•50

718 151 89
                                    

...

"Eh?! Kenapa disana ramai sekali?" tanya Kuroo kala melihat kerumunan orang yang berada di tengah jalan. Karena penasaran, ia pun berjalan mendekat.

"Ano, ada apa ya?" tanyanya pada seorang wanita yang berada dibarisan paling belakang kerumunan itu.

"Ah itu ada kecelakaan. Seorang gadis tertabrak karena menyelamatkan temannya" sahut wanita tersebut.

"Oh.." Kuroo ber'oh'ria dan berniat untuk meninggalkan tempat itu. Namun ketika baru saja melangkah,

"Kenma.. ba-bangunlah hikss.. hiks.. buka matamu. Maafkan aku"

Suara yang tidak asing baginya terdengar tengah menangis pilu.

"Apa dia tadi menyebutkan nama Kenma?" tanya Kuroo.

"SIAPAPUN TOLONG PANGGILKAN AMBULANCE, A-AKU TIDAK MAU KENMA KENAPA-KENAPA"

"Chibi-chan?! Itu suara chibi-chan" tanpa basa-basi, Kuroo kembali dan menerobos kerumunan tersebut.

Maniknya membulat sempurna kala melihat pemandangan mengerikan yang tersuguh di hadapannya.

"Uso, a-aku pasti bermimpi.."

Kenma--sahabat sekaligus orang yang diam-diam dicintainya itu tergeletak dengan kepala, hidung serta mulut yang terus mengeluarkan darah. Jangan lupakan juga Hinata yang sedari tadi menangis seraya mengguncang tubuh Kenma.

"Ne Kenma.. okite yo, onegai.. okite yo.." seru Hinata dengan suara parau.

"APA ADA YANG SUDAH MENGHUBUNGI AMBULANCE??" tanya Kuroo.

"S-sudah, aku sudah menghubungi pihak rumah sakit sekitar 5 menit yang lalu. Seharusnya sebentar lagi mereka sampai" sahut salah seorang disana.

"Yokatta.." lega Kuroo. Dirinya kemudian mendekat dan kini berada di samping Hinata, "Chibi-chan.." panggilnya.

Hinata menoleh, "K-Kuroo-san.. hiks.. hiks.. K-Kenma.. a-aku tidak mau kehilangannya Kuroo-san"

"Tenanglah chibi-chan, Kenma pasti baik-baik saja" sahut Kuroo.

"Tapi aku sudah membuatnya celaka Kuroo-san.."

"Tidak, itu memang keinginannya chibi-chan"

Dari kejauhan terdengar suara sirine ambulance yang semakin lama semakin mendekat. Benar saja, sebuah mobil ambulance akhirnya sampai dan membawa Kenma menuju rumah sakit.

Kini Kuroo dan Hinata berada di luar ruangan tempat dimana Kenma ditangani. Keduanya sama-sama kalut, panik dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Kuroo.." panggil Bokuto. Rupanya Kuroo menghubungi Bokuto dan memberitahunya tentang Kenma. Pemuda itu datang bersama dengan Akaashi tentunya.

"Bokuto.." sahut Kuroo.

Bokuto menatap nanar Kuroo yang tengah duduk, pasrah pada keadaan dengan air mata yang diam-diam terus mengalir.

Bokuto menatap nanar Kuroo yang tengah duduk, pasrah pada keadaan dengan air mata yang diam-diam terus mengalir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Arus ||✅||Where stories live. Discover now