36. Selamat Tahun Baru

212 35 31
                                    

(DILARANG PLAGIAT)

******

Kinara nyaris tersedak dengan ludahnya sendiri ketika mendengar pengakuan Aji. Unbelievable. Aji sudah tahu Kaylira menyukainya sejak lama? Kapan? Sewaktu mereka suka latihan band untuk acara festival sekolah atau ketika nonton bareng? Atau pada saat moment lain?

"Spesifiknya gue udah tahu pas nonton sih. Sebenarnya sebelum-sebelumnya gue udah nyadar gitu, cuman berusaha mengelak aja."

Aji tanpa diminta menjelaskan  pertanyaan-pertanyaan yang masih tersimpan di kepala Kinara. Kinara semakin tercengang.

"Lo mulai nyadar itu dari kapan?"

"Latihan band," jawab Aji langsung tanpa beban. "Gue ngerasa Kaylira beda aja sama gue gitu. Maksud gue, bukannya kepedean, tapi kalau orang lagi jatuh cinta itu bakalan kelihatan kalau dia nggak jago menutupinya. Apalagi cewek kentara banget gelagatnya."

"Udah selama itu nyadar Kaylira suka sama lo?" tanya Kinara.

Latihan band dan di mana Kinara pertama kali mengetahui fakta bahwa Kaylira menyukai Aji itu bulan November. Sekarang Desember—ralat sebentar lagi tahun 2019. Berarti sudah lama dong?

Aji mengangguk. "Di kelas juga Kaylira kadang kepergok sama gue lagi merhatiin gue. Terus pas lo tiba-tiba bilang Kaylira butuh temen nonton, asli sih itu kentara banget. Lo nggak jago ekting, Kinara." Aji tertawa pelan.

Aji memang sudah merasa aneh ketika Kinara memaksanya untuk menemani Kaylira nonton. Sebenarnya alasan Kinara sih logis karena ada kegiatan lain, tapi yang tidak bisa Aji terima secara logis itu kenapa Kinara harus memilihnya dengan alasan Aji yang kebetulan melewati kelas? Kalau dijelaskan hubungan Aji dengan Kaylira dan Kinara hanya sebatas teman sekelas yang nggak akrab sampai sering nongki bareng. Cuman sebatas teman sekelas. Terus Kinara kan bisa meminta Ghina, Mela, Lita, atau Jihan yang lebih kelihatan dekat dengannya dan Kaylira. Kenapa harus Aji coba? Nah, Aji pun semakin mantap dengan asumsinya bahwa Kaylira itu emang menyukainya.

Kinara kelihatan bingung. Kalau sudah begini kasusnya berarti bukan Kinara yang memberitahu Aji kalau Kaylira menyukainya, kan? Toh Aji sudah tahu dari lama. Jadi kalau sewaktu-waktu Kaylira misuh-misuh tahu Aji menyukainya, Kinara bukan pelaku yang yang harus disalahkan karena memberitahunya kan?

"Jadi ... hm, lo nggak ada niatan buat balas perasaan dia?" tanya Kinara. Ia sedikit memiringkan wajahnya untuk menatap Aji.

Aji membalikkan ikan gurame, sekilas melirik Kinara lalu kembali melihat alat panggang di hadapannya. "Emang harus yah?"

"Iya! Kaylira suka sama lo! Lo nggak  lihat apa semua orang pengen jadi pacarnya si Kaylira? Dan dengan konyolnya dia malah pilih lo."

"Emang kenapa sama gue?" tanya Aji dengan posisi yang sama dengan Kinara tadi—memiringkan wajahnya dan menunggu jawaban cewek itu. "Hm?"

Kinara mendengus. "Nih kalau dibandingin sama Kaylira yah maaf-maaf nih gue jujur. Lo nggak cocok. Walaupun seandainya dicocok-cocokin agak gimana gitu. Tapi kan kita nggak tahu? Yang dipaksa lama-lama juga bisa cocok kan? Ya menurut lo aja, tuan puteri semacam Kaylira yang jadi incaran cowok mulai dari model pangeran sampai jamet, bisa-bisanya kecantol sama lo. Nggak pernah kepikiran gitu."

Aji terkekeh geli. Iya Kinara sih nggak salah. Emang benar kok Aji kalau disandingkan sama Kaylira itu nggak bisa cocok walaupun Aji nggak jelek-jelek amat. Ibaratnya Kaylira itu lebih worth it kalau dipasangkan sama ketua basket yang ganteng dan sama-sama populer. Coba Aji? Cocoknya di bagian mananya? Kalau tanya ke kelas lain "Kenal Aji nggak?"  jawabannya pasti, "Aji mana?"

Kinara: Love YourselfWhere stories live. Discover now