Chapter 2

17.9K 569 0
                                    

Sekarang umurku 17 tahun, entah mengapa aku merasa tisak terima jika umurku sudah 17 tahun sebab aku merasa diriku sudah tua di banding anne adikku yang masih berumur 11 tahun.

Kak! Ayo tiup lilinya!" anne menarik tanganku.

"tiup lilinya, tiup lilinya, tiup sekarang juga" semua orang di sini menyanyi, aku pun akhirnya meniup lilin tersebut dan mengucapkan harapan.

"wah, adikku ini sudah besar rupanya" terresa memelukku "aku tahu, setidaknya kamu yang lebih tua dariku" ledekku "tidak, kita tua" katanya "aku tidak tua dan tidak akan" kataku yang memang tidak pernah terima di katakan TUA.

"apa harapanmu? Semoga kamu berdoa jika kamu akan dewasa" kata terresa sambil melepas pelukannya "apa aku harus katakan ini padamu?" tanyaku "oh baiklah, sepertinya kamu harus memotong kue ulang tahunmu" kata terresa melirik ke arah kue ulang tahun itu.

Sudah pasti kue pertamaku akan ku berikan ke ibu, yang kedua kak terresa dan yang terakhir adikku setelah itu baru sahabatku.

"selamat ya sudah berusia 17 tahun sekarang" kata margaret yang duduk di sampingku "oh apa itu ejekkan? Terima kasih, setidaknya kita berbeda 1 bulan" kataku sambil memakan kue ulang tahunku "ya, aku tidak sabar menanti!" katanya bersemangat.

Aku tak tahu ap yang ada dalam pikiran margaret, ia ingin sekali berumur 17 tahun, sedangkan aku? Tidak akan mau jika harus berumur 17 tahun walaupun aku sudah bisa bersenang-senang tanpa omelan dan ocehan ibu tapi tetap saja aku sudah mulai tua. Meskipun 17 tahun itu dewasa.

"oh ya, terima kasih sudah membuatku terkejut" kataku "janganlah berlebihan, kita kan anak kembar" balas ucy "anak kembar? Maksudmu aku kembar denganmu? tak akan pernah!" sambung keira yang sedang asyik makan.

Aku hanya tertawa melihat tingkah laku mereka, lucy dan keira beda 1 tahun denganku, mereka masih di kategorikan remaja aku iri dengan mereka.

"gab, sudah sejak lama kamu berpenampilan seperti ini, apa kamu tidak ingin mengganti penampilanmu?" tanya margaret kemudian, ya aku tahu penampilanku jauh dari mereka yang lebih modis, tapi aku suka dengan penampilanku walaupun kategori jadul.

Aku memakai kacamata besar, memakai poni dan rambutku sedikit keriting.

"tidak, aku suka seperti ini" senyumku, aku tahu maragaret ingin sekali merubahku menjadi orang lain dia memang cantik, suka bergaul dan aku yakin banyak laki-laki yang menyukainya.

Dia juga baik, margaret segalanya buatku tapi aku akan tetap bergaya seperti ini.

"kenapa?" tanyanya "entahlah aku suka, sudahlah apa kalian tidak ingin camilan?" tanyaku mengalihkan pembicaraan, aku cepat bosan jika terus-terusan membicarakan soal penampilan, intinya aku tidak secantik margaret, lucy dan keira.

"camilan? Di mana? Kenapa tidak bilang dari tadi? Kei apa kamu tak ingin?" kata lucy terkejut aku bilang camilan, mereka memang suka sekali makan "ambilkan untukku" jawab keira yang fokus memainkan ponselnya.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka, ku lihat margaret ingin pergi, apa ia marah padaku?

"margaret? Mau ke mana kamu?" tanyaku "maafkan aku gabriel, aku harus pergi untuk mengurus data-data kelulusanku nanti" katanya sambil memegang tanganku, kelulusan? Oh ya, dikit lagi aku lulus SMA, aku akan sedih bila aku harus terpisah dengan mereka.

"kamu mau kuliah di mana?"

"entahlah, yang jelas tidak di negara ini"

"apa? Jadi maksudmu kamu pergi dari indonesia? Kenapa?"

"sudahlah, jika aku ada waktu, aku akan bercerita padamu dan dua anak bodoh itu, maafkan aku dan selamat 17 tahun!" katanya sambil melambaikan tangannya, aku hanya tersenyum.

Apa yang akan terjadi jika maragaret tidak kuliah di indonesia? Oh pasti hari-hariku tidak akan menyenangkan.


HAI KALIAN HIHIHI
GIMANA CERITANYA? BAGUS GAK? KASIH KOMEN DONGGG KASIH AKU SARAANNN JANGAN LUPA VOTENYAAA BUTUJ BANTUAN KALIAN BANGET SOALNYAAAA MAKASIH LOHHH UDAH BACA INIIIII.

MAKASIH BANYAKKKKK!!!!!! LOVE YOUUUU♥

Nerd GirlsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora