Chapter 12

4.2K 208 2
                                    

****

Elita sungguh membuatku geram, dia membuatku tidak belajar sama sekali hari ini.

Untunglah pelajaran terakhir nanti hanya jam olahraga, aku bisa izin agar tidak ikut, andai aku tidak memiliki penyakit mata ini, aku tidak akan seperti ini.

"Margaret? Bisa kah kita ke kantin? Aku sedikit haus" kata ku mencari Margaret, aku sudah seperti orang yang benar-benar buta "aku akan belikan minum untukmu, tunggulah disini" katanya sambil memegang pundakku.

"kamu yakin?" tanyaku lagi, aku merasa tidak enak dengannya.

"sudah pasti Gabriel, kamu pikir aku menipu mu? Aku bukan copet"

"hehe, oke baiklah Margaret terima kasih"

"sama-sama sayang, kalau gitu kamu akan di temani Keira" Margaret mencubit kedua pipi ku, sekarang aku hanya terdiam berharap ada yang mengajakku berbicara.

"Gabriel!" seru Keira "ada apa?" tanyaku "apa kamu benar tidak bisa melihat?" tanyanya "tidak juga, semua buram bahkan sekarang badan mu ada.... Lima" jelasku sambil menyipitkan mataku.

"apa? Lima?"

"ya...." aku masih menyipitkan mataku, tak berapa lama kemudian Margaret datang dengan membawa 2 botol air mineral dingin, aku bisa mengetahui kalau itu Margaret sudah tercium dari aroma parfum strawbery nya aku sangat menyukainya.

"terima kasih Margaret" kataku sambil meminta air mineral itu dari tangannya "bagaimana kamu tahu aku sudah datang?" tanya nya heran "sudah tercium aroma parfum mu itu" kataku sambil menarik nafas. Margaret hanya terkekeh, Keira sibuk memainkan ponselnya itu, aku tahu Keira sibuk dengan para fansnya.

aku sedikit tidak mengetahui tentang Keira, tapi aku tahu Keira jago bermain gitar dan drum, dia sudah berlomba dimana-mana bahkan dia sudah membawa nama baik sekolah ini, semua guru bangga padanya termasuk aku.

Keira memiliki banyak fans, entah itu adik kelas atau pun kakak kelas yang sudah lulus, fans nya kebanyakan anak laki-laki. Keira sering sekali ditaksir oleh anak basket entah karena Keira ingin sendiri atau dia ingin mencari yang dia inginkan.

Dia belum pernah berpacaran hingga sekarang, sama sepertiku tapi dengan begitu Keira tetap fokus di pelajaran dan di kelebihannya itu, kelemahan Keira adalah sedikit.... Ya kamu tahulah.

"kenapa Lucy tidak ke kelas kita?" tanya Keira tiba-tiba "tadi ku lihat Lucy, tapi dia sedang sibuk" jawab Margaret "dia memang terlalu sibuk" sambungku.

****

Margaret dan Keira menuntun ku ke arah toilet wanita, karena anak perempuan ingin berganti pakaian di toilet tidak mungkin jika aku di tinggal di kelas sendiri dengan para laki-laki.

"Gabriel?" panggil pak Ray "ya, saya pak!" seru ku "kenapa kamu tidak berganti pakaian?" tanya pak Ray dengan wajah seriusnya "kacamataku pecah aku tidak bisa melihat" jawab ku seadanya.

Pak Ray tidak menjawab mungkin ia memaklumi aku seperti ini, aku duduk sendiri di tempat duduk di pinggir lapangan aku bisa melihat Freddie berdiri di tengah, dia begitu tampan walaupun buram sekali.

Kapan aku bisa memilikimu Fred? Oh tuhan....

-------

Thanks for reading:)

@megasdy

Nerd GirlsWhere stories live. Discover now