#14 Lawan Sepadan

13 1 0
                                    

BAGIAN KETIGA : ALEX


Aku duduk di punggung Starlight dalam keheningan, kami mengawasi dari atas menara benteng. Aku tidak melihat Julia sejak para prajurit mulai menyebar. Alastair dan Rolan memimpin pasukan mereka masing-masing, membaginya untuk menyusuri sisi barat dan timur secara terpisah. Aku memerhatikan gerak-gerik mereka sejak awal.

Mataku terpaku pada Alastair yang begitu lihai dalam memberi komando dan memilih jalur aman untuk diikuti pasukannya. Dia tidak dipilih sebagai seorang panglima tanpa alasan. Alastair adalah mentorku.

Kau harus menusukku, Alex. Angkat perisaimu. Suara Alastair mengisi kepalaku, mengaburkan pandanganku dengan bayangan wajahnya dulu. Dia adalah orang kedua setelah Ayah yang paling berpengaruh dalam perkembangan teknik bertarungku. Alastair tidak pernah menyerah mengajariku teknik-teknik baru yang dia dapat dari ayahnya sendiri. Setiap kali aku gagal, setiap kali itu pula Alastair menepuk bahuku dan memberiku sebuah senyuman. Aku percaya kau bisa, Alex. Sekarang, aku merusak kepercayaannya. Aku tidak bisa melawan perintah Master. Tugasku adalah menghabisi Alastair.

Starlight mulai membentangkan sayapnya, siap menyambut tamu-tamu kami di bawah sana. Pasukan yang dipimpin Rolan sudah mencapai parit dalam, disusul pasukan lain dari arah timur yang dipimpin Alastair. Starlight melompat, kemudian mengepakkan sayapnya yang lebar. Konsealis. Aku menyalurkan seluruh energiku untuk memantrai diriku sendiri dan Starlight. Aku mengusap leher Starlight saat mulai menukik cepat, membuatnya mengepakkan sayap dan kami kembali melayang tenang. Di bawah kami, para prajurit sedang bersiap untuk melewati parit dalam.

Kau hebat! Akhirnya kita jadi lawan yang sepadan. Alastair menepuk bahuku, bangga. Dia membawaku ke tempat Elaine untuk membuat rifel setelah itu. Rifelku, sebuah pedang bermata merah yang hari ini akan mengambil nyawa Alastair.

Aku bisa melihat beberapa kaum Avarus tampak panik saat melihat parit yang dalamnya lebih dari tinggi tubuh mereka, sementara kaum Orsenvezk tampak tidak sabar untuk segera melompati parit yang tidak seberapa itu. Alastair memberi perintah pasukannya untuk menyebar. Satu hal yang mereka tidak tahu, ada yang sudah menunggu kedatangan mereka di bawah sana. Segera setelah pasukan itu melompat turun, tanah di bawah kaki mereka amblas dan para Globator menyerbu keluar dari rongga-rongga yang ada di tepian parit. Sihir yang dipasang dalam parit itu dapat mengaburkan pandangan para prajurit.

Starlight menukik saat melihat para prajurit itu kerepotan melawan para Globator dengan penglihatan yang berkurang. Aku melompat turun saat Starlight mendekati bibir parit. Mantraku terhenti dan tubuhku mulai kembali terlihat. Seorang Orsenvezk tersentak saat melihatku di sampingnya. Secara otomatis, tangannya mengayunkan pedang ke arahku. Percuma. Gerakanku lebih cepat, sihir dalam tubuhku mengendalikan tanganku dengan begitu mudah. Dengan satu gerakan, leher prajurit itu terlepas dari tubuhnya. Aku menatap wajah yang menggelinding itu cukup lama. Wajah kaumku sendiri.

Aku berpaling dari wajah malang yang menatapku itu pada para penyihir Burdeoux yang baru saja melompat dari Ismirath mereka masing-masing, bergabung denganku. Aku memberi perintah pada mereka untuk berpencar. Para Globator tidak akan bertahan lama. Prajurit kaum Orsenvezk cukup terlatih untuk menghabisi para Globator. Master tidak mau repot-repot menghabiskan energinya untuk memantrai para Globator sebagai pelindung. Mereka hanya budak.

Dalam sekejap, pasukan kaum Orsenvezk mulai berkurang. Tubuh prajurit yang sudah tidak bernyawa tergeletak di mana-mana. Tidak ada kaum Avarus yang bertahan sampai saat ini. Dengan begitu mudah, seorang penyihir Burdeoux menyerang mereka dengan sengatan hebat dan tubuh-tubuh kecil mereka hangus seketika.

Aku menusuk seorang prajurit dalam perjalananku menuju misi utama. Alastair baru saja membelah Globator bertubuh besar dengan pedangnya. Matanya melebar saat melihatku di balik tubuh Globator yang baru saja dia belah dua.

VAZARD : Sang Master (Complete)Where stories live. Discover now