•54

670 151 64
                                    



...

Tampak seorang pemuda berperawakan tinggi dengan rambut panjangnya yang diikat ke belakang itu tengah berdiri di depan salah satu kamar inap rumah sakit.

Sesekali ia terlihat tengah menghirup nafas panjang lalu kemudian menghembuskannya perlahan. Persis seperti orang yang sedang mengumpulkan niat serta keberanian untuk membuka pintu tersebut.

"Ayo kau pasti bisa.." ucapnya menyemangati diri sendiri.




Cklek..




Kriet..




"K-konnichiwa Noya.." sapanya dengan gugup dan sedikit ragu-ragu pada seorang gadis yang sedang terbaring di ranjang rumah sakitnya.

Gadis itu menoleh dan menatap dirinya, "Yoo.. Asahi-san. Masuklah.."

Begitu mendapatkan ijin dari Nishinoya, Asahi  melangkah memasuki kamar tersebut dan kemudian menutup pintunya. Ditariknya sebuah kursi yang berada tepat di sebelah ranjang rumah sakit Nishinoya untuk mendekat ke arah gadis itu.

"E-etto, b-bagaimana kondisimu sekarang Noya?" tanya Asahi memulai pembicaraan di antara mereka.

"Lebih baik dari sebelumnya, arigatou karena sudah bertanya Asahi-san" sahut Nishinoya dengan senyum manisnya.

Nishinoya Yuu sudah sadarkan diri sejak dua hari yang lalu dan ini adalah pertemuan pertama dirinya dengan Asahi semenjak kejadian itu.

"Ano Asahi-san, kudengar Ueno dan kedua temannya sudah dihajar habis-habisan oleh Iwaizumi dan juga Semi" seru Nishinoya.

"Iya itu benar, Ueno dihajar secara fisik oleh mereka sedangkan Sarina dan Rin dihajar secara mental" sahut Asahi.

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya pada dua monster klub kita?"

"Mereka di skors selama satu minggu dan akan menjalankan tugas mulia selama satu bulan penuh"

"Oh, begitu ya.."

Asahi menganggukkan kepalanya, "Iya. Ngomong-ngomong dimana kedua orang tuamu Noya?"

"Mereka pulang. Ah tidak, lebih tepatnya aku yang meminta mereka untuk pulang dengan alasan Ryu akan datang menjagaku"

"Souka.."








--H E N I N G--








"Etto, a-ano Noya.." Asahi berusaha kembali menghidupkan pembicaraan mereka.

"Iya, doushitano Asahi-san?" sahut Nishinoya.

"M-masalah surat itu.." Asahi menggantung kalimatnya sejenak, sepertinya ia tampak bimbang untuk melanjutkannya.

"Lupakan saja Asahi-san" sahut Nishinoya cepat.

"E-eh?! Lu-lupakan??"

Nishinoya mengangguk perlahan, "Iya Asahi-san. Lupakan saja soal itu, lupakan semuanya"

"S-semuanya?! Bahkan tentang per-"

Gadis bernama Nishinoya itu kembali menganggukkan kepalanya, "Aku sudah melupakan itu juga Asahi-san. Semua sudah berakhir sekarang"

"K-kenapa?!"

"Bukankah lebih baik seperti ini saja Asahi-san?"





Hei Nishinoya, apa kau serius kawan? Apa kau benar-benar sudah melupakan rasa cintamu pada Asahi?





"Jadi apa untuk ini tujuanmu memintaku untuk datang kemari Noya?" tanya Asahi.

"Kau benar sekali Asahi-san dan sepertinya sudah tidak ada lagi yang bisa kita bicarakan. Kau boleh pergi"





Arus ||✅||Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum