48. Tempat Kembali

183 30 12
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya <3

(DILARANG PLAGIAT)

*****

Dua hari berlalu semenjak kejadian Kinara dan  mama bertengkar. Tidak ada banyak percakapan di antara mereka. Saat pagi Kinara akan sarapan selepas itu berangkat sekolah dan pulangnya dia langsung diam di kamar. Belajar dan belajar. Lalu hubungannya dengan Kaylira pun tidak ada perkembangan. Kaylira masih saja menjauhinya. Kinara bahkan saat ini rasanya sudah mulai tidak peduli. Baginya apabila Kaylira masih mau menjadi temannya ya ayok, tidak juga tidak apa-apa. Toh, pada kenyataannya Kinara dari awal tidak tahu jika Banana itu adalah Aji. Saat ini Kinara memilih untuk fokus dengan sekolahnya. 

Teman-teman sekelas Kinara yang sudah mengentahui bahwa Kinara tidak lulus SNMPTN bertanya-tanya. "Kenapa Kinara nggak lolos?", "Padahal dia pintar kan?" Kinara hanya bisa memutarkan bola matanya. Dia terlalu malas untuk menjelaskan mengapa dirinya tidak lulus. Kinara memang pintar tapi bukan berarti dia bisa beruntung. Bukankah sedari awal Kinara memang belum pernah mendapatkan keberuntungan? 

Jam istirahat berdering. Kinara bergegas merapikan buku-bukunya selepas itu ia akan diam di perpustakaan. Rasanya kepalanya sedikit pening. 

Ketika Kinara hendak pergi, tiba-tiba saja Majid menahannya.

"Kin!"

"Apa? Mau nanya juga kenapa gue bisa nggak lolos?"

"Nggaklah Kin bukan itu."

"Kirain," jawab Kinara cuek.

"Lo mau kemana?" tanya Majid.

"Perpus."

"Oh bareng kalau gitu."

Kinara mengernyitkan dahinya. Majid yang menydari ekspresi Kinara kembali bersuara. 

"Perpus emangnya udah nggak bisa dikunjungin sama seluruh murid ya?"

Kinara medengus dan mendelik. "Terserah!" Kemudian dia berjalan mendahului Majid. 

Sesampainya mereka berada di perpustakaan, Kinara langsung menarik kursi dan mendudukinya, Kemudian dia mulai membuka buku latihan SBMPTN yang dia bawa. Majid mengambil random buku novel lalu duduk berhadapan dengan Kinara.

"Lo enak ya nggak perlu belajar lagi," ucap Kinara, "lo kan udha lulus SNM."

"Ya kan masih ada UN, Kin. Tetap belajar lah."

"Tapi nggak seberat gue. SBM aja belum tentu lolos."

"Ya yakin aja bisa lolos. Jadinya lo mau ambil jurusan apa?"

"Nggak tahu. Masih akuntansi kali."

Majid menyadari nada bicara Kinara sedari tadi terdengar ketus. Majid paham mungkin dia malas karena temna-teman sekelasnya masih bertanya-tanya sosok Kinara yang pintar tidak lulus SNMPTN. Jangankan mereka, mama aja yang optimis Kinara bisa lulus, masih tidak percaya.

"Ajeng lulus ilmu komunikasi UI?" tanya Kinara.

Majid mengangguk. "Lulus."

Kinara menghela napas. Ah seandainya dia diizinkan masuk jurusan itu.

"Kin, lo masih mau baikan sama Kaylira?"

"Masih. Gue masih terbuka buat dia. Tapi nggak tahu dianya. Kalau nggak mau ya gue bisa apa? Maksa tetap mau temenan juga nggak mungkin. Gue udah brengsek banget di mata dia."

"Kalau Kaylira minta maaf lo maafin?"

"Pasti."

"Kalau Aji?"

Kinara: Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang