32. Intuisi

211 35 9
                                    

Happy reading.

*****

Hari ini Kinara ada les pertamanya walaupun sekolah masih libur. Beberapa hari lagi menuju tahun baru Kinara masih bingung apakah dia harus datang ke acara panti atau tidak. Masalahnya Kinara tidak siap kalau ada Kaylira. Hatinya bisa sakit.

Kinara memasuki tempat les lalu berjalan menaiki tangga karena kelasnya ada di lantai 2. Saat membuka pintu kelas Kinara melihat sudah ada tiga orang termasuk Majid.

"Majid," panggil Kinara.

Majid yang sedang membaca mendongakkan kepalanya.

"Hai Kin." Dia tersenyum.

"Gue duduk di sebelah lo nggak pa-pa?" tanya Kinara.

"Nggak pa-pa, sini duduk aja."

Kinara lalu duduk di sebelah Majid. "Deg-degan banget ini les hari pertama gue. Btw, selamat yah jadi juara pertama lagi."

Majid tertawa rendah. "Makasih. Selamat juga jadi juara 2 lagi."

"Mau ngalahin lo kayaknya susah."

"Nggak susah kalau usaha."

"Lo baca buku apa sih?"

Majid memperlihatkan cover buku yang sedang ia baca itu.

Kinara membulatkan matanya. "Gue juga udah baca loh novel itu. Ending-nya—"

Majid mengangkat jari telunjuknya. "Jangan spoiler." Lalu menyunggingkan senyum. "Nggak seru nanti."

Kinara terkekeh geli. "Siap!"

Lalu Majid kembali dengan aktivitas membacanya. Kinara enggan mengganggu jadi memilih memainkan ponsel. Dia melihat status WhatsApp Banana yang memfoto jalan raya sekitar 10 menit yang lalu. Banana sedang di luar berarti. Tapi lagi-lagi Kinara berpikir Banana adalah Majid. Ia jadi mencocokkan status Banana dengan Majid. Oke begini Majid datang ke tempat les lebih dulu, Banana 10 menit yang lalu membuat status, Majid mungkin 10 menit yang lalu masih di jalan raya dan memfoto jalan untuk dijadikan status. Sial! Masa Majid selama ini adalah Banana? Masalahnya tujuannya apa sering nge-chat kalau seandainya dia benar Banana? Majid suka gitu sama Kinara? Mana mungkin! Yang Kinara lihat Majid itu cowok anti-romantic.

Tapi Banana pernah bilang dekati salah satu gengnya si Koko kalau mau tahu dia. Dekati Majid mungkin Kinara bisa, sebab cuman kepada Majid saja Kinara merasa bisa mengobrol.

Beberapa murid mulai berdatangan membuat Kinara keluar dari lamunannya. Seorang gadis cantik seumuran dengannya menghampiri Kinara.

"Lo Kinara yah?" Tanya cewek itu.

"Iya." Kinara mengernyitkan dahinya.

"Gue Ajeng, salam kenal yah. Kata bokap katanya anak temennya ada yang mau les di sini. Dan itu pasti lo." Ajeng tersenyum manis. Sungguh Kinara tidak bisa berkedip melihat Ajeng. Cantik luar biasa. Terlihat anggun juga.

"Eh hai, Ajeng, salam kenal juga."

Kinara mengulurkan tangannya dan langsung dijabat oleh Ajeng. Setelah itu Ajeng duduk di kursi samping Kinara.

"Btw, yah Kin les di sini tuh seru tau ada lima belas orang berarti sekarang sama lo. Lo udah kenalan belum sama anak-anak yang lain?" tanya Ajeng.

Kinara menggeleng. "Belum."

"Oke fix lo harus kenalan dulu sama mereka," kata Ajeng. Kemudian cewek berambut panjang bergelombang dan tubuhnya lebih tinggi dari Kinara itu berdiri dari duduknya. Ini sih kesempurnaan fisik Ajeng sudah tidak ada duanya lagi. Fashionnya juga bagus idaman cewek-cewek remaja saat ini.

Kinara: Love YourselfWhere stories live. Discover now