37. Akhirnya Dapat Cokelat Juga

205 37 15
                                    

Seneng part sebelumnya banyak yang komen hihi.
Makasih yah teman-teman.
Jangan lupa beri vote dan komen lagi ✌️
Happy reading.

******

(DILARANG PLAGIAT)

*****

Tidak terasa waktu liburan sudah habis. Kini Kinara kembali dengan aktivitasnya sebagai murid kelas 12 yang sibuk ini itu. Kinara sudah bertekad semester ini dia bakalan menghabiskan waktu dengan baik. Belajar dan les sampai mabok pokoknya mah lah. Soalnya nggak ada yang gampang di dunia ini walaupun Kinara itu dikarunia otak encer. Di belahan dunia lain, belahan kota lain, belahan Jakarta, belahan Tanah Abang  pun banyak pemilik otak-otak pintar. Kinara tidak boleh sesantai itu. Dia harus berambisi, namun jangan sampai terlalu berambisi agar kelak apabila hasil tidak sesuai dengan ekspektasinya tidak akan terlalu menyakitinya. Ia harus tetap logis dan realistis.

Selain itu niat move on-nya sudah mulai ia laksanakan. Dengan niat dia pun bertekad bahwa dia akan melupakan Dirga dengan segala-galanya. Dia sudah mencoba ikhlas dan menyiapkan diri kalau sewaktu-waktu dapat kabar jreng-jreng, Kaylira jadian sama Dirga. Ibaratnya latihan patah hati sebelum terealisasi. Eh, tapi Kinara kan sudah patah hati yah?

Omong-omong Banana justru membuatnya perlahan bisa menyingkirkan Dirga dari kepalanya. Memang belum sepenuhnya Kinara itu lupain Dirga, tapi yah perasaannya nggak semembuncah dulu lagi. Banana memiliki cara sendiri yang membantu Kinara move on. Namun, ajakan Banana mengenai haruskah mereka bertemu, tidak ada pembahasan lebih lanjut lagi. Banana tidak pernah menyinggung hal itu lagi. Dan Kinara juga malas membahasnya kalau Banana-nya juga kayak ogah gitu.

"Hari ini lo ada les lagi?" tanya Kaylira ketika bel pulang sudah berbunyi.

Kinara mengangguk seraya memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Dia sempat melirik ke luar kelas di mana Majid sudah menunggunya. Setiap ada les Kinara dan Majid suka berangkat barengan walaupun naik angkot. Yah, kenyataannya Majid itu malas kalau bawa kendaraan ke sekolah walaupun sudah punya SIM. Semacam kayak, "Nggak enak aja gue masih sekolah bawa kendaraan pribadi."

Ya begitulah. Hidup di tengah hiruk-pikuk Jakarta, bisa terjebak macet kapan saja, Majid memilih mengurangi kemacetan. Walaupun sebenarnya nggak mengurangi, tapi setidaknya berkontribusi.

"Lo masih belum ambil les juga?" tanya Kinara.

"Udah kok. Udah di daftarin, minggu depan udah mulai."

"Di mana?"

"Tempat lesnya si Jihan."

Jihan itu teman sekelas Kinara yang bisa dibilang cantik gitu lah. Anak orang kaya juga. Kinara sih nggak heran Kaylira masuk ke tempat les Jihan yang mahal dan sebanding dengan harga. Toh Kaylira anak orang berada.

"Ya udah deh, gue duluan yah Kay." Pamit Kinara.

Setelah itu Kinara dan Majid berjalan beriringan. Sesekali mereka mengobrol. Kebanyakan ngobrol sama Majid sih kalau nggak soal pelajaran yah paling ngomongin anak les yang tiba-tiba pacaran.

Ketika Kinara belok dari koridor, matanya membulat ketika melihat Dirga berjalan lawan arah darinya. Cowok itu tidak menyadari Kinara karena sibuk dengan ponselnya. Kinara menghentikan langkahan kakinya membuat Majid ikut berhenti dan berdiri di sampingnya.

"Kenapa, Kin?"

"Bentar tali sepatu gue lepas." Kinara berjongkok untuk membenarkan tali sepatunya ketika Dirga semakin mendekat ke arahnya.

Majid yang melihatnya cuman bisa mengernyitkan dahi. Perasaan tali sepatu Kinara tersimpul rapi dan kuat deh, nggak ada acara lepas segala. Namun, ketika menyadari Dirga melewat Majid paham. Sebenarnya Kinara belum pernah curhat kepadanya tentang Dirga, tapi Majid tahu Kinara menyukai cowok itu.

Kinara: Love YourselfМесто, где живут истории. Откройте их для себя