SPBB-36 Tina mulai nakal ya

2.8K 275 27
                                    

"SIAPA YANG NGAMBIL PULPEN GUA?!"

"MASIH PAGI MASYALLAH ASTAGFIRULLAH ADA AJA YANG NGAMBIL PULPEN GUA"

"AJG BANGAT, BESOK-BESOK GUA PAKEIN GEMBOK TUH PULPEN!!!!!"

"BERISIK BELEK,MASIH PAGI JUGA."Ucap Apil yang baru saja masuk bersama kedua teman-temannya.

"Lo juga berisik bego"ucap Agil sambil mendorong Apil membuat Apil terjatuh, namun bukan ke lantai tapi ke tubuh seseorang.

Semua orang yang ada di dalam kelas menatap ke arah dua orang yang sedang ada di bawah.

"Pil, mau sampai kapan diem aja. Itu si Belek matanya mau keluar"bisik Asep Melirik ke arah Bella yang sedang melotot ke arah Apil yang menindih Tina.

"Kayanya bakal perang ketiga nih"Bisik Agil ke Asep. Melihat Bella melangkah menuju mereka dengan mata tajam ke arah Apil yang masih belum bangun, malah menatap ke arah Bella dengan tampang cengo.

"ADUH"teriak kesakitan Apil karna rambutnya di tarik kencang oleh Bella sampai Ia berdiri.

"Nah kan bener perang ketiga"bisik Agil ke Asep lagi sambil fokus menonton mereka berdua.

Wajah Tina yang tadinya berseri langsung cemberut karna Apil sudah bangun. Ia langsung ikutan bangun juga.

"Lek, tadi itu gua di dorong Agil sumpah ga boong gua dem..."ucapan Apil terpotong oleh teriakan Bella yang sangat keras.

"LO KAN YANG MALING PULPEN GUA?! KEMBALIIN SEKARANG JUGA!!!"

Semua orang terkejut begitu juga dengan Apil.

"Lah kenapa jadi bahas Pulpen?"tanya Agil dan Asep kompak dengan raut wajah bingung.

Harusnya Bella marah karna Apil menindih Cewe lain apalagi cewenya Itu Tina, musuh bubuyutannya.
Tapi ini malah mempermasalahkan pulpen yang hilang.

"Bukan gua, gua baru datang."ucap Apil sambil mengeleng-geleng. Namun tangan Bella masih belum lepas dari rambut Apil.

"Udah lepasin Lek, Calon pacar gua kesakitan itu." ucap Tina

"DIEM LO TINTA ITEM"ucap Bella dengan nada tinggi lalu menyeret Apil keluar.

Semua orang yang ada di luar menatap ke arah Apil yang sedang menderita di seret oleh Bella dengan cara di tarik rambutnya.

"Lek, lepasin dong sakit."rengek Apil

"Jadi cowo ko lemah"ejek Bella
Lalu setelah itu ia Melepaskannya ketika sudah sampai di kantin.

"Beliin gua pulpen"perintah Bella dengan mata sinis

"Ck, kalo mau minta di beliin tuh harusnya pake kata-kata manis dan senyum."ucap Apil sambil mencubit kedua pipi Bella dengan gemas

"Ga, kata-kata manis itu bukan buat minta dibeliin pulpen tapi minta uang."ucap Bella sambil menyingkirkan tangan Apil dari pipinya.

"Makasih Upil ganteng"sindir Apil melihat Bella masih senyam senyum tapi ga bilang makasih kepadanya, karna udah di beliin pulpen 10.

"Ngapain bilang makasih,nanti juga dicuri lagi sama lo."

Apil malah cengengesan sambil mengacak rambut Bella.

"Eh"Apil terkejut karna tiba-tiba Tina menarik dirinya dan berlari kencang menuju gudang.

"Lo ngapain bawa gua ke gudang?"tanya Apil ketika tangannya sudah tidak di gengam lagi oleh Tina.

Tina tersenyum mencurigakan sambil melepaskan ikat rambutnya. Membuat rambut panjangnya jadi terurai.

Lalu ia menghampiri Apil, sementara Apil terus mundur sampai mentok ke tembok.

"Yuk kita buat anak"ajak Tina sambil memegang pipi Apil lalu turun ke bibir.

Gini amat nasib ganteng, dari kemaren di ajakin bikin anak terus.

Tina semakin mendekat kan wajahnya ke Apil.

"Upil"panggil Bella

Cup


____SEE YOU______

Sekarang Putus Besok Balikan(COMPLETED)Where stories live. Discover now