IL ~ 33

8.6K 585 26
                                    

ELMO NATHAEL | POV

"Apa yang sudah kau lakukan padanya, Nath?"

Aku mendongak dan menatap orang yang sudah membentakku. Sebenarnya tanpa melihatnyapun aku sudah tahu siapa orangnya.

"Kenapa? Kau tak suka?" tanyaku tenang. Kulirik Ryo yang berdiri tepat dihadapanku, membelakangi orang tersebut.

Tiba-tiba orang itu menyentakkan Ryo kesamping dan menghadapkan wajahnya tepat diwajahku. Aku sedikit terkejut namun tak bergeming.

"Ya!" jawabnya tegas.

Kulirik lagi Ryo yang terdorong keujung meja sambil meringis. Ada luka membiru dipergelangan tangan kanannya.

"Tolong siapkan makan malam untuk kami, Ryo. Dan baluri tanganmu dengan salep pereda sakit." pintaku. Ryo menegakkan tubuh dan memberi hormat sebelum meninggalkan ruanganku.

"Kau masih sempat makan dalam situasi begini?" pekiknya sambil menggebrak meja.

Aku bangkit dan berjalan mendekatinya hingga kami berdiri saling berhadapan. Kulihat kedua tangannya mengepal disamping tubuhnya.

"Aku butuh energi untuk menghadapi ini." balasku santai.

Dia menggemeretakkan giginya, menahan kemarahan yang hampir meledak. Ia mendekatiku dengan tatapan membunuh.

"Seharusnya aku tak mempercayaimu untuk menjaganya." desisnya tepat diwajahku. Aku tersenyum miring.

"Oia?" sarkasku. "Dan kau yakin bisa menjaganya?"

"Setidaknya aku takkan melibatkannya dalam bahaya!"

Aku tertawa sinis. "Kau sudah tahu rupanya."

"Ya! Aku tahu dia sekarang berada di tangannya! Kau tak tahu siapa yang kau hadapi!" semburnya berapi-api.

"Aku tahu siapa dia, uncle Matt." balasku. Uncle Matt terlihat terkejut.

"Kau...tau?" ragunya. Aku menatapnya tajam.

"Bukankah aku pernah bilang kalau aku akan tahu rahasiamu?" Uncle Matt tertegun menatapku.

Aku menghela nafas tanpa melepaskan tatapanku darinya. "Namanya Chucky 'The Eraser'. Dia seorang assasin yang cukup ditakuti. Dia takkan ragu menghapus jejak siapapun yang menghalangi jalannya. Walaupun mereka bukan targetnya."

Aku mengambil selembar kertas dibawah tumpukan kertas yang ada diatas mejaku. "Umurnya sama denganmu. Dan dia bernama asli Chuck Harrison...."

"Reed." sambung uncle Matt pelan. Aku tak terkejut mendengarnya.

"Kurasa kau sangat mengenalnya, uncle!"

Uncle Matt menghela nafas dan berbalik menuju sofa besar diruang kerjaku ini. Lalu langsung menghempaskan diri disofa empuk tersebut. Kedua tangannya menopang wajahnya diatas kedua lututnya.

"Kenapa harus berhubungan dengannya lagi?" bisiknya disela-sela jari-jari tangannya yang menutupi wajahnya.

"Itu sebabnya dia ingin melibatkanmu walau aku tak menyetujuinya."

Uncle Matt mendongak. "Dia?"

Aku mengangguk. "Kau juga sudah mengenalnya, Matt. Bahkan sebelum aku mengenalnya."

Wajah uncle Matt terlihat tegang. "Jangan bilang..."

"Benjamin Suarez van Bergmen. Atau kau lebih mengenalnya dengan nama kecilnya, BB."

Dan seperti yang sudah aku bayangkan, uncle Matt langsung bangkit dari duduknya sambil membelalakkan matanya. Dadanya terlihat naik turun dan tubuhnya bergerak mendekatiku.

INCREDIBLE LOVE [BxB] #1 ✔Where stories live. Discover now