IL ~ 21 ✅

8.9K 681 15
                                    

3rd PERSON | POV

"Kami...identical twins."

Kalimat itu berputar-putar dikepala Elmo. Ia masih tak percaya dengan apa yang dia dengar hari itu. Elmo tak menyangka bahwa Alfiant mempunyai saudara kandung atau lebih tepatnya saudara kembar. Ia memejamkan mata dan mencoba untuk mengingat bentuk fisik dari Marcus, kembaran Alfiant. Sekilas memang tak ada yang dapat dibedakan. Mata mereka sama-sama sipit, berkulit putih, berambut dan bermata coklat. Tubuhnya tak terlalu kecil namun tegap dan berisi. Sama seperti Alfiant. Bagi yang pertama melihatnya pasti tak bisa dibedakan. Namun entah kenapa, ia merasa bisa membedakan keduanya.

Elmo membuka mata dan duduk dengan tegak. Kedua tangannya saling menggenggam dan ditautkan di mulutnya. Matanya tak fokus pada obyek yang ada dihadapannya karena memang pikirannya sedang mencerna semua informasi yang ia terima.

FLASHBACK ON

"Twins?" Elmo kembali terpekik namun tak sekeras sebelumnya.

Ben menoleh kearah Marcus. "Sudah kau acak?"

Marcus mengangguk. "Sebelum aku masuk kemari."

Elmo menatap kedua pria yang ada dihadapannya secara bergantian. Ada kerutan didahinya menandakan kebingungannya.

"Maaf, Pangeran. Kami sengaja mengacak sinyal diruangan anda agar tak ada seorangpun yang dapat mendengar pembicaraan kita." Ben menjelaskan maksud percakapan sekilas mereka tadi. Elmo mengangguk mengerti.

"Aku mengerti. Aku juga tak memikirkannya sampai kesitu. Kuakui cara berpikir dan bertindakmu benar-benar mencerminkan seseorang yang selalu terencana dalam setiap tindakan yang akan dilakukannya. Dalam militer berpikir dan bertindak praktis dan taktis memang selalu diperlukan. Untuk meminimalisasikan akibat yang ditimbulkan dari tindakan tersebut. Benar kan?"

Ben dan Marcus mengangguk bersamaan. "Tapi apakan kau juga seorang anggota militer, Marcus?" tanya Elmo penasaran. Bentuk tubuh Mercus yang tak terlalu tinggi membuat Elmo tak yakin Marcus salah seorang anggota militer.

"Bukan, Pangeran. Kami bukan seorang anggita kemiliteran. Hanya kebetulan kami dididik ala militer." jawab Marcus tegas.

"Kami?"

"Ya, kami berdua. Saya dan adik saya Alfiant."

Elmo terkejut. "Alfiant...juga?" tanyanya ragu.

Marcus mengangguk lagi. "Benar, Pangeran. Alfiant juga memperoleh pendidikan ala militer dari ayah Ben, uncle Rob. Beliau yang membesarkan kami setelah orang tua kami meninggal. Kata uncle Rob, kami juga harus bisa menjaga diri kami sendiri jika tak ingin mengalami nasib seperti kedua orangtua kami."

"Apa yang terjadi pada kedua orang tua kalian?" Wajah Marcus tiba-tiba mendung membuat Elmo merutuki mulutnya yang tak dapat menahan diri.

"Orang tua kami meninggal karena kecelakaan mobil." Marcus menundukkan kepalanya, menyembunyikan perubahan wajah marahnya.

"Oh...maafkan aku. Aku tak bermaksud membuatmu mengingat kejadian tersebut. Maafkan aku, Marcus." Elmo diliputi perasaan bersalah dan menyesal. Marcus mendongakkan kepalanya dan balas menatap Elmo. Anehnya, wajahnya telah berubah menjadi sedih.

"Saya mengerti mengapa anda penasaran tentang kami, Pangeran. Sebagai seorang queen, asal usul Alfiant memang harus diketahui dengan jelas. Saya rasa anda juga mengetahuinya sebelum menikahi Alfiant."

INCREDIBLE LOVE [BxB] #1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang