#15 Ruang Rahasia

8 1 0
                                    

Aku berjalan cepat menyusuri tiap lorong kastel, tiap celah yang memungkinkan, mencari Julia. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Vatra dan Julia di mana pun, hanya beberapa pohon di hutan Beladonna yang roboh akibat tekanan sesuatu yang berat. Mungkin Vatra menabrak dinding mantra ilusi dan pikirannya kacau, mereka terlempar ke hutan. Tapi, mereka sama sekali tidak ada di sana.

Aku kembali ke lorong ruang tahanan. Aldrin dan Elaine sudah menempati dua sel di lorong itu. Aku mendekati sel Elaine. Dia tampak sangat kecewa saat melihatku. Aku berjongkok untuk menyamai tinggi Elaine yang sedang duduk bersandar pada dinding batu, teralis besi menghalangi kami berdua. Aku hanya diam saat memandangi Elaine yang tampak begitu terpukul. Saat aku bergeming, Elaine membenamkan wajahnya di antara kedua lututnya. Tubuhnya gemetaran, diikuti suara isakan. Ini adalah kali pertama aku melihat Elaine menangis.

"Kenapa kau membunuhnya?" tanya Elaine saat mendongak lagi. Suaranya bergetar, pipinya sudah dibasahi air mata.

"Aku hanya menjalankan perintah Master." jawabku jujur. Aku masih menguasai diriku saat ini. Tidak ada perintah untuk menyakiti Elaine.

"Kau monster, Alex." katanya lagi, Elaine kembali membenamkan wajahnya.

Rahangku mengeras, berusaha menahan emosi yang memenuhi diriku. Rasanya menyakitkan mendengar sebutan itu dari Elaine. Setelah menghela napas, aku bangkit dan membiarkan Elaine sendirian.

"Kenapa kau tidak membunuhku?" teriak Elaine saat aku berbalik untuk pergi. "Kau membunuh Alastair dan masih membiarkanku hidup!" Kedua tanganku mengepal di sisi tubuh. Setiap teriakan Elaine membuat amarah dalam diriku meledak. "Kau bahkan tidak membiarkanku memakamkannya dengan layak!"

Aku menelan ludah. "Alastair..." Suaraku memelan. Aku tidak tahu masih bisa menyebut nama itu dengan benar setelah apa yang kulakukan padanya. "Rolan," Aku menambahkan. "dan prajurit lainnya akan dimakamkan dengan cara kaum Orsenvezk." kataku tegas, kemudian melangkah cepat meninggalkan sel Elaine.

Aku adalah monster. Aku baru menyadarinya. Selama ini aku berusaha sangat keras untuk melindungi kerajaanku, kaumku, melawan para Globator yang aku percayai sebagai monster. Ternyata, akulah sang monster yang harus dimusnahkan.

Aku mempercepat langkahku saat keluar dari lorong ruang tahanan, menuju ruang berkumpul para Globator. Aku memberi isyarat pada tiga Globator untuk mengikutiku. "Perintah Master." kataku saat mereka menggeram kesal. Kami berjalan melewati lorong ruang tahanan untuk keluar menuju parit dalam. Aku hanya melihat sel Elaine dengan sudut mataku saat melewatinya. Dia masih meringkuk di sudut selnya.

Para Globator itu hanya mendengus saat aku memberi perintah untuk menata tubuh-tubuh prajurit. Aku harus segera memakamkan mereka dengan cara yang layak sebelum Master memberiku perintah untuk melakukan hal sebaliknya.

"Kalian boleh pergi." kataku setelah semua tubuh prajurit diletakkan di atas tumpukan kayu. Para Globator itu mengumpat dalam bahasa ibu mereka.

Aku mengamati satu per satu wajah para prajurit di hadapanku. Tidak ada Lucia. Mungkin, Lucia sudah berhasil kabur dan bersembunyi di suatu tempat. Mungkin, dia sudah bertemu Julia.

Aku mendekati tubuh Alastair yang dibaringkan di samping Rolan. Ada begitu banyak luka di tubuh mereka. Sang panglima dan penasehat kerajaan akhirnya tewas di tanganku. Mataku memanas saat menatap wajah Alastair yang tampak begitu tenang. Wajah yang dulu selalu tersenyum hangat. Wajah yang dulu selalu memberiku keyakinan.

Aku meletakkan pedang Alastair di atas kedua tangannya yang dilipat rapi di atas perut. Kesedihan itu kembali menguasaiku. Aku tidak pernah mengira akan memenuhi janjiku padanya. Aku tidak pernah mengira, akulah orang yang akan membunuhnya di pertempuran. Jika aku mati dalam pertempuran, tolong bakar aku bersama pedangku. Wajah Alastair mulai tampak kabur. aku mengerjap untuk menghilangkan cairan yang mengaburkan pandanganku. Berjanjilah padaku. Untuk terakhir kalinya, senyum Alastair memenuhi ingatanku.

VAZARD : Sang Master (Complete)Where stories live. Discover now