35. Tahun Baruan

200 37 21
                                    

(DILARANG PLAGIAT)

******

Kinara
Dirga maaf banget gue harus pulang duluan. Ada urusan mendadak. Salamin sama Ibu lo yah, Dir.
Terus titip Kaylira yah tolong anterin dia pulang juga maaf banget ngerepotin.

Kinara
Kay, gue balik duluan yah. Maaf banget nih ada acara dadakan soalnya. Nanti pulang sama si Dirga yah udah gue bilangin kok.

Dua pesan itu sudah Kinara kirimkan kepada masing-masing penerima. Kini ia dan Majid sudah membelah jalanan Jakarta. Sempat terjebak macet sejenak, namun sekarang sudah kembali normal lagi.

"Kita mau ke mana, Jid?" tanya Kinara.

Majid yang sedang fokus menyetir itu menjawab tanpa melirik Kinara. "Ke acara temen gue aja yuk."

"Ke mana dulu nih."

"Sebenarnya tahun baru ini gue nggak nganggur. Ada acara sebenarnya sama si Koko dan yang lain. Tapi berhubung gue ditumbalin ke panti jadinya nggak ikut. Nah, berhubung sekarang kita juga bingung mau ke mana mending susulin mereka aja."

"Acaranya di mana?"

"Rumah Aji."

"Rumah Aji?"

Majid menengok lalu mengangguk. "Rumah Aji gede soalnya," kata Majid.

"Ya udah," Kinara tidak berkomentar lagi. Ia fokus melihat suasana di luar. Kembang api silih berganti saling bersahutan padahal belum jam 12 malam. Kinara sih sudah izin pulang malam kepada Mamah. Jadi tidak masalah.

Ketika di lampu merah, Majid menyalakan musik. "Nyalain musik yah biar nggak sepi," ucapnya.

Kinara cuman mengangguk lalu melihat ke arah jendela kembali. Majid sempat meliriknya sekilas sebelum kembali fokus menyetir. Sebenarnya dia cukup penasaran dengan Kinara yang tiba-tiba jadi diam begini. Apalagi tiba-tiba mau pulang dan dengan tega meninggalkan Kaylira bahkan sampai tidak pamitan kepada Dirga. Namun, Majid cukup tahu diri untuk tidak bertanya.

Rasanya Kinara langsung tidak semangat. Tahun baru ini rasanya tidak menyenangkan. Ah, Kaylira dan Dirga sekarang sedang apa yah? Apa ketidakhadiran Kinara membuat mereka merasa ada yang kurang? Atau malah sebaliknya?

Seharusnya Kinara jangan memikirkan Dirga lagi. Kinara tidak ada hak untuk melarang Dirga jatuh cinta. Namun, kenapa harus Kaylira? Kenapa harus sahabatnya? Jika dihadapkan dengan situasi seperti ini Kinara lebih memilih mundur daripada persahabatannya dengan Kaylira rusak.

"Lo nggak apa-apa, Kin?" tanya Majid menyadarkan Kinara dari lamunannya.

Kinara baru tersadar ternyata mobil sudah kembali melaju. Kinara menoleh sekilas dan memberikan senyum singkat.

"Nggak apa-apa. Sedikit dingin aja."

"Pakai jas gue aja tuh di belakang," kata Majid.

Kinara menggeleng merasa tidak perlu. Memang Majid yang tadi memakai jas kini sudah dilepaskan menyisakan dia memakai kemeja abu-abu.

"Beneran? Katanya dingin."

"Nggak apa-apa. Dikit doang dinginnya."

Lalu tidak aja jawaban dari Majid lagi. Cowok itu mengubah suhu AC yang kini terasa lebih hangat. Kinara melirik Majid sekilas. Cowok itu baik. Kinara tidak terlalu dekat dengannya, namun melihat perilakunya hari ini Kinara menyimpulkan Majid itu memang baik. Ah seandainya dia bisa bersama Banana. Banana lagi ngapain yah?

Kinara: Love YourselfWhere stories live. Discover now