Chapter 5

7.7K 327 1
                                    

Aku terus menatap wajah freddie, dia melihatku dengan tatapan aneh seakan-akan berkata 'ada apa dengan gadis bodoh ini? Dasar aneh!' .

"GABRIEL!" margaret mengagetkan ku, oh tuhan apa yang aku lakukan tadi? Apa aku melihatnya lagi? Sial! Kapan aku bisa melupakannya jika aku terus melihat wajah manisnya?

"apa yang kamu lakukan di sini? Lihatlah guru bahasa indonesia sudah datang" kataku sambil membenarkan posisi kacamata ku, sekarang aku gugup "apa yang aku lakukan? Hei aku menyadarkan mu tadi" balas margaret, kemudian ia duduk di tempatnya.

"apa kamu tidak bisa melupakannya lagi?" bisik keira "apa? Tidak!" balasku.

****

"gab, bolehkah aku kerumah mu hari ini?" tanya freddie  "a-apa? Ke rumahku?" kataku terkejut saat membereskan buku "iya aku ingin belajar bahasa indonesia denganmu" katanya "maafkan aku tapi... Aku tidak boleh membawa anak laki-laki ke rumah" kataku.

"bagaimana di rumahku?" ajaknya "hanya kita berdua saja?" tanyaku "kamu pikir aku akan membawa siapa? Jelas berdua saja" jawabnya "baiklah" kataku sambil menunduk aku tidak tahan jika harus bertatap muka dengannya "oke, pulang sekolah akan  ku tunggu di depan gerbang" katanya kemudian ia berlalu.

Keira dan margaret menghampiriku dengan tatapan tidak menyangka, jika seorang freddie highmore belajar denganku yang lugu dan kutu buku seperti ini.

"gab, freddie serius mau belajar bersama kamu?" kata margaret memegang pundakku "ya aku juga tidak menyangka" kataku tersenyum.

"ya ini kesempatan mu gab" kata keira kemudian "kesempatan apa?" tanyaku dengan polos "mendapatkan cinta dia kacamata" kata margaret menarik hidungku "sudahlah, ayo kita ke kantin aku lapar" kata keira sambil memegang perutnya, bagaikan sudah tidak makan 100 abad.

"bagaimana dengan lucy?" tanyaku "apa kamu lupa? Kita kan selalu mengajaknya" sambung margaret.

Mereka berdua menarik tanganku sepertinya perut mereka sudah... Ya lupakan lah.

Sampai di kantin, aku tidak membeli apapun aku hanya terdiam dan tersenyum melihat freddie sedang bercanda dengan teman-temannya. Sungguh manis sekali senyumannya itu.

"oh tidak... Lihatlah gabriel, dia di mabuk cinta kembali" kata lucy sambil memegang keningnya "gab?" tegur margaret "ya?" balasku tanpa melihat margaret, ya aku fokus melihat freddie.

"apa kamu tidak lapar?" tanya margaret "aku sudah kenyang, freddie lah menu makan siang ku dengan sekali senyumannya saja sudah membuat perutku kekenyangan" jawabku, entah kata-kata dari mana yang aku ucapkan pada margaret.

"oh ya tuhan..." kata margaret menghela nafas panjang "diamlah, aku sedang menikmati makan siangku" kata ku sambil menaruh tanganku di wajah margaret.

"gab, mereka datang.." seru lucy.

Ya sekumpulan itu tidak jauh dari perempuan gila Elita, dia ketua dari kumpulannya itu, elita juga ketua dari pemandu sorak, wakil OSIS, ketua 'modern dance'. Mereka di anggap kelas atas dan mereka di anggap kumpulan perempuan tercantik di sekolah.

Dan mereka dekat dengan anak basket, bayangkan saja seorang Elita menjadi ketua di bidang apa saja, mau jadi apa sekolah ini? Memang dunia sudah terbalik.

Dan satu lagi, Elita dan kumpulannya di takuti, tetap saja aku tidak takut pada perempuan jalang itu, buat apa aku takut? Melihat mukanya saja sudah sangat muak.

Dia melihatku aku juga melihatnya, tatapannya begitu sinis, aku tak peduli.

-------------------------------

Maaf yaaa gue ngepostnya lamaaaaa soalnyaa lagi nggak ada inspirasi oh iya nanti ada adegan greyson kok tapi nantiiii sabar yaaa baca dulu aja.

aku harap kalian suka:)

jadiin cerita ini diperpustakaan lo semuaaaaaa dan follow my wattpaddd:)

thx @megasdy.

Nerd GirlsWhere stories live. Discover now