Chapter 48

2.2K 83 16
                                    

Aku turun tepat didepan asrama, aku baru saja pulang. Sudah jam Sembilan malam, tadi kami sempat makan malam dulu sebelum pulang. Entah harus senang atau sedih, tapi menurutku Greyson berubah banyak, atau mungkin aku yang tidak tau kalau dia benar-benar... manis.

Bukan, aku tidak suka dengannya, uhm... tidak tau pasti, tapi aku memang tidak suka dengannya. Lagipula sudah sangat lama kami berteman, setelah mengatakan selamat malam pada Greyson, dia langsung pulang dengan sepedannya. Aku menunggunya sampai ujung jalan, baru aku masuk asrama.

Senyumku belum luntur, belum sama sekali. Mungkin karena baru kali ini aku bermain dengan Greyson hingga jam segini.

Aku menutup pintu saat baru masuk, suasana asrama sepi. Mungkin sudah pada tidur, tapi aku tidak peduli, aku berjalan sambil mencari saklar lampu. Lina pasti mematikan semua lampu.

'KLEK'

"selamat malam!"

Aku sedikit kaget, maksudku... kenapa ada...

"kamu, sedang apa dibawah tangga?" tanyaku pada Sabrina dengan pakaian tidurnya "bukannya, sudah jam tidur?"

"iya, memang." Dia tersenyum lebar "tapi aku tidak bisa tidur."

Aku hanya mengangguk tidak jelas kemudian melewatinya "ku pikir kamu hantu."

"apa kamu barusan pergi dengan Greyson?"

"kenapa?" aku tidak berhenti berjalan "mau memarahiku?"

"ah... tidak, aku Cuma bertanya." Jawabnya sambil mengikutiku "kamu tidak pacaran dengannya, kan?"

Aku berbalik, menatap heran "memangnya, kalau aku pacaran dengannya apa urusannya denganmu?"

"aku itu suka dengannya, tau."

"terus? Aku sudah kenal Greyson sangat lama." Memutar bola mata, "kamu mau melarangku bertemu dengan Greyson?"

Dia diam, kemudian menggeleng "tidak, maksudku... belum."

Sambil tersenyum miring padannya, aku pergi meninggalkannya "sudah sana tidur, kamu itu masih baru disini, jangan macam-macam."

"kamu mau berbuat apa?"

"tidak ada." Jawabku sambil menutup pintu kamar.

Sambil menghembuskan nafas, ku taroh tasku dibelakang pintu. Kenapa tiba-tiba Sabrina menanyakan hal ini padaku, bukankah dia juga sudah bisa mendekatinnya sendiri tanpaku? Tidak mau memikirkan, aku langsung tidur. Lagipula, Brooklyn sudah sangat nyenyak dikasur kesayangannya itu.

****

Ku renggangkan tubuhku kemudian pergi turun kedapur, aku terbiasa untuk meminum air putih sebelum mandi. Rasanya mulutku sangat tidak bisa dijelaskan kalau tidak minum air putih.

Sambil menuangkan air putih kedalam gelas, Sabrina datang dengan rapi sekali dia juga membawa sesuatu dalam ember yang aku tidak tau apa isinya. Dia tersenyum begitu sangat memaksa, begitu sampai didepanku...

'BYURRRR!'

"OH MY GOD!" teriakku dengan sangat keras, aku berlumuran air pel? Oh Tuhan, kenapa—kenapa dia melakukan ini, sih?

"ups, maafkan aku Gabriel," ucapnya menutup mulutnya "aku tidak melihatmu" wajahnya memelas dan menaruh ember sedang itu disampingnya kemudian tertawa. Kemudian tiba-tiba temannya datang melihat kejadian tidak bagus ini, bukan hanya itu. Tapi seisi asrama datang dan menertawakanku secara terang-terangan. Tepat didepanku.

Amarahku benar-benar memuncak, wajahku memerah seketika bukan rasa malu yang kudapat tapi marah. Dengan gerakan cepat aku menarik lengannya, Sabrina terkejut kemudian membuat wajahnya senormal mungkin.

