Chapter 43

2K 104 4
                                    

3 missed call: Freddie Highmore.

Masih ya? Masih belum cukup, ya? Apa yang sebenarnya Freddie lakukan untukku? Membuatku jatuh cinta lagi kemudian aku memutuskannya dan kemudian Freddie menghilang atau paling tidak ia menemukan yang lain. Jahat. Tapi, memang semua berawal dari aku. Aku memutuskan hubungan waktu itu, seharusnya tidak usah. Biarkan kami maksudku aku dan Freddie merasakan long distance relationship bersama, setidaknya merasakan apa arti dari terbatasnya waktu dan jarak.

Duh, jadi kebawa suasana. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa memang aku yang salah?

"Gabriel!" seru Ayah dari bawah "ada Brooklyn!"

Aku langsung menaruh ponselku diatas meja dan merapikan rambutku, Brooklyn datang. Apa itu artinya kami bermain bersama lagi? Setelah malam natal semalam, aku masih ingat betul kalau Greyson benar-benar peduli padaku soal hubunganku dengan Freddie.

"hai, Brooklyn" aku memeluknya.

"hai," dia membalasnya "jadi..."

"jadi apa?" aku bingung.

"malam ini ada pesta ulang tahunku dirumah, kamu harus datang bersama Greyson" dia segera melepas mantel coklatnya itu disertai syal bewarna merah yang menutupi bagian lehernya.

Pesta ulang tahun? Bersama Greyson?

"apa kamu tidak berselera untuk menyuruhku duduk?"

Aku tertawa "oh ya, aku lupa. Silahkan duduk tuan putri" ucapku dan mengikuti Brooklyn dari belakang.

"hey, Gabriel" aku menoleh "bagaimana... kamu pasti tau maksudku, kabar Freddie"

Aku langsung duduk dihadapanya, tersenyum "entah, aku tidak peduli" aku menaik turunkan bahuku, sesungguhnya aku sangat peduli. Apa aku benar-benar harus bersikap seperti ini?

"maksudku, apa dia masih mengubungimu, lagi?"

"masih," jawabku "kamu ingin minum apa?"

"jangan mengalihkan pembicaraan, kalau kamu mau cerita. Cerita saja sepuasnya padaku"

"terima kasih, mau minum apa?"

**********

3 new message: Freddie highmore.

Lagi-lagi, terus itu terus. Berulang kali terus-terusan anak itu mencoba menghubungiku, dia bilang kangen, ingin bertemu atau semacamnya. Aku mencoba sekali tidak tertarik tapi tetap saja.

"hei," suara Greyson memecahkan lamunanku "masih melamun? Disini tempat ramai, apa enak ya melamun ditempat seperti ini?"

Aku diam, aku ada di pesta ulang tahun Brooklyn. Banyak sekali anak asrama KKL ada disini terutama Lina. Dia paling mencolok.

"Greyson," panggilku "Freddie ingin bertemu denganku"

"bagus lah, kenapa sedih begitu? Kamu tidak kangen?"

Sangat.

"kamu mau minta aku buat temani kamu, kan?" tanyanya sambil memegang segelas minuman, bewarna bening seperti air putih.

Aku mengangguk, aku butuh bantuannya.

"kapan?" tanyanya langsung menegak minuman itu hingga habis.

"hari sabtu"

**********

Hari ini aku akan bertemu dengan Freddie, ditemani Greyson. Aku belum bisa sebenarnya bertemu dengannya tapi mau bagaimana pun Greyson benar, aku harus bertemu dengannya walaupun itu menyakitkan.

"dia terlambat?" tanya Greyson sambil menoleh kekanan dan kiri "dasar payah"

Aku terkekeh, jantungku berdebar tidak karuan. Bagaimana kalau Freddie datang bersama seseorang?

"maaf aku terlambat," suara itu tiba-tiba datang "aku... oh hai, Gabriel!"

Oh Tuhan, jantungku lepas.

Ia langsung duduk disamping Greyson, aku hanya menunduk. Aku bahkan tidak tau harus melihat wajahnya atau tidak. Masalahnya sudah hampir satu tahun lebih kami tidak bertemu, apa akan berubah?

"hai," tiba-tiba Greyson berbicara "aku Greyson"

"hai" Freddie menyapanya "jadi, Gabriel... kenapa kamu terus menunduk?"

Aku benar-benar kangen, kamu Freddie.

---------------------------------------

helloooo maaf ya baru updateee, ini dia chapter selanjutnya sorry banget kalo kelamaan hehehehe. oh iya ada yang mau join grup greyson gakk? just menawarkan wkwk oke byebye, happy reading guys!

Nerd GirlsWhere stories live. Discover now