26. Acara Festival Sekolah

235 44 7
                                    

Selamat membaca semuanya.
Jangan lupa berikan vote dan komentarnya.
Terima kasih juga sudah membaca sampai sejauh ini
💛

*****

Acara festival sekolah ini merangkap sekaligus hari ulang tahun sekolah. Acaranya cukup meriah dikarenakan penampilan seni dari para murid yang tidak membosankan. Tambah meriah lagi atas kehadiran alumni yang menyumbang bernyanyi. Apalagi cewek-cewek banyak sekali yang caper kepada para alumni yang tampan-tampan itu.

Sedangkan Kinara saat ini sedang bergiliran untuk menjaga stand. Dari jam 11 memang bagian Kinara untuk berjaga stand bersama dengan Ghina dan Wildan. Sedangkan teman-teman yang lainnya menikmati acara ini. Jadi setiap satu jam sekali yang menjaga stand akan bergantian. Katanya biar adil.

"Sumpah yah si Wildan nggak bertanggung jawab banget. Malah ngilang gitu aja. Kesel gua," oceh Ghina setelah ia melayani pembeli.

Kinara tertawa. "Bentar lagi juga ke sini. Coba telepon lagi aja, Ghin."

Setelah menerima saran dari Kinara lantas Ghina segera menelepon nomor Wildan. Kali ini cowok itu mengangkatnya dan Ghina mencerocos menyuruh Wildan segera ke stand.

"Akhirnya diangkat juga Kin," ucap Ghina setelah ia menelepon Wildan. "Lo tahu nggak si Wildan ada di mana?"

Kinara menggeleng. "Di mana emangnya?"

"Di rumah si Hopid."

"Hah! Lagi ngapain?"

Kalau ada acara-acara seperti ini murid-murid memang bebas untuk keluar masuk. Makanya tidak salah kalau Wildan ada di rumah Hopid.

"Nganter si Hopid berak. Padahal di sekolah juga bisa."

"Lo lupa Ghin, si Hopid kan emang nggak bisa BAB di wc sekolah?"

Seketika Ghina baru saja tersadara. "Hahaha iya gue lupa."

Tiba-tiba saja Kinara melihat Dirga berada di depan stand kelasnya. Dirga terlihat sedang mengobrol dengan seorang laki-laki yang memakai baju panitia.

"Dirga?" panggil Kinara ketika cowok itu selesai mengobrol.

Dirga menoleh. "Eh Kinara, lagi jualan?"

"Iya nih lagi jaga. Giliran gue soalnya yang jaga."

"Oh gitu. Jualan apa Kin?"

"Takoyaki. Eh kelas lo jualan juga atau apa?"

"Iya sama jualan. Jualan pempek."

Kinara tersenyum sambil mengangguk-angguk kepalanya.

"Lo lagi free? Nggak jaga stand juga?" tanya Kinara.

"Udah tadi pagi. Sekarang gue luntang-lantung nggak jelas." Dirga tertawa membuat jantung Kinara berdegup lebih cepat.

"Keliling lah. Ada kelas yang katanya ngejualin buku bekas tau."

"Iya mau ke sana ini juga. Lo masih jaga sih yah?"

"Kenapa emangnya?" tanya Kinara.

"Mau nemenin gue keliling nggak?" ajak Dirga.

Kinara terdiam. Jantungnya kembali berdetak melebihi ritme. Untung saja Dirga tidak bisa mendengar bunyi detak jantungnya ini. Kalau bisa, pasti gawat Kinara ketahuan suka sama cowok itu.

Kinara melihat jam tangannya. "Jam 12 an aja mau nggak? Beres gue jaga stand kita keliling."

"Nggak papa? Nggak capek emang?"

Kinara: Love YourselfWhere stories live. Discover now