INCREDIBLE LOVE [BxB] #1 ✔

IL ~ 15 ✅

IL ~ 15
.
.
.
ALFIANT SUKI | POV
.
.
.
Kami dinner di sebuah restoran mewah yang berada di pusat kota. Saat kami tiba, banyak wartawan dan paparazzi menyemut didepan restoran tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang membahayakan, kami dibawa ke pintu darurat yang langsung tembus ke tangga darurat. Kami sempat menaiki tangga satu lantai sebelum masuk kedalam lift khusus untuk tamu-tamu penting.

Selama perjalanan dari tempat wisata hingga ke restoran ini, Elmo tak pernah melepaskan genggamannya dari jariku. Ada rasa gembira melihatnya sangat posesif melindungiku. Ia bahkan menegur keras kala ada tangan seorang bodyguard yang secara tak sengaja menyentuhku.

"Kau suka menunya?"

Saat ini kami sedang menikmati dinner dengan menu istimewa. Aku tak tahu darimana Elmo mengetahui makanan favoritku namun yang tersedia di meja besar ini merupakan makanan favoritku.

"Ini semua menu favoritmu kan?" tanyanya lagi kala aku tidak segera menjawab pertanyaannya sebelumnya.

"Darimana kau tahu ini semua menu favoritku?" Akhirnya kukeluarkan rasa penasaranku tanpa menjawab pertanyaannya.

Elmo tersenyum. "Kau pasti sudah lupa kalau aku selalu bisa tahu apapun yang ingin kutahu." jawabnya. Aku diam membenarkan.

Saat waitress menuangkan cairan berwarna merah keunguan, kerut dahiku saling bertemu. Elmo kembali tersenyum melihat raut wajahku.

"Minuman ini adalah anggur yang telah difermentasikan selama beberapa waktu sehingga menjadi minuman. Dan akibat dari fermentasi tersebut maka tingkat alkoholnya lumayan memabukkan."

"Kau ingin membuatku mabuk?" tanyaku. Elmo tertawa terbahak.

"Tak perlu kubuat mabuk, kau sudah mabuk." jawabnya beretorika. Aku menatapnya bingung.

"Kau telah mabuk karena perhatianku padamu. Kamu telah mabuk pada belaian tanganku di tubuhmu. Kau mabuk dengan aroma tubuhku saat kita bercinta. Dan yang paling memabukkan adalah saat kau mengerang nikmat ketika kita mencapai klimaks." desah Elmo di depan wajahku.

Wajahku bersemburat merah. Rasa malu menjalar ke seluruh tubuhku hingga hampir membuatku mendesah. Segera kugigit bibirku untuk menahan suara itu keluar. Elmo terkikik geli melihat reaksiku. Untunglah kami berada di private room. Jika tidak, aku tak tahu apa yang akan kulakukan untuk menutupi maluku.

"Aku juga mabuk saat melakukannya dengan Clarissa." katanya mengejutkanku.

Aku seakan terhempas kembali ke bawah setelah Elmo berhasil menerbangkanku. Sakit kembali menerpa hatiku.

"Saat Clarissa di bawah pengaruh cairan perangsang, Rajiv menyuruhku melakukan hubungan sex untuk meredakan gejolak gairah dalam tubuh Clarissa. Aku tidak tahu harus bagaimana untuk meredakan rasa sakit itu tapi melakukan sex saat Clarissa tak bisa menguasai diri membuatku seperti seorang pemerkosa. Aku bingung dan dilema. Aku memang mencintainya tapi aku tak tega melihatnya kesakitan seperti itu."

Elmo menyandarkan tubuh di puncak kursi sambil memegang gelas anggur. Matanya menatap gelas itu sekan mampu menembus dimensi waktu. Aku memalingkan wajah ke arah lain menghindari bertambahnya luka hatiku.

"Hingga akhirnya aku menemukan sebotol anggur yang tersimpan di balik lemari di kamar Clarissa. Aku sempat ragu meminumnya apalagi umurku masih 15 tahun. Tapi teriakan kesakitan Clarissa menghancurkan keraguanku. Aku meminum anggur itu hingga mabuk. Saat itulah alam bawah sadar menguasai tubuhku sehingga aku hanya menuruti gairah dan nafsu. Ketika kami sadar keesokan harinya, yang bisa kulakukan hanya memeluknya. Clarissa menangis karena telah kehilangan kesuciannya dengan cara seperti itu. Namun ia juga lega karena bukan Matt yang melakukannya. Tapi apapun itu, aku merasa seperti seorang pemerkosa walau Clarissa mengatakan ikhlas melakukannya bersamaku. Aku bertekad untuk menikahinya secepatnya namun peraturan di kerajaan Halfa tak mengijinkan. Kami diperbolehkan menikah saat usia 17 tahun. Aku memintanya untuk menunggu tapi ternyata Clarissa tak bisa menunggu. Dia meninggal sebelum kami dapat mewujudkan rencana indah kami."