05.Mindset yang buruk

1.4K 127 11
                                    

05.Mindset yang buruk

Setelah perdebatan batin yang cukup lama akhirnya Rai bangkit dari duduk santai yang seharusnya ia nikmati untuk mengisi perut. Ia berjalan ke arah sumber suara tawa merendah yang terdengar puas itu, darah Rai semakin mendidih apa lagi ketika gadis yang ditindas sama sekali tidak melakukan perlawanan.

"Cewek cupu!"

"Bisa-bisanya lagi sekolah ini nerima murid freak kaya lo!"

"Ini rambut atau sampah? bau busuk banget!"

"HAHAHA!"

Uh, ucapan pedas tanpa berpikir panjang itu benar-benar membuat Rai kepalang emosi.

Faiz CS mengambil jus mangga dan menumpahkannya pada siswi berpenampilan sederhana itu, rambut panjangnya diikat dua serta mengenakan kaca mata bulat yang besar, ia memiliki tahi lalat yang besar di pipi sebelah kiri.

"Koreng kaya lo pantes dapetin itu!"

"Bukan koreng bos, tompel!" ralat kedua anak buahnya yang berbadan sumo tersebut.

"HAHAHA, tompel!"

"Sekalian mandi ya bos, haha!"

Mata tajam Faiz menoleh pada lengan yang memegang tangannya yang tengah mengacak-ngacak rambut siswi malang itu.

"Berhenti, kalian udah kelewatan!" bentak Rai dengan suara yang menggema ke tiap sudut kantin ini, wajahnya benar-benar memerah lantaran emosi yang menggebu-gebu. Suasana langsung hening. Mereka jadi tontonan mendadak. Sebenarnya aksi Faiz CS tukang bully itu sudah jadi hal biasa bagi anak Atalas tak ada yang mau ikut campur atau bahkan membantu yang ditindas karna Kakeknya Faiz kepala sekolah.

Dengan kasar Faiz melepaskan tangannya yang dicekal Rai. "Siapa lo ikut campur!" ketusnya. Mata mereka saling bertemu, keduanya sama-sama memberikan tatapan sengit.

"Manusia, siapa kamu nindas anak orang sembarangan?"

"Lah ngatur amat, lo emaknya aja bukan! lo dengerin nggak usah ikut campur urusan gue lagian nggak ada yang mau jadi temen si cupu, bisa-bisa ketularan buriknya!"

"HAHAHA!" tawa menggelegar kedua anak buah Faiz.

Rai manggut-manggut. "Jelek wajah mah nggak sebanding sama jelek sikap, masih kalah jauh," sarkas Rai dengan nada bicara dingin.

Samar-samar semua anak berbisik membicarakan Rai, gadis itu sudah terkenal karena kemarin di gendong Xabiru dan sekarang ditambah kasus ini.

Faiz melipat tangannya di dada sambil berdecih. "Dih? jijik gue manusia sok baik kaya lo!"

"Saya juga alergi sama manusia haus perhatian kaya kalian, minta maaf!" perintah Rai dengan suara lantang, gadis yang dibully jangan kan melawan menatap saja tidak berani, kasian tubuhnya basah dan bergetar hebat.

"Enak aja!" balas Adit satu anak buahnya Faiz.

"Udah lo sana! nggak usah berurusan sama bos kita!"

"Sakit lo?" Faiz tersenyum miring.

"Minta maaf!"

"Gak akan!"

"Saya bilang sekali lagi minta maaf!"

"Gak!"

"Sekarang!"

"Apa si lo sok pahlawan kesiangan banget, gue bercanda lagi, serius amat hidup lo," jawab Faiz dengan nada melunak, sialan wajah cantik Rai membuat ia terpikat

"Bercanda?" Rai tertawa sinis membuat orang-orang semakin terkagum-kagum akan keberanian tingkat dewanya, masa iya murid baru beberapa hari akan dipecat kembali?

XABIRU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang