Chapter 11

4.4K 222 2
                                    

Hari selasa.

Aku mulai membuka mataku secara perlahan, aku tersenyum karena aku masih bisa merasakan udara di pagi hari. Aku bergegas mandi dan siap-siap sekolah, aku akan bertemu Freddie dan bilang kalau aku bisa mengajarinya.

"di mana cardigan ku?" tanyaku sambil menyisir rambut "coba lah kamu cari di lemari" kata kak Terresa yang sibuk memasukan buku ke tasnya "aku pakai kak!" seru Anne, oh tidak, cardigan kesukaan ku di pakai anak itu "kenapa kamu tidak memakai jaket mu?" tanyaku sambil menghampirinya "aku bosan" jawabnya. Padahal cardigan itu sangat besar di badannya yang mungil.

"oh baiklah..." kataku pasrah

"ayo kita sarapan!" teriak ibu.

****

Aku berjalan di koridor dengan tenang, ku lihat elita dan teman-temannya di ujung koridor, dia langsung menghampiriku dengan senyumannya yang munafik.

Elita mendorongku dengan kasar ke arah tembok, sangat sakit.

Dia menarik rambutku dan melepas kacamata ku.

"apa yang kamu lakukan perempuan gila?!" kataku ikut menarik rambutnya "lepaskan ini kutu buku!" teman-temannya menghantam tangan ku yang menarik rambut Elita "dasar perempuan gila! Sudah ku katakan untuk pergi ke rumah sakit jiwa!" kataku berteriak, semua anak di koridor hanya bisa melihat ku, Elita hanya tersenyum sinis.

"berhentilah mengoceh!" bentak elita "lihat apa yang aku bisa lakukan untukmu" Elita menaruh kacamata ku di lantai dan menginjaknya "sekarang aku puas kamu tidak bisa melihat!" tambahnya sambil mengambil kacamata itu dan memberikannya padaku. Kemudian mereka pergi meninggalkan ku, aku memakai kacamata ini, percuma saja aku tidak dapat melihat apa-apa semua buram, kacanya retak.

"Gabriel!" teriak seseorang, aku menyipitkan mataku agar bisa tahu siapa itu " astaga! Ada apa dengan mu? Siapa yang melakukan ini?" Margaret terkejut "oh itu kamu Margaret, bisa kah kita ke kelas? Aku tidak bisa melihat" jelasku.

Margaret menuntunku ke kelas, beruntung sekali Margaret menemukan ku bagaimana jika tidak? Mungkin aku akan merangkak ke kelas.

"ya ampun Gabriel?!" kata Keira terkejut "apa itu Keira?" tanyaku "iya bodoh" jawabnya "maaf Kei hehe" kataku tersenyum lebar.

"siapa yang melakukan ini Gabriel?" tanya Margaret "seperti biasa Elita" jawab ku seadanya "kenapa mereka benci sekali dengan mu?" tanya Keira kemudian "sudah lah, haters memang banyak aku ini artis" kataku tersenyum lebar.

Mereka hanya tertawa, sekarang aku seperti perempuan buta hanya bisa mendengar suara sekitar yang aku kenal, bedanya orang buta hanya dapat melihat satu warna yaitu hitam.

"Gabriel kamu kenapa?" tanya freddie tiba-tiba sambil memegang pundakku "oh, hai Fredd! Tak apa" jawabku berusaha tersenyum "ini ulah Elita" sambung keira "Elita? Kenapa dia melakukan ini?" tanyanya.

"sudah lah aku tak apa, lagi pula aku tidak buta" sambungku.

Mereka hanya terdiam, aku tidak dapat mendengarkan mereka berbicara lagi.

thanks for readiinggggggg

vote and comment thanksss.....♥

Nerd GirlsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz