•22

949 176 290
                                    

..

"Iwa-channn..."

Oikawa lalu duduk dan meraih tangan Iwaizumi kemudian menggenggamnya lunak.

"Gomen Iwa-chan, maafkan aku baru datang menemuimu. Padahal tadi pagi Kuroo dan Bokuto sudah memberitahuku bahwa kau sudah sadar. Tap-tapi aku masih terlalu takut untuk menemuimu Iwa-chan"

"Gomenne Iwa-chan.. gomenn.. kumohon maafkan aku.. hikss.. hikss..."

.
.

6.00 pagi.

"Ngh..." Iwaizumi membuka matanya. Menatap lurus langit-langit ruang perawatannya seraya sesekali mengerjapkan matanya untuk mengumpulkan nyawa.

Pahanya serasa ditimpa oleh sesuatu dan tangan kanannya yang terpasang infus itu juga terasa sangat hangat, seperti tengah digenggam.

"Eh?! O-oikawa??!" serunya begitu mengetahui siapa yang menemaninya saat ini.

Pemuda itu masih mendengkur halus dengan kepala yang ia letakkan pada paha Iwaizumi. Tangannya juga masih setia menggenggam erat tangan gadis itu. Seolah tak mau jauh-jauh darinya.

Wajahnya tampak lelah dengan kantung mata yang menghitam. Lebam-lebam di wajahnya pun masih terlihat. Matanya juga terlihat sembab seperti habis menangis.

"Kau tampak menyedihkan shittykawa" lirih Iwaizumi.

Sejenak kemudian Iwaizumi mati-matian menahan tawanya kala melihat pose absurd Oikawa yang..

Sejenak kemudian Iwaizumi mati-matian menahan tawanya kala melihat pose absurd Oikawa yang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Anggep aja itu Oikawa dan Iwaizumi.
Pict?? Pinterest)

"Pfft... apa kau tidak pegal tidur dengan posisi seperti itu??" tanyanya. Ia lalu menggunakan tangan kirinya untuk mengusap surai Oikawa.

"Oikawa.. okite.."

"Hmmm.." Oikawa menggeliat pelan dan kemudian membuka matanya yang terasa berat. Kepalanya sangat pusing.

"Ohayou Iwa-chan.." serunya kemudian. Oikawa lalu mengangkat kepalanya dan melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"1 jam.."

"Ha? 1 jam??!" Iwaizumi mengulangi ucapan Oikawa.

"Aku baru tidur 1 jam yang lalu Iwa-chan dan sekarang kepalaku rasanya sangat pusing" sahut Oikawa.

"Apa kau menangis semalaman Oikawa?" tanya Iwaizumi.

Oikawa mengangguk, "Bahkan menangis sampai air mataku habis pun tidak akan mengubah masa lalu bukan?! Gomenne Iwa-chan, maafkan aku. Maaf karena aku sudah lalai menjagamu"

Arus ||✅||Where stories live. Discover now