•1

3.7K 296 158
                                    

°^°selamat membaca dan selamat menikmati°^°


>>>>>
"Seluruh siswa baru diharap untuk berkumpul di lapangan sekolah sekarang juga!" perintah seorang gadis yang diketahui merupakan ketua Osis SMAN 819 dengan menggunakan microphone agar suaranya dapat didengar oleh seluruh manusia disana.

Rambut panjangnya yang berwarna abu cerah dengan ujung hitam itu dikuncir model half twisted braid. Manik coklatnya mengamati segala arah dan memastikan semuanya tepat pada tempatnya.

"Tugas terakhirku sebelum pemilihan Ketua Osis baru" seru gadis itu, Kita Shinsuke. Dia sudah memegang wewenang sebagai Ketua Osis SMAN 819 selama setahun ini setelah ditunjuk langsung oleh pihak sekolah karena ketika ujian masuk, Ia mendapatkan nilai tertinggi.

"Baris yang rapi sesuai kelas kalian" perintah anggota Osis lain yang memiliki wajah kalem, terlihat nametage di jasnya tertulis Ennoshita Chikara.

"Kelasku baris dimana??" seru seorang siswi yang tampak kebingungan. Ia mengacak surai jingganya kasar.

"Apakah kau perlu bantuan?" Osis lain tampak menghampiri siswi itu. Seorang gadis cantik dengan bulu mata lentik serta rambut kepang ala Elsa frozen, Akaashi Keiji.

Siswi tadi menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Ano senpai, aku tidak tahu kelasku berada dimana"

"Apa nama kelasmu?"

"Kelas Isekai"

"Oh, kelasmu ada di sana" tunjuk Akaashi pada barisan yang berada di pojokan.

"Oh, arigatou senpai. Permisi" siswi itu berlari ke arah yang diberitahu oleh Akaashi.

"Ha'i ha'i. Cepat berbaris yang rapi karena kepala sekolah kita akan berpidato" seru Osis yang lain.

Seorang pria setengah baya menaiki podium tempat biasanya pembina upacara berada. Rambutnya berwarna putih (memang gen) dan beliau memakai kacamata hitam legendnya.

"Konnichiwa minna-san, selamat datang di sekolah ini, wah siswinya cukup banyak ya tahun ini dan cantik-cantik semua. Syukurlah saya dan guru lainnya bisa cuci mata gratis.."

"Yah langsung saja, mari kita mulai acara ini yang akan berlangsung selama 3 hari penuh. Selamat menikmati.." 

Kepala sekolah yang amat sangat nyentrik itu turun dari podium dan mempersilahkan para Osis untuk mengambil alih.

"Baik, untuk yang pertama. Silahkan kalian pergi ke kelas kalian masing-masing dengan tertib ya" perintah Kita.

"Ha'i" jawab seluruh siswa dengan serempak dan kemudian membubarkan diri.

"Majika yo? Ceweknya cuman berlima?" seru siswi berambut jingga tadi, Hinata Shoyo ketika melihat hanya ada 5 siswi di kelasnya.

"Bukankah tadi kau sudah melihatnya ketika sedang berbaris?" sahut Sora.

"Ah.. aku tadi panik karena terlambat dan tidak sempat mengamati dengan seksama" jawab Hinata.

"Lagipula kelas kita ini adalah golongan kelas buangan. Jadi terima saja nasibmu" tambah Lily, teman sebangku Sora.

Kelas buangan? Tidak, bukan begitu maksudnya. Kelas dengan embel-embel angka (5) lima merupakan gudangnya manusia nakal dan sedikit susah diatur. Para sensei bahkan kewalahan mengatur kelas ini. Tapi tenang, masalah otak mereka cukup pintar kok.

"Hinata kemari, duduklah denganku" seru Haiba Lev, siswa blasteran yang memiliki tinggi diatas rata-rata itu.

"Kau galah kenapa kau sekolah disini juga?" sahut Hinata yang terkejut karena teman SMP nya ternyata juga disana.

Arus ||✅||Место, где живут истории. Откройте их для себя