•43

733 152 154
                                    








...

Acara perlombaan musikalisasi puisi itu berjalan dengan lancar dan sesuai perkiraan Atsumu, sekolahnya menyabet gelar juara 1 berkat kepiawaian Kita Shinsuke dalam membawakan puisi yang dipilihnya serta keahlian diam-diam Suna dalam memainkan piano.

"Otsukaresamadeshita, terimakasih atas kerja keras kalian hari ini..." seru Atsumu seraya mengangkat gelasnya dan mengajak yang lain untuk bersulang

"Bersulangg...." sahut yang lain seraya ikut mengangkat gelas mereka.

Mereka saat ini sedang berada di cafe milik Suna Rintarou. Yeah seperti biasa, klub teater pimpinan Atsumu ini selalu merayakan tiap keberhasilan aksi mereka di atas panggung dengan makan atau hang out bersama.

"Ne.. ne.. Kita, sebenarnya apa alasanmu memilih puisi itu? Entah kenapa rasa penasaran menghampiriku sekarang" tanya Suga.

"Hm.. alasan ya? Tidak ada kok. Aku hanya ingin saja dan kebetulan puisi itu terasa cocok bagiku" sahut Kita.

"Uso! Mana mungkin seseorang memilih sesuatu tanpa alasan yang jelas" ujar Semi.

"Aku hanya merasa cocok Semi-san, tidak ada alasan lain" sahut Kita menyakinkan.

"Huft.. ya sudahlah. Terserah kau saja kalau begitu" ucap Semi.

Di kala yang lain mulai sibuk berbincang satu sama lain, pandangan Tsukishima hanya tertuju pada Yamaguchi. Pemuda blonde bermegane itu fokus mengamati setiap gerak-gerik Yamaguchi yang sesekali tampak tertawa renyah.

"Sebenarnya kau sedang berbalas pesan dengan siapa? Apa yang membuatmu sampai tertawa begitu lepas? Apa dia--yang kau kirimi pesan itu adalah seorang badut?" tanyanya bertubi-tubi pada gadis yang duduk di sampingnya ini.

"Terushima-san bukan seorang badut Tsukki, dia manusia" sahut Yamaguchi tanpa melepaskan pandangan dari layar ponselnya.

"Hah.." terdengar Tsukishima menghela nafas kasar. Ia akhirnya lebih memilih untuk diam dan kembali memakan kue strawberry yang dipesannya itu dengan tenang,

"Persetan dengan Yamaguchi, aku lelah memperingatkannya.." gumam Tsukishima di sela-sela makannya.

"Kau dekat dengan pemuda itu Yama?" tanya Yaku yang terkejut dengan ucapan Tsukishima tadi. Tidak, bukan hanya Yaku saja yang terkejut tapi semua orang yang berada disana.

"Hanya berbalas pesan Yaku-senpai" sahut Yamaguchi.

"B-bukankah sudah kukatakan untuk tidak mendekatinya Yamaguchi?!" tanya Kuroo memastikan.

"Kuroo-senpai, Terushima-san tidaklah seperti yang kalian bayangkan. Dia adalah senpai yang baik, sama seperti kalian semua" jelas Yamaguchi.

Kita yang mendengar hal itu hanya memijat pelipisnya pusing, bagaimana bisa si Terushima brengsek itu dinilai baik oleh Yamaguchi. Ah iya, dia pasti belum mengeluarkan sifat aslinya pada gadis malang itu.

"Demi apapun, kumohon.. jangan dekati dia lagi Yamaguchi" seru Suga.

"Nande Suga-san?! Dia adalah pemuda yang sangat baik asal kau tahu. Lagipula kalian belum menemukan bukti apapun tentang kejahatan yang Terushima-san lakukan" sanggah Yamaguchi.

"Hentikan Yamaguchi, berhentilah membelanya. Jika kau meminta contoh nyata atas kejahatan Terushima, kau bisa bertanya pada Yaku ataupun Akaashi" seru Kuroo.

"Bisa saja kan itu adalah cara Terushima-san untuk menjalin pertemanan dengan kalian?!" ujar Yamaguchi masih tetap pada pendiriannya.

"Coba pikirkan kembali Yamaguchi, apakah ada seseorang pemuda yang bermaksud menjalin pertemanan dengan menggoda ataupun berbuat kasar pada lawan jenisnya?" tanya Akaashi.

Arus ||✅||Where stories live. Discover now