•20

999 174 316
                                    





..

"Ohayouu... Kenapa wajahmu semakin menyeramkan saja ne Oikawa?" tanya Bokuto pada Oikawa yang sepertinya tengah cosplay menjadi mayat hidup sekarang.

"Kau tahu jelmaan burhan, Iwa-chanku belum sadar dan ini sudah hari kedua dia dirawat. Aku tidak menemukan petunjuk apapun tentang pelaku pengeroyokannya. Ayah Iwa-chan terjebak di luar kota karena suatu hal, ibu Iwa-chan juga tidak bisa kuhubungi. Aarrgghhh... Aku benar-benar pusing sekarang. Rasanya ingin kulepas saja kepala ini kalau bisa" sahut Oikawa seraya mengacak surainya sendiri.

"Jangan, bisa kabur nanti fansmu kalau tahu idolanya tidak punya kepala" seru Kuroo.

"Lagipula itu sangat mengerikan Oikawa. Bayangkan ketika Matsukawa dan Hanamaki menulis berita tentangmu, Oikawa Tooru seorang idola sekolah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa tanpa kepala" ucap Bokuto.

"Hii... Ngerii...." sahut Kuroo.

"Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak sialan" seru Oikawa.

"Kau sendiri yang mengatakan ingin melepas kepalamu tahu" kata Bokuto.

"Itu hanya candaan Bokuto. Hihh.. ingin sekali kucubit usus 12 jarimu" ucap Oikawa.

"Hahahahaha jangan dong" seru Bokuto.

"Lihatlah betapa mengerikannya dirimu sekarang. Apa kau tidur dengan cukup Oikawa? Apa kau makan dengan teratur?" Kini Kuroo merubah nada bicaranya menjadi nada khawatir. Seperti seorang ayah yang khawatir dengan keadaan anaknya.

"Mana bisa aku tidur dan makan dengan tenang sedangkan Iwa-chan masih belum sadarkan diri bodoh!" sahut Oikawa.

"Tapi kau jangan mengabaikan kesehatanmu juga Oikawa, Iwaizumi akan sedih jika melihatmu seperti ini" ucap Bokuto.

"Hahh, lupakan itu! Kenapa kalian berdua datang ke kelasku??" tanya Oikawa yang mulai kesal dengan kehadiran 2 sahabatnya itu.

"Kami khawatir padamu tahu, ah tidak. Bukan hanya kami. Semua orang di klub mengkhawatirkanmu" sahut Kuroo.

"Iya dan kami berdua datang untuk memastikan bahwa kau tidak bunuh diri" tambah Bokuto

"Hei sialan! Kalian pikir semangat hidupku semudah itu dipatahkan hah? Kalian pikir sumbu semangatku pendek seperti sumbu emosiku?!" sembur Oikawa.

"Ya mungkin saja, tidak ada yang tahu bukan?!" seru Bokuto.

"Cih, pergilah kalian berdua. Kembalilah ke habitat kalian. Aku baik-baik saja. Bahkan sangat baik. Hushh.. hussshh..." Oikawa mendorong tubuh Kuroo serta Bokuto, menuntun kedua sahabatnya itu pergi darisana.

Sepeninggal Bokuto dan Kuroo, datanglah seorang gadis jingga ke kelas itu.

"Etto, Oikawa-san..." panggilnya.

Oikawa yang baru saja ingin mendudukkan dirinya itu terpaksa bangkit kembali dan menghampiri gadis itu.

"Ada apa chibi-chan?"

"A-ano, a-ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan senpai" sahut Hinata seraya memainkan kedua jari telunjuknya

"Eh?! Apa chibi-chan? Bicaralah.." seru Oikawa

"Bi-bisa kita bicara di tempat lain Oikawa-san?" entah kenapa kedua pipi gadis itu bersemu merah sekarang.

"Hee... Apa kau mau menembakku chibi-chan?" goda Oikawa.

"Eh?! Ti-tidak senpai. Aku bahkan tidak mempunyai rasa sedikitpun pada senpai"

"Hontou? Terus siapa yang kau sukai chibi-chan?"

Arus ||✅||Where stories live. Discover now