•47

719 164 64
                                    


...

Dari luar tempat itu, terlihat Misaki yang sudah menampakkan batang hidungnya tengah menarik tangan Matsukawa untuk masuk ke dalam.

"Ayo Issei-kun, kenapa jalanmu lambat sekali hari ini??" keluh gadis itu.

Pemuda yang berada disebelah Misaki tersebut hanya menunjukkan wajah datar dengan tatapan malasnya, "Hah.. itu tentu saja karena aku tidak ingin pergi bersama dengan dirimu"

"Hidoi yo Issei-kun, kenapa kau jadi jahat sekali padaku dan pada bayi ini?"

"Nee Misaki, bukankah sudah kukatakan padamu untuk berhenti membual tentang bayi itu??"

"Hee.. nande sayang? Bayi ini kan milikmu juga"

"Hentikan itu. Apapun itu yang saat ini tengah berada di dalam perutmu bukanlah milikku"

"Hmmphh.. Issei-kun jahat!!"

"Hah.. terserah kau saja. Aku tidak peduli dengan segala ucapanmu tentangku"

Yaku bergidik ngeri ketika mengamati tingkah laku Misaki yang terkesan seperti seorang jalang di matanya, "Apakah setelah misi kita berhasil dan sukses aku boleh menampar dia?"

"K-kenapa Yaku-san? Ap-apa kau diam-diam juga memiliki dendam padanya?" tanya Lev.

Yaku menggeleng, "Tidak Lev. Hanya saja aku merasa sangat jijik melihatnya dan tanganku ini menginginkan untuk lepas landas lalu mendarat mulus pada pipinya"

"Heee.. Yaku-san kowaii.."

"Lihatlah teman-teman, Yaku Morisuke akhirnya mengeluarkan sifat aslinya" seru Semi.

"Hei, diam saja kau dasar gadis tsundere" sahut Yaku.

"Apa aku tidak salah dengar? Kau menyebutku tsundere Yaku? Ah, sepertinya kau lupa bahwa masih ada Iwaizumi yang tingkat tsunderenya melebihi diriku dan juga sudah level akut" ucap Semi.

Iwaizumi yang sedang asyik memakan dango itupun beralih menatap tajam Semi dan melancarkan deathglare nya, "Etto.. diberitahukan kepada Semi Eita-chan sebagai sesama manusia tsundere tolong jangan saling menjatuhkan satu sama lain oke?!"

"Aku sudah tidak tsundere lagi ya dasar mama godzilla"

"Uso!! Aku masih sering melihatmu yang malu-malu kucing pada Ushijima"

Semi tersentak kaget, "K-kau.."

"Apa?? Mau berkelahi denganku??"

Semi bangkit dari duduknya dan berniat untuk menghampiri Iwaizumi, namun digagalkan oleh tangan Ushijima yang melingkar pada perutnya.

"H-hei apa yang kau lakukan Wakatoshi?" tanya Semi gelagapan. Wajahnya berangsur memerah.

"Sudah, biarkan saja dia Eita. Lagipula yang dikatakan oleh Iwaizumi memang benar kan?" sahut Ushijima.

"D-demo..."

"Eita.."

"Wakatta.. wakatta, aku akan duduk lagi. Sekarang lepaskan tanganmu dari perutku"

Ushijima tersenyum seraya melepaskan tangannya dari perut Semi, "Baiklah.."

"See?!" seru Iwaizumi.

Semi kembali menatap nyalang Iwaizumi, "Hei Oikawa baka, tolong urusi kekasihmu itu. Dia benar-benar menyebalkan"

"E-eh.." sahut Oikawa seraya ikut menatap Iwaizumi, "Mou Iwa-chan.. jangan menggoda Semi lagi oke?!"

"Siapa yang menggodanya hah? Aku hanya mengatakan kenyataan Tooru" sahut Iwaizumi.

"Tapi tetap saja sayang, itu termasuk ke dalam menggoda seseorang"

Arus ||✅||Where stories live. Discover now