16.Selamat hari Rai sedunia

1K 81 1
                                    

16.Selamat hari Rai sedunia

Jantung Rai hampir loncat saat baru saja membuka pintu kelas sudah disambut oleh tiga biang keladi yang berseru heboh.

"SELAMAT HARI RAI SEDUNIA!" suara bersemangat Xabiru yang berdiri di tengah kedua sahabat karib nya dengan memegang obor ukuran sedang. Ketiga nya juga memakai topi ulang tahun yang terbuat dari kertas dipasang pakai karet gelang, kertas nya juga bukan kertas kosong, ada berbagai angka di dalam nya. Ini tidak modal atau sengaja?

Dilanjut suara dari genjrengan gitar yang dimainkan oleh Zergan, Calvin sebagai vokalis bernyanyi sambil menaburkan bunga petai (pendul) entah dapat dari mana, ke wajah Rai sebagai pengganti kertas ledakan paper confetti. Bukan menyanyikan lagu ulang tahun Calvin dengan percaya diri nya malah menyanyikan lagu - We Are the Champions dari Queen- jelas melenceng sekali dari hal berbau ulang tahun, lebih tepat nya itu untuk perayaan jika tim bola menang.

"We are the champions, my friends! and we'll keep on fighting till the end, we are the champions! we are the champions!" suara fals nya yang menggema ke langit-langit kelas membuat Rai pening.

"Tolol napa sih ga lagu Jamrud aja?" kesal Zergan.

Calvin menghentikan nyanyian nya. "Ya udah sih gue nggak hafal?"

Rai menatap ketiga laki-laki itu, antara bingung, geli dan pening tujuh keliling. "Masih pada mau idup lama ga?" ketus Xabiru menatap tajam dua teman nya.

"MASIH RU! eh maaf ya Ra?" Calvin segera tersenyum manis. Sudah perjanjian untuk tidak merusak hari bahagia Rai.

"Ra-ra cepet tiup lil---obor!" kata Zergan. Xabiru kembali merubah raut wajah nya. Manis tersenyum.

"Tutup mata terus wish dulu Ra," saran Xabiru. Rai mengangguk, menutup mata dan berdo'a segala keinginan nya.

"Bantu tiup ya?" pinta Rai sebab kobaran api dari obor cukup besar, pipi Rai bisa kembung jika meniup nya sendiri.

"AYO-AYO RA!"

Ketiga nya meniup sama-sama, untung kelas sepi jadi tidak ada yang menyebut mereka aneh. Iya, Xabiru memang sengaja menyuruh Rai untuk datang pagi, ini bahkan masih jam 6.

"BISA JANGAN PAKE KUAH NGGAK?!" sentak Xabiru pada dua teman nya yang monyong-moyong meniup hingga air liur ke luar. Rai tertawa geli, api berhasil padam.

"Dikasih kuah nggak bersyukur," cibir Calvin.

"Kuah nya mematikan," sahut Zergan.

"SIKAT GIGI GUE DIH?!!" jawab Calvin nyolot, Xabiru tertawa.

Rai membuang nafas panjang, ini benar-bener kejutan termahal yang Rai dapat selama hidup nya. "Makasih ya?" otak nya padahal ingin mengucapkan lebih dari sekedar itu, benar-benar rasa senang Rai saat ini sulit sekali jika diuntai lewat kata-kata.

"Belum juga ngasih kado Ra---ni Ra!" Calvin mengambil satu plastik besar di meja, Rai mengambil nya dengan kening berkerut dalam.

"Hadiah dari kita bertiga Ra," jelas Zergan. Rai melihat isi nya. Ada, tepung terigu, gula pasir, telur, margarin dan segala jenis bahan membuat kue bolu. Lengkap.

"Eh?"

"Ra di bumi nggak ada kue ulang tahun spesial kalau bukan lo yang bikin," kata Xabiru membuat Rai tersenyum sebentar lalu tertawa.

"Jadi kue buatan Ra itu spesial?" tanya Rai takut salah kaprah.

"JELAS! lo kan semua bisa Ra!" Calvin menjawab mendahului Xabiru yang sudah buka mulut, alhasil kaki nya kena tendang.

XABIRU [END]Where stories live. Discover now