•23

967 178 267
                                    



..

"When it hurts.. but it hurts so good
Do you take it?
Do you break it off?
When it hurts.. but it hurts so good
Can you say it?
Can you say it?"

Suga asyik memasak di dapur seraya menyanyikan sebuah lagu, berharap rasa sakit dan sedihnya akan tersalurkan lewat lagu itu.

"Kenapa harus kita Daichi?" tanyanya kemudian.

"Ohayou nee-chan" sapa seorang pemuda bersurai putih seraya datang menghampiri Suga.

"Oha- eh.. Ken? Kau sudah bangun? Tumben sekali. Biasanya saja kau bangun nanti saat tengah hari" ujar Suga pada pemuda itu--Sugawara Ken, adik laki-lakinya.

"Eh?! Ya sudah kalau begitu aku tidur lagi saja nee-chan" pamitnya yang kemudian berbalik untuk kembali ke kamar.

"Berani melangkah lagi, aku lempar pisau ini ke arahmu Ken" ancam Suga.

"Haa.. nee-chan kowai na.. pantas saja Tobio-nii dan Kei-nii sangat menurut padamu"

"Hohohoho tentu saja, aku diberikan tugas untuk mengawasi mereka. Jika mereka dibiarkan berdua saja sudah pasti perang dunia akan terjadi"

"Kau benar nee-chan" seru Ken seraya mendudukkan dirinya di kursi.

"Bahkan aku pernah memukul mereka di hadapan para kolega, hihihihi..." kekeh Suga seraya meletakkan segelas susu di hadapan pemuda itu.

"Kau tertawa dengan raut wajah sedih nee-chan, apa kau baik-baik saja?" tanya Ken.

"Tentu saja bodoh, aku baik-baik saja" sahut Suga.

"Kau berbohong nee-chan, apa terjadi sesuatu antara kau dan Dai-nii?"

Suga menghentikan aktivitas memasaknya sejenak, "Tidak ada. Tidak terjadi apapun di antara kami, Ken"

"Cih, ketahuan sekali. Pasti ada yang kau sembunyikan dariku nee-chan"

"Tidak ada. Aku tidak menyembunyikan apapun Ken"

Ken bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Suga.

"Jujurlah padaku nee-chan atau aku akan menghampiri Dai-nii dan bertanya langsung padanya" seru Ken yang kini sudah berada di samping Suga.

Ctek.. Suga mematikan kompor yang digunakannya memasak dan menyandarkan kepalanya pada bahu Ken.

"Kenapa Kami-sama tidak adil padaku?" tanya Suga.

"Hah? Tidak adil? Dalam hal apa? Kau diberkahi wajah yang cantik, sifat yang baik, keluarga yang menyayangimu, teman-teman yang peduli padamu lalu kurang apa lagi nee-chan?" Ken balik bertanya.

"Kami-sama tidak mengijinkanku bersama dengan orang yang aku cintai"

"Hah?! Maksud nee-chan?"

"Daichi sudah dijodohkan dengan anak kolega orang tuanya Ken"

"Oh"

"Hei apa-apaan jawabanmu itu Ken, nee-chanmu sedang patah hati dan kau hanya bilang oh?"

"Lalu aku harus bilang apa nee-chan? Mengatakan hal-hal tabu untuk memberimu harapan palsu? Kau mau aku mengatakan hal itu?"

Suga menarik kepalanya yang tengah bersandar pada Ken dan kemudian menggeleng pelan.

"Aku tidak mau, aku tidak mau menerima ini Ken" lirihnya.

"Kau harus bisa nee-chan, temukan pemuda lain yang lebih baik dan tampan dari Dai-nii" ucap Ken.

Arus ||✅||Onde histórias criam vida. Descubra agora