Chapter 8

5K 239 1
                                    

Freddi memberikan helm untukku, aku makin gugup, lalu ku ambil helm itu dari tangannya.

Freddie hanya tersenyum melihatku, seakan-akan ada yang aneh dalam diriku, aku sungguh malu.

"cepatlah naik" katanya menyuruh ku menaiki motornya.

Dia menarik tanganku, tanganku melingkar di pinggangnya.

Hei apa yang dia lakukan? Aku sangat terkejut tidak bisa lagi ku tutupi pipi ku merah ini.

Mungkin freddie melihatku dari kaca spion di motornya, aku memang bodoh dan sangat memalukan.

"pegangan yang kuat, aku tidak ingin kamu terbang saat aku mengendarai motor" katanya sambil tertawa "kamu pikir aku ini apa? Plastik?" kataku kesal.

"aku hanya bercanda, jadi sudah siap?"

"oke siap!"

****

Freddie langsung memarkirkan motornya di bagasi aku, menunggunya di depan garasi rumahnya lumayan besar aku tak henti-hentinya melihat rumahnya itu.

" apa kamu ingin memakainya terus?" tanyanya tiba-tiba sudah ada di belakangku "oh! Memakai apa?" tanya ku sambil membalikan badanku dan berhadapan denganya sekarang.

Dia tersenyum melihatku aku hanya melihat bola matanya yang indah itu andai waktu bisa berhenti aku ingin momen ini terus berlangsung.

" memakai helm ini gabriel" katanya menghilangkan tatapanku padanya "oh iya aku sampai lupa" kataku sambil melepas helmnya itu.

Freddie menarik tanganku ia mengajakku ke dalam rumahnya, kelihatannya dia sendiri di rumah tak apa tujuan ku disini untuk mengajarinya bahasa indonesia.

"kamu ingin minum apa?" tanyanya "aku terserah kamu saja" balasku, aku duduk di ruang tengah, banyak sekali foto keluarganya.

Dan ku dapati foto keluarga Elita dengan freddie saat mereka masih kecil, siapa gadis gila ini sebenarnya? Menyebalkan sekali.

Lalu freddie datang dengan membawa 2 gelas minuman dingin dan beberapa camilan.

" kita akan belajar bahasa indonesia kan?" tanya freddie sambil menaruh makanan dan minumannya di atas meja kecil disamping tv.

"iya, tadi kamu ingin belajar itu kan?"

"ya benar, kalau begitu mari kita belajar"

Satu jam berlalu freddie begitu serius belajar,baguslah kalau begitu dia pasti bisa untuk ujian kelulusan minggu depan.

"sudah selesai" katanya, aku masih tersenyum melihatnya entah apa yang sudah merasuki diriku ini.

"hei? Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya sambil memajukan dirinya mendekati diriku "oh! Y-ya tidak apa-apa" kataku sambil menggaruk rambutku yang tidak gatal.

Freddy menatapku dengan senyumannya akupun menatapnya, wajahnya begitu dekat denganku jantungku berdegup kencang rasanya aku sudah berkeringat dingin apa yang akan dilakukan? Oh tuhan, bantu aku untuk tidak meleleh dihadapannya sekarang.

------------------

Maaf aku belakangan ini kalo ngepost selalu lama udah gitu pendek lagi ceritanya aduh maafin aku maaf banget:'( aku banyak tugas sibuk ekskul sama sekolah:'( tapi ff ini tetep berlangsung.

Vote and comment please

jadikan ff gue di perpustakaan looo yaaa;)

makasihhh banyakkkk @Megasdy

Nerd GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang