30.Bad rumor, real hickey?!

538 46 27
                                    

30

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

30.Bad rumor, real hickey?!

"UDAH GILA, BIRU MASIH BABAK BELUR!" sentak Geisha mererai.

Dada Zergan yang membusung naik turun. "GUE NGGAK ADA URUSAN SAMA LO!" teriak Zergan sambil menunjuk nyalang wajah Geisha.

"Gan udah gan," walau sia-sia Calvin tetap bertugas menarik tubuh Zergan.

"Lo jangan diem aja Vin, temen lo jadi bajingan! dia terang-terangan nyakitin Rai di depan banyak orang!" kata Zergan dengan nada meninggi.

Xabiru yang ada di depan tubuh Zergan tersenyum kiri. "Lagian nggak ada yang nyuruh tu cewek buat bantu gue."

Rahang tegas Zergan kembali mengeras, tangannya terkepal siap kembali meninju. Seperti dirasuki banteng, tidak ada yang bisa menghalangi tinjuannya.

Tubuh Xabiru yang belum siap terbanting ke teras rooftop. "KARNA DIA CINTA TULUS SAMA LO, NGORBANIN KAKI DAN TUBUHNYA BUAT NYELAMATIN LO! LO MALAH BANGSAT-BANGSATNYA MELUK GESS!"

Santai Xabiru mengusap sudut bibirnya menggunkan jari jempol. "Lo marah karna Rai yang jadi korban atau cemburu karna gue pelukan sama Gess? ah---atau dari awal gue pacaran lo cemburu, gan?"

Tinjuan tanpa henti kembali mengenai rahang kiri-kanan Xabiru, yang ditinju sempat beberapa kali melawan tapi tetap sia-sia karna tenaganya terkuras habis tadi. "LO BUKAN AYAH LO BIRU, BERHENTI JADI BAJINGAN!" sentak Zergan disela-sela pukulan.

"GAN UDAH, KITA BERTIGA TEMEN!" teriak Calvin sampai urat sisi-sisi wajahnya mencuat.

Geisha menggeram, menarik kerah seragam belakang Zergan dan meninju bagian perut laki-laki itu. "Berhenti mukulin cowok gue!" sarkas Geisha pada Zergan yang memegang perutnya. Pukulan Geisha sama dengan pukulan otot laki-laki maco.

Dengan hati-hati Geisha memapah Xabiru, berjalan perlahan meninggalkan mereka. Zergan mengusap wajah kasar menatap Calvin yang memandang Xabiru dengan nanar.

Kenapa semua sekacau ini sekarang?

********

Nara yang menguping berhasil mendapat info jika ribut besar-besaran Xabiru dengan Ando yang merupakan adik kelasnya itu karena Ando memalak uang anak perempuan yang mudah di takut-takutin dengan mengancam akan menjamah tubuh mereka jika tidak mau memberikan uang.

"Wajar Jun Rai berjuang separah ini, lo ga tau sih kemarin biru bener-bener kaya tulus gitu nunjukin rasa sayangnya, ini cuma soal waktu. Lama-lama juga Rai cape sendiri, disaat-saat kaya gini kita dibutuhin buat bantu nguatin dia aja, udah pilihan dia Jun makan hati berkali-kali," tutur Nara menatap prihatin pada wajah Rai yang berbaring di bangsal UKS.

Juna yang tadinya sedih jadi tertawa. "Lo ceritanya peduli sama Rai?" Bagi Nara peduli pada seseorang selain orang tuanya itu amat langka.

"Juna lo pernah di sumpel kaos kaki ga?" kecam Nara galak.

XABIRU [END]Where stories live. Discover now