30. Dilihat

200 36 11
                                    

Happy Reading.

***

Tidak ada alasan lagi untuk Kinara mengharapkan Dirga. Kinara memang belum mengetahui secara pasti apakah Dirga itu menyukai Kaylira, namun dilihat dari sikapnya saat festival sekolah, Kinara sudah menyimpulkan bahwa Dirga menaruh hati kepada Kaylira. Tatapan mata cowok itu saat sedang mengobrol dengannya dan mengobrol dengan Kaylira berbeda—Dirga seolah senang mengobrol dengan Kaylira.

Seharusnya Kinara sadar bahwa memang dia tidak boleh sembarang menaruh hati. Mungkin dia terlihat baik, ramah, suka mengobrol denganmu bukan berarti dia menyukaimu. Dan Kinara seharusnya sadar bahwa Kaylira—pujaan semuanya—akan selalu bersinar.

Setelah hari festival dan hari Seninnya sudah mulai UAS, Kinara tidak lagi berhubungan dengan Dirga. Dia tidak bertemu dengan Dirga. Berbelok atau berbalik arah ketika melihat Dirga dari kejauhan hanya tidak ingin berpapasan. Kinara berusaha menghindar—dan Dirga tidak pernah mencarinya. Bukan berarti Kinara ingin dicari, akan tetapi—mungkin setidaknya—Dirga mencarinya karena mereka seorang teman dekat, bukan? Pesan dari Dirga pun tidak pernah muncul di notifikasi ponselnya. Cowok itu seperti tidak aktif di media sosial.

UAS sudah selesai Jumat kemarin, besok hari Sabtu Kinara akan kembali ke tempat les untuk melakukan pembayaran pendaftaran. Dahi Kinara mengernyit tat kala mengingat Majid les di sana juga. Lantas ia pun menghubungi Majid untuk menanyakan paket les mana yang ia ambil.

Kinara: Majid.

Beberapa menit kemudian balasan pun muncul.

Majid: Iya.

Kinara: Mau tanya tempat les.

Majid: Boleh, kenapa?

Kinara: Lo ambil paket yang mana?

Majid: Paket A, biar sekalian.

Ya, sebenarnya Kinara juga akan mengambil paket A sih.

Kinara: Sama dong. Berarti nanti kita les harinya barengan.

Majid: Iya. Senin, Rabu, sama Jumat.

Kinara: Nanti bareng yah, Jid.

Majid: Siap.

Teringat Majid, Kinara teringat pula Banana. Sampai hari ini Kinara belum mengetahui siapa itu Banana. Kinara sempat sekelebat berpikir bahwa Majid adalah Banana. Memakai kacamata dan kenal anak gengnya si Koko. Tapi ... Dirga juga memakai kacamata dan mengenal juga gengnya Koko. Ah rumit. Banana sinting! Dipikir-pikir ia juga belum berkomunikasi dengan cowok itu. Ke mana dia? Biasanya status Whatsapp-nya selalu aktif.

Banana: Hallo!

Baru saja dipirkan chat cowok itu muncul di notifikasi HP Kinara.

Kinara: Kenapa?

Banana: Harusnya jawab hai. Kalau gue bilang hai balesnya halo.

Kinara: Lagi pramuka lo?

Banana: Wkwkwkw udah malem masa pramuka.

Banana: UAS kemarin gimana? Lancar?

Demi kulit kerang ajaib, Kinara merasa tersentuh ada yang memperhatikannya. Tapi, kenapa harus Banana sih, Dirga yang Kinara ingin—dan mana mungkin.

Kinara: Lancar.

Banana: Pasti lah Kinara gitu loh.

Kinara: Kalau lo?

Kinara: Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang