Chapter 37

2.4K 116 2
                                    

Gabriella's POV. 

Ku bereskan bukuku yang baru saja aku keluarkan dari tasku, aku akan melanjutkan mengerjakan tugasku. Rasanya sangat lelah untuk semua ini, mengingat kalau Brooklyn sedang bertemu dengan Greyson dibawah sana.

Mereka beruntung, maksudku... apa wajar kalau aku sedikit cemburu padanya? Aku tidak tau kenapa aku bisa mengatakan ini, tapi sungguh. Aku benar-benar tidak mengerti dengan isi hatiku, terasa seperti tertusuk atau sakit atau apalah itu namanya.

“Apa yang sedang Freddie lakukan sekarang?”

Ngomong-ngomong soal Freddie, baru tadi sore ia mengirimku sebuah pesan. Katanya ia merindukanku, dan soal... dia pacaran dengan Elita. Itu memang benar, bahkan dua bulan lagi mereka resmi bertunangan. Itu sakit, masih sakit. Tapi... lupakan.

'CLING!!'

Ponselku bergetar, tertanda nama Bizzy disana. Ia mengirimku sebuah pesan, ku lirik jam dinding. Sudah jam segini ada apa dia mengirimku pesan? Setahuku dia sudah tertidur kalau jam segini, ya aku tahu kalau dia suka tidur.

From: Bizzy Blue.

To: Gabriella.

Hi! Haha, kamu pasti bertanya kenapa aku mengirim ini. Sejujurnya aku juga bingung, tapi... Intinya aku hanya ingin bilang, kalau diasramamu ada Cameron. Bye!

Cameron? Kenapa dia kesini? Maksudku... kalau ingin bertemu Brooklyn itu mungkin, tapi... Sekarang? Bukanya Brooklyn ingin pergi bersama Greyson? Kenapa aku bingung?

Aku menutup laptopku dan pergi kebawah, dengan perlahan aku mengintip diruang tengah asrama ini. Biasanya Lina akan mengomel jika masih ada tamu jam segini, ini memang sudah malam.

Aku bisa melihat Brooklyn sedang mengobrol dengan seseorang, aku tahu itu Cameron. Astaga benar, itu Cameron. Aku jalan merunduk menuruni tangga, berusaha tidak terlihat.

'KLEK'

"Greyson?" aku terkejut. Greyson masuk kedalam asrama tanpa mengetuknya dulu.

"Gabriel? Apa yang—"

"Ssst!" aku menarik tangannya kemudian bersembunyi dipersimpangan antara ruang tamu dengan ruang tengah.

"Ada apa?" bisiknya.

"Ada Cameron bersama Brooklyn"

"APA?!" serunya berbisik. Aku langsung menutup mulutnya.

"Kamu ini bodoh atau apa?"

"Lina? Apa itu kamu?"

Aku menarik tangan Greyson agar masuk ke ruang makan, kebetulan ruangannya gelap. Lampunya tidak dinyalakan, Brooklyn akan sulit mencarinya. Greyson bodoh, kalau Brooklyn tahu apa yang akan dikatakannya sekarang?

Aku tidak tau, ini aku yang salah tarik atau Greyson sengaja. Dia tiba-tiba memelukku dan memojokkanku ditembok dapur, tangan kirinya menangkap tangan kiriku dan menempelkanya ditembok. Tangannya yang satunya lagi memegang pinggangku, wajahnya bisa dihitung dari sini. Aku hanya bisa memejamkan mataku.

Suasana disini hening, hanya nafasku dan nafasnya yang terdengar. Kemudian langkah seseorang datang dari luar.

"Lina? Kamu kah itu?"

Brooklyn... aku harap jangan lihat ini, aku mohon..

Dan suaranya kemudian menghilang, wajah Greyson mendekat, terus mendekat hingga hidung kami bersentuhan. Aku terus memejamkan mataku, aku takut. Aku bingung.

"Brooklyn sudah lewat.." bisiknya.

Aku langsung menginjak kakinya, kemudian keluar dari ruang makan. Bodoh. Bodoh. Bodoh. Apa yang baru saja kamu lakukan Gabriel? Bagaimana jika Brooklyn tahu? Apa yang dia katakan nanti? Bukan, ku rasa dia akan membunuhku sekarang juga.

Jantungku masih berdetak kencang, mengingat aku hampir berciuman dengan Greyson disana. Untungnya itu tidak jadi. Ya Tuhan... Ini salahku.

"Gabriel?"

Deg! Aku takut, aku tau ini pasti Brooklyn, dia pasti melihat aku keluar dari dapur tadi. Aku terdiam membeku disitu, aku takut untuk membalikan badanku sekarang. Pikiranku kacau sekarang, apa yang harus aku lakukan?

Berbalik?

Atau

Tidak?

"Gabriel!" akhirnya dia membalik tubuhku sendiri, dengan sigap aku langsung memejamkan mataku. Entahlah, siap atau tidak aku akan siap. Maafkan aku Brooklyn.

"Apa yang kamu lakukan dikoridor?" suaranya lembut.

Lembut? Ku buka mataku perlahan, oh astaga ini Lina.

"Hhh, aku kira kamu Brooklyn atau Cameron atau Greyson" kataku mengelus dada.

"Apa? Apa maksudmu?"

"Dimana Brooklyn?"

"Oh, ku rasa sudah pergi tadi bersama seseorang berambut coklat kehitaman"

"Greyson?"

"Ku rasa i—"

"Ada apa mencariku? Kamu merindukan aku?"

Mataku terbelalak, Greyson? Apa yang dia lakukan disini? Kenapa dia disini? Brooklyn dengan siapa? Cameron? Oh ya Tuhan...

"Gabriel?"

"Gabriel!!"

"Gabriel, ada apa denganmu?"

Samar aku mendengar kalau Greyson berbicara, badanku terasa lemas. Mataku berat, sebenarnya aku kenapa, kenapa semua ini membuatku bingung?\

--------------------------------------------------------

HAIHAI AKU KEMBALI YEAY! WKWK, INI DIA CHAPTER 37NYA GIMANA KAWAN? UDAH GREGET BELOM?HAHAHA.AYO DONG DICOMMENT CERITANYA, MAU TAU PENDAPAT KALIAN.... bisa kan kalian komen cerita aku?

well, gini loh aku update sebenrnya mau tanya... ada yang udah nonton this is cinta? oke kalo dari kalian nggak suka film indonesia, tapi itu ada yuki kato aktris kesukaan gue. and.... sebenrnya mau nonton pas hari sabtu pas banget sama valentine kan wkwk, eh gajadi nonton itu akhirnya nonton Jupiter Ascending, hayooo siapa yang udah nonton ini? oke guys maaf yeee kalo aku jadi pamer gini wkwk

stay di nerd girls yaaa:)

Nerd GirlsOù les histoires vivent. Découvrez maintenant