#24 Pertempuran

5 1 0
                                    

Aku kembali ke kamarku, memakai seluruh perlengkapan yang kubutuhkan untuk pertempuran. Setelah yakin semuanya siap, aku langsung menuju lantai dasar kastel, tempat para Globator berkumpul. Beberapa Globator menggeram kesal saat melihatku berjalan mantap ke tempat perkumpulan mereka. Sebagian yang lain tetap duduk tenang di meja dan mengasah senjata mereka dengan batu basah.

Aku mengeluarkan pedangku, naik ke atas salah satu meja kayu besar kemudian memukulkan gagang pedangku pada pilar batu terdekat. Dalam sekejap, aku menjadi pusat perhatian. Para Globator itu mendengus marah dan menatapku malas. Cuping hidungnya yang besar nyaris mengeluarkan asap karena mendengus terlalu keras.

"Perintah Master!" teriakku lantang, yang disambut dengan geraman rendah.

Beberapa Globator langsung mengumpat dengan bahasa ibu mereka saat mendengar perkataanku. Respon mereka selalu sama setiap kali aku menyampaikan perintah Master.

"Ada penyusup di pulau kita! Master meminta kalian untuk bertempur sekali lagi, bersamaku!"

Salah satu Globator, yang bertubuh paling besar dengan tanduk melengkung sempurna, berdiri dan menghampiriku. Valiki, pemimpin para Globator yang ada di kastel ini. Dia mendengus ke arahku dan menatapku tajam dengan mata hijaunya yang besar.

"Kami tidak akan bertempur untuk Master." katanya dengan suara rendah yang nyaris terdengar seperti geraman. "Kami akan bertempur untuk saudara-saudara kami yang mereka bunuh." lanjutnya.

Aku menatap wajah monster itu cukup lama sebelum mengangguk. Valiki berbalik, menatap satu per satu wajah anak buahnya.

"Għandna hemm joqtlu intruż!―ada penyusup yang harus kita habisi!" kata Valiki dengan suara yang menggelegar.

Wajah para Globator langsung berubah saat mendengar apa yang dikatakan pemimpin mereka. Mereka bergerak-gerak gelisah saat menunggu apa yang akan dikatakan Valiki selanjutnya.

"Irridu jpattuha aħwa tagħna!―kita harus membalaskan dendam saudara kita!" Valiki mengangkat kapak besarnya tinggi-tinggi, kemudian meraung.

"Qtil tagħhom!―habisi mereka!" teriaknya, diikuti raungan Globator lainnya.

Aku turun dari meja saat para Globator itu memukul-mukulkan senjata mereka pada perisai besi yang sudah penyok akibat pertarungan-pertarungan sebelumnya.

***

Seluruh pasukan sudah berbaris rapi di sisi utara tembok pelindung kastel. Dengan begitu bersemangat, para Globator memukul-mukulkan senjata mereka pada perisai, sementara para penyihir Burdeoux tampak begitu tenang dengan rifel mereka masing-masing. Di belakang barisan, sudah ada puluhan Ismirath yang siap tempur. Aku dan Virian berada di barisan paling depan. Kami sudah siap.

VAZARD : Sang Master (Complete)Where stories live. Discover now