•40

774 161 57
                                    







...

Seperti hari-hari biasanya, Atsumu serta Osamu selalu mengantarkan Sakusa pulang sampai depan gedung apartemen tempat tinggalnya.

"Etto.. arigatou karena sudah mengantarku hari ini Atsumu-kun, Osamu-kun. Sampa jumpa di hari Senin nanti" ucap Sakusa seraya membungkuk kecil ke arah duo Miya itu.

"Doita, ayo kita pulang Samu" seru Atsumu yang kemudian memilih untuk berjalan duluan.

"Oii.. matte o nii-chan, etto.. doitashimasite Sakusa-nee. Jaa.." ucap Osamu diiringi dengan melambaikan tangannya ke arah Sakusa.

Diturunkannya masker yang selalu menutupi bibir ranum nan manis miliknya itu dan membalas lambaian tangan Osamu disertai dengan senyuman terbaiknya, "Jaa.."

Sakusa memandang ke arah Atsumu dan Osamu pergi, memastikan sampai keduanya tak terlihat lagi.

"Eh?!" Sejenak kemudian barulah ia menyadari sesuatu hal, "Apa barusan Osamu-kun memanggilku Sakusa-nee?"

Di sisi lain, Osamu akhirnya berhasil menyusul Atsumu yang berjarak beberapa meter darinya dan kini mereka berdua berjalan beriringan.

"Kenapa kau meninggalkanku Tsumu?" tanya Osamu.

"Apa maksud panggilanmu tadi Samu?" Atsumu menjawab pertanyaan Osamu dengan pertanyaan lainnya.

"Ha?!" sahut Osamu dengan wajah herannya, "Doushitano Tsumu?? Bukankah itu hal yang wajar?? Apa salah jika aku memanggilnya seperti itu?? Bukankah nantinya Sakusa juga akan menjadi nee-chanku juga??" tanyanya.

"Tapi tidak secepat itu dasar sialan! Kau pikir menumbuhkan kembali rasa cinta yang sudah hilang pada seseorang semudah membalikkan telapak tangan?" sarkas Atsumu.

"Ha? Apa aku tidak salah dengar? Kau saja jatuh cinta pada Hinata pada pandangan dan pertemuan pertama kalian. Lalu kenapa kau tidak melakukannya pada Sakusa juga?"

"Hahh.. ini beda Samu. Ini sangat berbeda"

Osamu mengangkat kedua tangannya dan kemudian menyimpannya pada belakang kepala, "Apa bedanya? Jatuh cinta rupanya serumit itu ya" serunya.

"Aku tidak munafik, aku dulu memang sangat mencintai Omi-chan. Tapi semua itu berubah sejak ia dan keluarga memutuskan untuk pindah ke Indonesia semenjak kematian kakek Sakusa" ucap Atsumu

"Naruhodo, yang terjadi selanjutnya adalah rasa cintamu padanya perlahan hilang. Lalu datanglah Hinata yang membuat dirimu jatuh cinta kembali. Begitu kan?"

"Kau benar sekali Samu. Malam itu--malam di saat Omi-chan kembali ke jepang, Shoyo-chan tengah menyatakan perasaannya padaku"

"Ha??!" Osamu reflek menghentikan langkahnya dan menatap Atsumu.

Menyadari Osamu yang tiba-tiba berhenti, Atsumu segera berbalik dan menemukan sang adik tengah mematung memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan, "Ada Samu? Kenapa kau tiba-tiba berhenti? Dan tolong hentikan ekspresi wajahmu itu" ucapnya.

Terlihat si surai abu kembali pada kesadarannya dan lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Disusulnya kembali sang kakak yang telah berada beberapa langkah di depannya.

Mereka kembali berjalan beriringan.

"Kau membuatku takut Tsumu. Tumben sekali kau mau berbagi cerita denganku" ujar Osamu.

"Hanya ingin.." sahut Atsumu, "Kedatangan Omi-chan membuatku tidak bisa membalas perasaan Shoyo-chan" lanjutnya menyambung sesi curhat yang terputus itu.

"Itu pertanda bahwa Kami-sama tidak mengizinkanmu untuk bersama dengan Hinata. Kau tidak ditakdirkan bersamanya"

"Hah.." Atsumu menghela nafas kasar, "Aku benci mengakui hal itu Samu" serunya.

Arus ||✅||Where stories live. Discover now