18. Harapan-harapan

307 63 15
                                    

(DILARANG PLAGIAT)

*****

Kinara
Dir, istirahat nanti temuin gue di kantin Mau anterin buku yang gue pinjem kemarin.

Dirga
Oke. Emang udah beres bacanya?

Kinara
Udah. Seru banget!

Sekiranya itu adalah percakapan Kinara dan Dirga tadi pagi melalui aplikasi WhatsApp. Saat ini Kinara sudah berada di kantin sambil duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana. Beberapa kali Kinara melirik ke arah pintu untuk mencari sosok Dirga, namun batang hidung cowok itu masih saja belum terlihat.

Lantas Kinara segera mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.

Kinara
Gue udah di kantin nih.

Selang tiga menit Dirga pun membalasnya.

Dirga
Oke. Ini bentar lagi nyampe.

Lalu setelah Kinara membaca pesan itu tidak lama kemudian Dirga muncul di hadapannya.

"Kin?" panggil Dirga sambil tersenyum.

"Eh Dirga. Nih buku lo yang kemarin lo pinjemin. Gue udah beres bacanya."

"Serius udah beres?"

Kinara mengangguk. "Iya. Dan sesuai yang lo bilang ceritanya seru parah. Gue cuman butuh 3 jam untuk menyelesaikan buku ini. Dan ending-nya, wow! Plot twist! Parah sih." Kinara menggeleng-gelengkan kepalanya dengan rasa tidak percaya bahwa buku Holy Mother sangat membuatnya puas.

Dirga tertawa rendah. "Gimana yah, lo nyadar gak sih sama gaya penulisannya? Penulisnya itu membuat kita terbawa alur cerita sampai-sampai kita nggak sadar bahwa yang dicari-cari itu sangat dekat. Memang pantas sih ini buku misteri berbalut thriller ini dijadiin rekomendasi."

Mata Kinara membulat menandakan bahwa dirinya sangat antusias dengan pembicaraan ini.

"Lo bener! Gila parah sih gua takjub. Selesai baca itu gue seolah-olah apa yah, hmm... ngerasa kosong aja gitu saking mencengangkan ending-nya!"

Dirga tertawa pelan. Melihat Kinara yang antusias dengan topik mereka perihal buku entah mengapa ada hal aneh yang Dirga rasakan. Dirga jarang menemukan teman yang bisa nyambung ketika mengobrolkan perihal buku. Kebanyakan dari teman Dirga mereka tidak terlalu menyukai membaca, namun hal itu tidak membuat Dirga menjauhi teman-temannya itu. Dirga menerima hobi teman-temannya yang tidak sama dengannya, toh mereka seolah-olah saling melengkapi.

"Lo belum beli jajan nih?" tanya Dirga.

"Iya belum nih."

"Ya udah mau jajan apa sekalian gue juga mau jajan," ucap Dirga.

Kinara terperangah. "Eh nggak usah gue bisa beli sendiri."

"Ini kalau misalnya gue sama lo sama-sama beli jajan nanti tempat duduknya disambat orang. Mending lo diam aja biar gue yang beliin."

"O-oke," jawab Kinara salah tingkah. "Siomay yah, Dir, sama air mineral aja."

"Oke siap!"

Lalu setelah Dirga pergi memesan sepiring siomay, satu porsi mie ayam untuknya serta dua air mineral cowok itu kembali ke meja dengan menyimpan makanan mereka satu persatu secara bolak-balik.

"Makasih Dir, maaf jadi ngerepotin lo," ujar Kinara.

"Sama-sama, nggak ngerepotin kok." Dirga duduk berhadapan dengan Kinara.

Kinara: Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang