41.Kejutan paling mahal

709 72 7
                                    

"I hope you are happy, but not like when you are with me." -Olivia Rodrigo-

*******

41.Kejutan paling mahal

Kejutan paling mahal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"SATU, DUA, TIGA!"

Suara jepretan kamera terdengar.

"Ganti gaya!" kata si fotografer.

Juna yang memakai jas rapi semakin berharismatik tinggi itu merangul pinggang ramping sang istri yang tidak lain adalah Rai, mencium keningnya, mesra.

Rai menenggakan sedikit kepalanya, yang pertama ia lihat adalah lekung senyum bahagia dari bibir Juna. Tanpa diminta tiba-tiba saja garis wajah Juna berubah jadi seseorang yang mati-matian Rai lupakan. Xabiru. Walaupun hanya halusinasi Rai entah kenapa senyum Xabiru begitu terasa nyata merambat ke hatinya. Bibir Rai ikut terangkat, tersenyum lebih manis.

Jika benar reinkarnasi ada harapan Rai adalah... tolong Tuhan kehidupan Xabiru berikutnya berikan keluarga utuh, kebahagian lengkap dan jodoh yang jauh lebih baik dari dirinya.

"Papa, nda ayo ikut!" ajak Aurora menarik tangan orangtuanya. Dia sudah berumur tujuh tahun.

"Eh nanti dulu sayang--- mas!" Anya berteriak pada Kale yang sengaja betul menggendong Aurora untuk merecok sesi foto adiknya sendiri.

"Jelek Kakak ca kaya hantu," ejek Aurora saat sudah di dekat Rai yang langsung mencubit pipi anak kecil itu.

"Jun tolong gendong dulu Aurora boleh?" Juna mengangguk dan menggendong anak Kale dengan senyum paling manis.

"Abang punya permen, mau nggak?" tawar Juna pada Aurora yang langsung melihat Papanya.

"Cuma satu," ujar Kale mutlak. Bibir Aurora mengerut sebal, papanya itu memang tidak memperbolehkan ia makan yang manis terlalu banyak, bisa sakit gigi seperti sebelumnya.

Juna tertawa kecil, mengangguk. Meronggoh saku celananya. "Dasar papa pelit," umpat Aurora sambil menerima permen dari Juna. "Makasih Abang."

Menghiraukan anaknya, Kale merangkul Rai layaknya dulu saat mereka masih kecil. Dia yang jarang sekali tersenyum sekarang mengangkat ujung bibirnya untuk tersenyum manis. "Senyum ca," perintah Kale.

Rai terkekeh geli, ikut tersenyum.

Bunda Risa yang melihat itu mengusap air mata yang tiba-tiba menetes, haru melihat dua anaknya sudah memiliki keluarga masing-masing. Tanpa malu Febrianto memeluk sang istri, berkata lembut, "mereka udah kita lepas sepenuhnya sayang."

********

Tidak ada baju haram atau apalah itu yang mengundang nafsu birahi, malam pertama Rai malah memakai piama panjang yang sering ia kenakan dulu, Juna tidak masalah. Kenyamanan Rai tetap nomer satu.

XABIRU [END]Where stories live. Discover now