•30

872 170 170
                                    






..

Ushijima mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang kala menyusuri jalan yang semakin sepi karena hujan yang tak kunjung reda. Hari juga semakin gelap, namun ia belum menemukan seseorang yang tengah dicarinya.

"Doko ni iru no?"

Pemuda bersurai olive itu kembali mengingat kejadian beberapa jam lalu saat ia masih berada di rumah sakit. Ia melihat betapa kehilangannya Semi saat kekasih yang dicintainya itu pergi untuk selama-lamanya.

Ushijima paham betul bagaimana perasaan itu karena ia dulu juga pernah merasakannya. Merasakan kehilangan sosok orang yang dicintainya, ia dan gadis itu sama-sama kehilangan cinta pertama mereka.

Matanya tak henti-hentinya mengamati seluruh penjuru untuk mencari keberadaan Semi. Hingga akhirnya, sekilas ia melihat gadis itu yang tengah duduk termenung di halte bus. Tanpa basa-basi, Ushijima segera mengarahkan mobilnya kesana.

Diambilnya sebuah selimut yang ia letakkan di bangku belakang dan membawanya keluar menuju tempat Semi berada.

"Semi..."

Merasa namanya dipanggil, Semi mengangkat wajahnya untuk melihat siapa yang memanggilnya. Terlihat matanya yang sembab dan ia juga menggigil kedinginan.

"Watashi wa nokoshite kudasai" seru Semi.

"Dasar keras kepala.." keluh Ushijima. Ia lalu menyelimuti tubuh Semi dengan selimut yang ia bawa.

"Ayo pulang" seru Ushijima.

Semi menggeleng, "Tidak. Aku tidak mau pulang"

"Kau tidak mau melihat pemakaman Kawanishi-san?"

Semi menatap pemuda yang tengah berdiri di hadapannya itu, "Tentu saja aku mau. Tapi aku tidak bisa. Ah tidak, bukannya tidak bisa. Aku hanya tidak sanggup untuk melihatnya"

"Jenazahnya sudah dibawa ke tempat yang kau inginkan Semi. Semua teman-teman juga sudah berada disana termasuk kedua orang tuamu" seru Ushijima.

"Ha? Kedua orang tuaku? Untuk apa mereka datang??"

"Tentu saja untuk melayat"

"Siapa yang menghubungi mereka?"

"Aku"

Semi semakin menatap tajam Ushijima. Ia tampak marah setelah mendengar jawaban terakhir dari pemuda itu.

"Apa maksudmu dengan aku?" tanya Semi.

"Aku yang menghubungi mereka Semi. Mereka juga berhak tahu" jawab Ushijima.

"Apa kau tahu bahwa ada masalah di keluargaku wahai tuan Ushijima yang terhormat?"

"Aku tahu, masalah itu adalah mengenai hubunganmu dengan kedua orang tuamu yang menjadi buruk karena mereka menentang hubunganmu dengan Kawanishi-san kan? Dan sekarang ditambah dengan masalah perjodohan kita"

Semi terdiam, apa yang dikatakan Ushijima memang benar.

"Sudahlah, ayo pulang. Apa kau tidak mengasihani Kawanishi-san? Dia sudah menunggumu sedari tadi" Ushijima meraih tangan Semi dan kemudian menggenggamnya lunak. Ia lalu membawa gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

"Kenapa kau begitu baik padaku?" tanya Semi ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil.

"Karena aku pernah merasakan apa yang kau rasakan. Kehilangan cinta pertama kita memang menyakitkan bukan?!" sahut Ushijima seraya menyalakan mesin mobilnya dan melesat pergi.

"Mana mungkin pemuda dingin sepertimu pernah merasakannya. Uso-tsuki!"






.
.

Arus ||✅||Место, где живут истории. Откройте их для себя