15.Masa-masa dengan Ra

963 85 2
                                    

15.Masa-masa dengan Ra

"Kau ingat cerita ku tentang laki-laki berwajah datar memesona, alis nya bertaut dengan kumis tipis nya yang manis? laki-laki itu juga yang sering ku aku-akui kekasih ku, Biru?"

Xabiru berpikir beberapa detik. "Yang mana? laki-laki western atau asian?" pasal nya memang Xaviera banyak sekali menceritakan laki-laki di luar sana pada Xabiru, sampai lupa dirinya.

Xaviera berdecak sebal. "YANG LOKAL! DI JAKARTA LEBIH TEPAT NYA! ah bedebah menyebalakan, masa kau lupa? semangat ku akan menggebu-gebu sekali jika membicarakan laki-laki itu, ya Tuhan sungguhan tidak ingat biru?" dengan jujur Xabiru menggeleng alhasil bantal sofa terbang ke wajah nya. Rai terkekeh kecil tapi kembali diam saat Xaviera berdesis garang pada nya.

"Sungguh repot sekali memiliki adik otak udang," ejek Xaviera membuat wajah Xabiru datar. "Saat aku kuliah di Jakarta beberapa bulan sebelum pindah ke Amsterdam nasib sial menimpa ku, Jakarta memang kota yang amat keras, marak sekali penipuan modus minta tolong dan aku salah satu korban nya! aku yang asing dengan kota macet itu tertipu, hampir jadi gembel jika----" Xaviera menunjuk Rai dan bersuara keras. "JIKA ABANG NYA TIDAK MENYELAMATKAN KU!" lalu dengan sangat erat Xaviera memeluk Rai, wajah nya berubah sumringah.

"Eh?----Kakak itu yang datang ke ultah 16-tahun ku dulu dan menghadiahkan hoodie gucci warna hitam polos?" Xaviera dengan senyum manis nya mengangguk mantap.

"Aku membeli nya dua pasang, satu untuk mu dan satu untuk Biru, kalian--oh? ya ampun mengapa bumi terasa begitu sempit?" Xaviera melipat tangan nya di dada dengan bibir mengerut. "INI JUGA SALAH KAU BIRU!"

Xabiru yang masih belum paham mengernyitkan kening. Rai sama bingung nya dengan Xabiru, lihat Xaviera si ratu drama malah sekarang uring-uringan, pura-pura menangis. "Tega sekali kalian berdua, ini mungkin alasan mengapa Tuhan tidak menjodohkan Kale dengan ku---karna kalian yang akan berjodoh."

Sontak Xabiru dan Rai saling bertatapan dengan wajah terkejut. Kale, Abang Rai yang tampan itu memang sudah bertunangan jauh sebelum menolong Xaviera. "Repot sekali memiliki Kakak jelek, siapa yang ditolak siapa yang kena imbas nya," cibir Xabiru ketus.

"ENAK SAJA! aduh maaf kan perlakuan ku tadi ya? tapi sungguh rasa sakit ketika tahu Abang mu sudah bertunangan masih melekat di hati ku Ra, memang buah tidak jauh dari pohon nya. Abang nya sangat baik adik nya pun tidak kalah baik nya. Ah ini sungguhan, marga Ayah Febrianto produk termahal sejauh yang ku kira." Rai lantas tertawa dan mengangguk.

"Kapan-kapan Kak Viera harus bertemu Abang lagi."

"Tidak mau, aku sudah move-on Ra. Kecuali dia mau mencari calon istri ke dua, aku siap meluncur," gurau nya membuat Rai terkekeh, sekuat itu paras Abang nya membuat barbie diberi nyawa ini tergila-gila? ucapan Nara benar, Xaviera lebih cantik dari yang ia bayangkan.

"Eh sejak kapan sampai? biru kau mengapa tidak memberi tahu aunty jika bidadari manis satu ini sudah mendarat di rumah ku, hah?" tanya Sarah sambil berkacak pinggang memasang wajah pura-pura marah. Rai tersenyum manis merespon pujian Sarah.

"KAKAK CANTIK!" ketiga anak kecil itu kegirangan loncat ke pangkuan Rai. Xaviera ternganga dengan wajah bodoh.

Malah sampai tepuk tangan. "Luar biasa, sakti bukan main. Aku dulu harus butuh waktu tiga bulan untuk beradaptasi dengan tiga anak kecil itu tapi kau? CEPAT BERIKAN AKU ILMU NYA!"

Ruangan tengah langsung penuh dengan tawa mereka.

Oh, yang Nara katakan tentang rumah Sarah sederhana ini juga benar. Sederhana namun rapi dan bersih, barang-barang di dalam nya bahkan mengkilap. Sikap sederhana Xabiru ternyata turunan dari Sarah, asli. Sarah bisa saja membeli rumah gedong lebih dari milik Rai tapi ia enggan, ia hanya ingin rumah sederhana yang hangat dengan dihuni oleh keluarga kecil penuh cinta nya.

XABIRU [END]Where stories live. Discover now