IL ~ 35 ✅

8K 632 53
                                    

ELMO NATHAEL | POV

Kubuka mata dengan sangat berat. Pandanganku masih berkabut. Kudengar suara-suara sedikit berisik disekitarku. Aku mencoba untuk menggerakkan jari-jariku namun entahlah, rasanya rohku belum berkumpul disana.

Kucoba untuk menajamkan penglihatanku dengan memejamkan dan membuka lagi kedua mataku. Dan agaknya caraku itu lumayan berhasil karena aku mulai bisa melihat sekelilingku walau masih samar.

"Nath?" sapa seseorang yang berada disebelah kananku. Aku mengernyit, mencoba merangkum suara tersebut di memori otakku.

"Uncle Matt..." panggilku. Uncle Matt tersenyum padaku dan mengusap pergelangan tanganku. "Haus..." Uncle Matt segera menyorongkan segelas air yang diberi sedotan kehadapanku. Dan dibantu olehnya untuk duduk, akupun mengisi tenggorokanku yang terasa kering.

"Berapa lama aku disini?" tanyaku pelan. Aku tahu jika aku berada di ruangan rumah sakit.

"Dua malam dan tiga hari." Kupejamkan mata untuk menetralkan rasa terkejutku. "Selama itukah aku tidur?" gumamku.

"Selama itulah kami berusaha menyelamatkan nyawamu." ujar uncle Matt. Kubuka mataku cepat. Kutatap tajam pemilik mata yang juga tengah menatapku.

"Paramedis disini berusaha mengeluarkan racun yang masuk ke pembuluh darahmu. Ternyata Sandra sempat menyuntikkan racun melalui cincin yang dikenakannya saat mencekikmu. Racun yang digunakannya mampu melumpuhkan sendi-sendi di tubuhmu sehingga kau tak bisa bergerak refleks." papar uncle Matt. Aku terpana mendengarnya.

"Tapi bagaimana bisa dia menyuntikkan racun itu? Aku tidak melihat sesuatu yang mencurigakan di cincin yang ia pakai." sergahku bingung. Saat uncle Matt akan menjawabku, datanglah dua orang dokter menginterupsi percakapan kami.

"Nanti kujelaskan." kata uncle Matt sambil berjalan meninggalkanku dengan para dokter tersebut. Akupun hanya bisa pasrah saat seorang dokter mulai memeriksa kondisi tubuhku. Pikiranku masih mencerna penjelasan singkat uncle Matt tadi.

"Apa yang terjadi padaku, dokter?" tanyaku penasaran. Seorang dokter separuh baya yang ku kenal baik mendekati brangkarku dan berdiri tepat disebelahku.

"Bagaimana perasaan anda, Pangeran Elmo?" tanyanya lembut.

"Sakit dan bingung." ujarku jujur. Dokter itu mengangguk sambil tersenyum.

"Apa anda masih pusing?" tanyanya lagi.

"Sedikit." Ia mengangguk lagi.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku, dr. Claus?" Dokter yang kupanggil itu menghela nafas dan melirik dokter muda yang memeriksaku. Kemudian ia meminta -atau tepatnya memerintahkan- dokter muda tersebut untuk meninggalkan ruangan aku dirawat.

Saat dokter muda itu keluar, masuklah uncle Matt dan memposisikan diri diseberang dr. Claus berdiri.

"Ada semacam racun yang disuntikkan Sandra padamu. Saat menemuimu kemarin, sebenarnya ia datang untukku." kata uncle Matt.

Aku mendengus kecil. "Sudah kuduga."

"Tapi ia juga ingin bertemu denganmu." tambah uncle Matt. Dan aku tidak terkejut mendengarnya.

"Dan karena tak bisa menemukanku, iapun langsung menemuimu. Tujuannya untuk membuatmu berpaling padanya."

"And doesn't work out." imbuhku. Uncle Matt dan dr. Claus terkekeh.

"Tapi tidak sepenuhnya gagal. Karena ia berhasil membuatmu terkapar." Aku mendecak sebal. Dan kekehan mereka berubah menjadi tawa yang menyebalkan!

INCREDIBLE LOVE [BxB] #1 ✔Where stories live. Discover now