"apa maksud kamu menyiramku, idiot?!" aku menekan lengannya lebih keras.

"aw!" suaranya terlalu dibuat-buat astaga "aku benar-benar tidak melihatmu," dia tersenyum setelah itu, namun sedetik kemudian mendekatkan dirinya disamping telingaku "oh, aku minta maaf Gabriel, aku tau aku junior seharusnya tidak melakukan itu."

"apa?" ucapku begitu mendengar itu, tapi dia belum selesai berbicara.

"serangan pertama sudah berhasil" ucapnya berbisik padaku dan nyaris sekali tidak terdengar oleh orang-orang yang ada disini. Setelah itu semuanya bubar dengan kegiatan masing-masing.

Dengan kesal aku langsung masuk kamar mandi, entah angin darimana anak itu mengguyurku dengan air bekasan pel. Gila kali jiwanya? Ahh, sambil menikmati air dari shower aku memikirkan apa yang anak itu lakukan sebenarnya.

"Gabriell, kamu masih mandi?" suara Brooklyn langsung membuatku sadar kalau aku sudah lama sekali didalam kamar mandi "aku mau berangkat kuliah, kalau ada apa-apa telfon aku saja." Kemudian suaranya hilang.

Mengeringkan badan, aku keluar dengan lilitan handuk dirambut. Apa badanku sudah wangi? Dasar Sabrina! Langsung saja aku memasukan buku ke dalam tas dan pergi dari asrama ini sebelum nenek sihir itu datang lagi.

Hari ini, aku boleh membawa mobil. Bagus, jadi lebih mudah untuk sampai di kampus dan lebih cepat dibanding naik bus.

"selamat pagi," aku menoleh, melihat dua orang yang ku kenal ada didepanku dengan senyuman apa aku tidak tau artinya itu "aku mau jemput kamu"

Sabrina dengan Greyson, sekarang mereka berdua. Maksudnya apa? Naik mobil bareng nenek sihir itu? Ih tidak mau dan tidak akan pernah mau.

"tidak usah, aku bisa naik mobil sendiri" balasku acuh sambil melirik tajam ke arah nenek sihir sialan.

Maksudku, aku senior mereka. Aku melakukan hal buruk apa kepada mereka? Memarahinya? Menyuruhnya mengambilkan sesuatu tidak penting? Tid—tunggu dulu. Aku tau apa maksud dari semua ini, Greyson! Benar, pasti anak setan itu. Sabrina suka dengan Greyson tapi Greyson tidak menyukainnya, lalu dia memberikan serangan aneh kepadaku untuk menjauhi Greyson. Licik juga, kurang ajar! Dasar bedebah cilik.

Langsung ku tancap gas tanpa berpamitan dengan kedua orang itu, aku benar-benar tidak suka dengan nenek sihir, kenapa aku panggil nenek sihir? Mukannya itu terlalu muda untuk menggunakan make-up berlebihan. Ahhh! Menarik rambut sendiri, membuatku jadi gila gara-gara ulah nenek sihir itu.

Tapi... kenapa aku peduli dengan ini semua? Tinggal menjauh dari Greyson dan urusan akan selesai, tapi—tidak mungkin! Masalahnya aku benar-benar dekat dengan anak itu, tidak ingin aku menjauh dengannya, siapa lagi yang akan berteman denganku? Tidak ada, sama sekali tidak ada. 

-------------------------------------------------------------------

hallooooo huahahah sudah lama sekali ku tak apdet, btw ini udah ane panjangin ceritanya kalo belom panjang ya sabar ya ane sibuk bener, terus nihh minta doanya ane lagi ikut lomba cerpen dan udah jadi peserta mueheheh doanya semoga ane menang yaaa. aamiin. terus sekali lagi hargain cerita orang hehe jan lupa vote and comment suka suka readers. don't forget! ohiya satu lagi, doain ane masuk SNMPTN yaa dikit lagi ane UN nihhh udah kelas 3 jadi maklum lah kalo ane sibuk hehehehe lopyuh.

oh iya lupa, yang dimulmed itu foto Sabrina Carpenter bagi yang belum tau.

Nerd GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang