41. Perasaan Sejak Lama

302 43 48
                                    

(DILARANG PLAGIAT)

*****

Kinara berjalan cepat keluar dari sekolah. Bahkan ia tak henti-hentinya menghubungi Kaylira, namun sialnya Kaylira tidak juga mengangkatnya. Majid yang masih ada di parkiran sempat melihat Kinara yang terburu-buru. Cowok itu bisa paham mengapa Aji merasa sangat bersalah atas kejadian ini. Majid apabila ada di posisi Aji, ia juga tidak akan suka melihat orang yang disukanya menangis seperti itu.

Kinara menghentikan langkahan kakinya ketika sudah berada di luar gerbang. Ia mengatur napasnya yang berburu. Air matanya masih saja menetes dan dengan segera ia mengusapnya.

Kinara harus mencari Kaylira ke mana? Kinara tidak ingin persahabatannya dengan Kaylira hancur begitu saja hanya karena laki-laki. Lebih baik Kinara kehilangan orang yang dicintainya daripada harus kehilangan sahabat. Bagaimanapun Kaylira, dia tetap sahabat Kinara. Walaupun Kinara menaruh iri, Kaylira tetap sahabatnya. Satu-satunya.

Ketika melihat angkot bergerak ke arahnya Kinara segera menghentikan angkot itu lantas menaikinya. Ia akan menemui Kaylira ke rumahnya. Mungkin perempuan itu sudah pulang.

Sementara itu di parkiran Aji yang sudah berhadapan dengan Majid memasang tampang seperti orang linglung. Majid bahkan sampai terkejut melihat Aji yang tampak seperti kehilangan arwahnya. Ternyata Kejadian ini memberikan efek yang dahsyat untuk Aji. Majid menepuk bahu Aji bermaksud memberikan energi untuk cowok itu.

"Lo udah berani jujur itu udah bagus, Ji. Ini adalah konsekuensi yang lo terima. Merasa bersalah nggak apa-apa. Tapi jangan terlalu nyalahin diri sendiri," ucap Majid.

Dibalik Aji berani mengaku sebagai Banana di belakang terdapat dorongan dari Majid. Majid sudah tahu lama kalau Aji adalah Banana. Cowok itu yang cerita sendiri kepada Majid. Awalnya Aji senang-senang saja seperti lazimnya manusia lagi jatuh cinta. Namun, ketika perlahan asumsinya mengenai Kaylira yang menyukainya semakin kuat Aji semakin resah. Majid tentu saja memberikan saran kepada Aji agar dia cepat mengaku daripada semuanya semakin runyam. Kata Majid, Aji juga harus memikirkan Kinara. Bagaimana kalau seandainya Kinara dan Kaylira jadi bertengkar? Setidaknya kalau Aji sudah mengaku, tidak apa-apa hak Kinara menjauhinya sebab itu haknya atas dasar rasa kecewa. Asalkan jangan sampai ketahuan Kaylira saja bahwa Banana itu Aji. Bisa-bisa hubungan Kinara dan Kaylira akan bergesekan. Majid itu memang selalu berpikiran jauh. Bahkan sampai sejauh itu.

Rencana Aji untuk mengaku siapa dirinya dan berharap hanya Kinara saja yang tahu hancur semuanya. Kini Aji harus berhadapan dengan konsekuensi yang pernah Majid katakan. Aji tidak tahu mengapa Kaylira bisa ada di sana. Berdiri menyaksikan. Padahal Aji sudah merencanakan semuanya dengan rapi. Ia sengaja diam di kelas sebelah dengan waktu yang lama hanya untuk memastikan sekolah sepi. Namun, hal tak terduga kerap memang terjadi pada hidup. Sampai tadi Aji menemukan handphone Kaylira, ia akhirnya tahu alasan Kaylira bisa kembali ke kelas. Perempuan itu pasti kembali ke kelas untuk mengambil handphone-nya yang tertinggal. Hanya karena handphone ini semuanya hancur.

"Tapi gue lihat Kinara nangis kayak gitu rasanya gue emang goblok banget," ungkap Aji kembali mengingat bagaimana wajah Kinara tadi. "Gue merasa bersalah."

"Iya gue paham. Lo cinta sama dia makanya lo nggak bisa lihat dia nangis. Gue tahu lo udah suka sama dia dari kapan, Ji. Bahkan gue tahu lo itu manusia goblok yang super bucin sebenarnya. Seharusnya seluruh dunia tahu bahwa Rajidan Abian Taksa adalah makhluk terbucin di dunia."

Aji menggeplak kepalanya Majid. "Gue lagi sedih goblok!"

"Nangis aja, Ji. Dengan menangis nggak mengurangi sisi maskulinitas lo kok. Cowok juga berhak nangis."

Kinara: Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang