•44

888 170 144
                                    







...

Hukuman telah dijatuhkan dan Kageyama serta Osamu juga telah mendapatkan hadiah spesial mereka yaitu jatah piket membersihkan toilet sekolah selama satu bulan penuh.

"Kageyama-san.. Miya-san.. apakah kalian berdua tidak berniat untuk saling meminta maaf satu sama lain??" tanya Tsunade-sensei.

"Tidak" sahut keduanya bersamaan.

"Hei, bukankah masalah kalian itu adalah masalah sepele?! Bukankah wajar jika anak muda seperti kalian mengalami hal itu?"

"Tsunade-sensei, bukan itu masalahnya. Aku hanya tidak suka ketika Kageyama mengatakan bahwa aku adalah manusia bermuka dua. Dia hanya mengetahui setengah dari cerita dan itupun juga dari orang lain" jelas Osamu.

"Semuanya sudah jelas Osamu-san, kau secara tidak sengaja telah mendukung putusnya diriku dengan Yachi" sangkal Kageyama.

"Tapi bukankah itu yang terbaik untuk kalian berdua? Bukankah lebih baik berpisah jika sudah tidak ada rasa satu sama lain?"

"Aku masih mencintainya Osamu-san. Aku masih mencintai Yachi Hitoka"

"Jika kau masih mencintainya, lalu kenapa kau malah memutuskan hubungan dengannya?"

"Itu kar-"

Sring...

Tsunade-sensei menarik katana yang merupakan pajangan di ruangannya itu dari sarungnya. Wanita seksi idola para sensei tersebut lalu mengacungkan katana yang dipegangnya ke arah leher Osamu dan Kageyama secara bergantian.

"Berhenti berkelahi atau aku akan menebas kepala kalian berdua..." ancamnya.

Glek..

Baik Osamu dan Kageyama mulai kesusahan untuk meneguk ludah mereka masing-masing. Aura mencekam jelas dirasakan keduanya saat ini, mereka sama-sama bergidik ngeri.

"K-kowai na.." ujar Osamu dan Kageyama dengan suara pelan. Pada menit selanjutnya, keduanya tampak mengangguk dan menuruti ucapan Tsunade-sensei.

"Hahahaha.. bagus, jadilah kalian murid yang penurut" kekeh Tsunade-sensei. Ia kemudian kembali memasukkan katana itu pada sarungnya dan menyimpannya. "Jadi, ayo sekarang kalian berbaikan" ujarnya.

"E-etto, maafkan aku Osamu-san.." seru Kageyama mengawali acara maaf-maafan mereka.

"Maafkan aku juga Kageyama.." sahut Osamu.

"Yosh.. karena masalahnya sudah selesai, kalian bisa pergi dari sini. Mengurusi murid-murid menyebalkan seperti kalian hanya membuat wajahku semakin keriput" ucap Tsunade-sensei.

"Baik sensei, sekali lagi.. kami meminta maaf atas masalah ini" seru Osamu dan Kageyama bersamaan seraya membungkuk kecil ke arah Tsunade-sensei. Setelah itu, keduanya kemudian pergi meninggalkan ruang BK.

Di luar ruangan, rupanya terdapat Yachi yang tengah menunggu kedatangan mereka berdua  bersama dengan seorang gadis lain. Padahal saat itu jam pelajaran sudah kembali dimulai dan keduanya malah asyik berada disana.

"Yachi-san, apa yang kau lakukan disini?! Bukankah jam istirahat makan siang sudah selesai?" tanya Osamu pada Yachi.

"A-aku menunggu kalian berdua kembali. Karena aku sadar, bahwa akulah penyebab kalian berkelahi tadi" sahut Yachi seraya menundukkan kepalanya.

"Tidak, bukan kau penyebabnya Yachi-san. Ini adalah pure masalahku dengan Kageyama" sanggah Osamu.

"Lho, b-boge?! Apa yang kau lakukan disini hah?" tanya Kageyama pada gadis yang tengah bersama dengan Yachi. Yup, dia adalah Hinata.

Arus ||✅||Where stories live. Discover now