•38

809 169 89
                                    








...

Sang fajar telah menampakkan dirinya dari ujung timur, pertanda bahwa hari sudah pagi dan saatnya untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Tanaka tampak sesekali menguap dengan Ennoshita yang menatapnya dengan wajah kesal.

"Sudah kubilang bukan untuk tidak begadang Ryu?!" seru Ennoshita.

"Huuuoohhhh, ha'i-ha'i.. nanti malam aku tidak akan begadang lagi Chikara" sahut Tanaka.

"Kuharap itu bukan omong kosongmu saja Ryu"

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka berdua sampai di sebuah rumah minimalis yang diketahui merupakan tempat tinggal dari Nishinoya.

Seorang gadis mungil dengan poni pirang itu ternyata sudah menanti kedatangan keduanya di sana. "Ohayou Ryu, Chikara..." sapanya.

"Ohayou gozaimasu Noya-san/Noya" sahut Tanaka dan Nishinoya bersamaan.

"Etto, mau berangkat sekarang?" tanya Ennoshita.

"Tentu saja, mau menunggu apalagi memangnya" sahut Nishinoya.

"Yosh, ikuzo minna" ucap Tanaka.

Ketiganya mulai melangkah beriringan menuju sekolah tercinta mereka dengan sesekali diselingi candaan dari Tanaka yang memang pintar menghidupkan suasana.

"Ryu, Chikara.. aku ingin ke toilet sebentar. Kalian berdua kek kelas saja duluan" seru Nishinoya kala mereka baru saja melewati gerbang sekolah.

"Mau ku temani Noya?" tanya Ennoshita.

"Tidak, tidak usah Chikara. Sudah sana kalian pergilah" sahut Nishinoya.

"Baiklah kalau begitu. Jaa Noya-san" ucap Tanaka.

"Jaa ne Noya.." ucap Ennoshita.

"Jaa.." sahut Nishinoya. Mereka berpisah disana, dimana Tanaka serta Ennoshita yang berjalan lurus dan Nishinoya yang belok ke arah kanan.

Ketika melewati lorong yang kebetulan tengah sepi itu, tiba-tiba tangan Nishinoya ditarik oleh seseorang.

"Oi, lepaskan..." seru Nishinoya.

Namun orang itu tak mendengarkannya dan terus menarik tangan Nishinoya. Hingga akhirnya, sampailah mereka di gudang sekolah.

Orang itu mendorong Nishinoya sampai terjatuh dan kemudian pergi begitu saja.

Blamm..

Pintu gudang tersebut tertutup dengan keras. Keluarlah Ueno, Sarina dan Rin dari tempat persembunyian mereka.

"Yoo.. ohayou gozaimasu Nishinoya Yu.." sapa Ueno dengan senyum manisnya.

"O-omae??!" sahut Nishinoya.

"Doushitano Nishinoya-san? Apa kau merasa ketakutan sekarang?" tanya Sarina.

Nishinoya menggeleng cepat, "Ti-tidak! Aku tidak pernah merasa ketakutan sedikitpun"

"Tapi kenapa kau tidak mau membalas pukulan kami hm?" tanya Rin.

"Karen-"

"Tentu saja karena ingin terlihat sempurna di mata Asahi-kun" sahut Ueno memotong ucapan Nishinoya.

"Ti-tidak bukan begi-"

"Cih. Mengaku saja kau sialan" ujar Sarina seraya menarik surai Nishinoya.

"I-itai, o-onegai.. le-lepaskan.." ucap Nishinoya.

"Sarina, Rin.. ayo pegangi dia" perintah Ueno.

Dengan sigap kedua teman Ueno itu menjalankan perintah darinya.

Arus ||✅||Onde histórias criam vida. Descubra agora