IL ~ 28

7.6K 621 8
                                    

Aku terasa melayang-layang ditempat yang tidak kuketahui. Disekitarku hanya ada kegelapan yang rasanya tidak berujung. Kubiarkan tubuhku bergerak sendiri. Rasanya begitu ringan dan bebas.

Sebuah titik putih menyeruak dalam gelap. Tanpa kusadari, tubuhku terseret kearah titik putih tersebut. Titik putih yang tadinya terlihat kecil menjadi semakin besar seiring dengan dekatnya tubuhku padanya. Saat titik putih itu memenuhi sekelilingku, aku mulai mencium bau yang menyengat.

Aku merasakan tubuhku tidak ringan lagi. Kucoba untuk membuka mataku namun tak bisa. Lalu kucoba menggerakkan tanganku tapi lagi-lagi hasilnya sama. Aku semakin tidak mengerti saat kurasakan aliran udara yang masuk melalui hidungku dan terdengar bunyi nyaring yang senada dengan detak jantungku. Ada apa denganku?

"Dia sudah sadar?" tanya seseorang.

Aku tidak bereaksi apapun. Tubuhku hanya bisa diam namun telingaku menangkap suara disekitarku, termasuk orang yang bertanya tadi.

"Belum. Masih sama seperti sebelumnya." jawab lainnya.

Kudengar dengusan disebelahku. Aku mencoba mengenali suara mereka tapi tak satupun yang kuiingat.

"Apa dia akan dibawa kesana?" Suara yang kudengar ini lebih lembut dari suara lainnya.

"Dia ingin melihat perkembangan kondisinya secara langsung." Suara yang menjawab ini lebih berat dan berwibawa.

"Tapi jika dia dipindahkan kesana justru membuat akan membuat sandiwara itu terbongkar, kan?" Aku menajamkan pendengaranku. Sandiwara apa yang mereka maksud?

"Bisa iya dan bisa tidak." Jawaban beresuara berat itu sukses membuatku penasaran.

"Aku tak mengerti." balas yang bersuara lembut.

"Kau akan mengetahuinya nanti." ujarnya berahasia.

Aku tidak mendengar lagi suara-suara tersebut. Yang sekarang kurasakan justru sebuah tangan besar yang menyentuh dahiku. Ada perasaan damai dan nyaman saat kulit kami bersentuhan.

"Sadarlah, Al. Kami semua merindukanmu." bisiknya.

Suara berat itu seakan menyentakkan alam bawah sadarku. Aku mengenal suara bisikan ini. Aku sangat mengenal suara berat namun penuh sayang ini. Aku mencoba untuk membalas perkataannya tapi mulutku tak juga membuka. Yang ada justru degup jantungku berdetak tak karuan sehingga menimbulkan bunyi berisik diruangan itu.

Sentuhan tangan itu terlepas seketika dan berganti dengan suara panik orang-orang yang datang. Suasana semakin riuh saat sepasang tangan membuka cepat kancing bajuku. Kurasakan ada sepasang tangan yang sedang melakukan gerakan seperti sedang memompa didadaku.

"C'mon, Al. Stay with us!!" desisnya. Ia terus mengatakannya sambil berusaha membuat denyut jantungku kembali berdetak.

Mataku masih tidak mau membuka dan jantungku masih tidak bisa berkompromi. Suara-suara itu semakin keras. Apalagi saat kudengar suara nyaring panjang yang justru membuat suasana makin panik.

Untuk beberapa saat aku melihat tubuhku dipenuhi berbagai kabel yang aku yakini untuk membuatku tetap bernafas. Aku juga melihat orang-orang hilir mudik disekitar tempat tidurku, melakukan sesuatu untuk 'menghidupkanku'. Suara nyaring panjang itu ternyata berasal dari monitor kecil yang ada disebelah tempatku terbaring. Suara nyaring panjang itu menandakan sebuah garis panjang yang terpapar di layarnya.

Tiba-tiba seseorang menyeruak masuk dan mendorong sesuatu. Aku tak tahu apa yang dibawanya tapi alat itu langsung menarik perhatian orang-orang yang mengelilingiku. Dengan sigap dan cepat, beberapa orang mengoleskan sesuatu yang terasa dingin didadaku.

INCREDIBLE LOVE [BxB] #1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang