•21

960 182 285
                                    




..

"Yoo Daichi..." sapa Suga dengan senyum terbaik miliknya.

"Suga..." lirih Daichi. Hatinya benar-benar sakit melihat gadis yang disukainya itu tersenyum getir ke arahnya. Ia berjalan menemui Suga dan membawanya pergi dari sana.


.
.

"Nee Daichi, jadi bisa beritahu aku apa yang terjadi hari ini?" tanya Suga pada Daichi.

Mereka sekarang berada di taman dan tengah duduk berdampingan.

"Gomen Suga.." lirih pemuda itu.

"Tak apa, aku tidak akan membencimu kok"

"Aku dijodohkan dengan Michimiya karena urusan bisnis kami"

Bingo, jawaban Daichi sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh Suga.

"Jadi kapan kau dan dia akan bertunangan?" Suga tetap menanyakan hal itu walau dia sebenarnya sudah tahu jawabannya.

"2 minggu lagi"

Suga terdiam, hatinya benar-benar sakit sekarang. Seperti ada ribuan pisau yang dihujamkan Daichi kepadanya. Digenggamnya ujung dressnya itu, menggigit bibirnya sendiri menahan tangis.

"Gomen Suga, ak-"

"Tak apa Daichi, aku baik-baik saja" Suga memotong ucapan Daichi.

"Aku sungguh tidak berniat menyakitimu Suga, aku menci-"

"Simpan cintamu untuk Yui, Daichi. Tenanglah, sedari awal aku sudah sadar diri bahwa keluargamu dan keluargaku sangat berbeda tingkatan. Kalian adalah keluarga yang sukses sedangkan keluargaku hanya beruntung karena diberikan kepercayaan menjadi CEO di perusahaan Kageyama dan Tsukishima" lagi-lagi gadis itu memotong ucapan Daichi.

"Kumohon Suga, jangan seperti ini" tangan Daichi terulur dan memeluk Suga.

"Aku tidak mau menerima kenyataan tapi ini benar-benar terjadi. Kau sebentar lagi akan menjadi milik Yui, Daichi" air mata Suga akhirnya tumpah membasahi dada bidang Daichi.

Sesak, dada Daichi terasa sesak melihat pujaan hatinya menangisi takdir sialan yang menimpa mereka.

"Kau tau, aku mencintaimu Suga, seharusnya aku mengatakan ini dari awal supaya kita bisa mendapatkan restu" seru Daichi.

"Jika kau mengatakannya pada kedua orang tuamu, mereka akan marah Daichi. Mereka tetap ingin dirimu bersama dengan Yui" sahut Suga.

"Tapi aku mencintaimu Suga.." Daichi kini menatap Suga, menghapus air mata yang membasahi wajah cantik gadis itu.

"Aku juga, maukah kau berkencan denganku untuk yang terakhir kalinya Daichi?"

Daichi mengangguk, "Apapun.. apapun yang kau minta akan aku turuti Suga"

"Arigatou Daichi.."



.
.

Langit senja kini berganti dengan suasana malam yang dipenuhi oleh taburan bintang serta kerlap-kerlip lampu jalanan.

Iwaizumi menatap kedua manusia yang ada ruang perawatannya saat ini.

"Jadi, siapa yang membuat kalian babak belur seperti ini? Orang suruhan ayahku atau Oikawa?"

"Tentu saja orang suruhan ayahmu dan satu pukulan dari Oikawa, hehehehehe" kekeh Bokuto.

"Dia masih sama Iwaizumi, sampahkawamu itu masih belum bisa mengontrol emosinya sendiri apalagi ini menyangkut dirimu. Dia benar-benar menyeramkan" tambah Kuroo.

Arus ||✅||Where stories live. Discover now