•42

735 165 92
                                    






...

Slurp... Slurp..

Terhitung sudah lima buah kotak susu yang diminum oleh Kageyama dan juga sudah sekitar 15 menit lamanya pemuda berwajah suram ini berada di taman kota.

"K-kageyama-kun.." panggil gadis yang sudah ditunggu kedatangannya oleh Kageyama.

"Oh, kau sudah datang Yachi?!!" sahut Kageyama tanpa mengubah nada bicaranya sedikitpun. Ia masih seperti Kageyama yang biasanya, "Duduklah.." ucapnya kemudian.

Yachi dengan takut-takut mendudukkan dirinya di samping Kageyama.

"A-ada apa Kageyama-kun?? Apa ada sesuatu hal yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Yachi.

Kageyama terdiam dan tidak langsung menjawab pertanyaan Yachi. Sejenak kemudian tampak ia tengah berusaha menghirup nafas sepanjang mungkin dan menghembuskannya perlahan, menetralkan detak jantungnya yang sudah dokidoki tak karuan.

"Ayo akhiri saja hubungan ini.." akhirnya kalimat itu berhasil dikeluarkan oleh seorang Kageyama Tobio dengan mulus.

"E-eh?! N-nande?? D-doushitano?? Apa sesuatu terjadi Kageyama-kun?"

"Hanya sedikit.." Kageyama sengaja memberikan jeda pada ucapannya, "Sepertinya kita berdua sama-sama masih belum mengerti mengenai apa arti cinta sesungguhnya. Daripada nantinya saling menyakiti, bukankah lebih baik kita jika kita akhiri saja semuanya sekarang?!" lanjutnya.

Kali ini giliran Yachi yang terdiam, memikirkan ribuan pertanyaan dalam otaknya. Berbagai spekulasi dan kemungkinan turut berputar dalam pikirannya.

"Apa ini karen-"

"Tidak. Tidak ada siapapun yang terlibat, aku ingin putus baik-baik denganmu. Aku masih ingin kita tetap berteman dengan baik Yachi" seru Kageyama memotong pertanyaan Yachi.

"Baiklah jika ini yang kau inginkan Kageyama-kun, aku akan menerima serta menghormati segala keputusanmu"

"Arigatou Yachi.."








.
.

Hanamaki sibuk membenahi penampilannya. Bayangkan saja, ia kini memakai topi serta kacamata hitam ala-ala penguntit. Tak berjarak jauh, tampak sang kekasih tengah berjalan sendirian serta sesekali fokus pada ponselnya.

"Are??! Kenapa Matsu malah pergi ke cafe?" tanya Hanamaki heran.

Begitu melihat Matsukawa memasuki cafe tersebut, Hanamaki dengan cepat ikut masuk dan mengambil tempat duduk di belakang pemuda pelopor gosip sekolah itu.

Jadi jika dibayangkan, sekarang mereka berdua dalam kondisi saling memunggungi satu sama lain.

"Semoga Matsu tidak mengenaliku.. semoga Matsu tidak mengenaliku" harap Hanamaki seraya membuka daftar menu cafe itu untuk menutupi wajahnya.

Tak berselang lama, seorang gadis memasuki cafe itu dan menghampiri tempat duduk Matsukawa.

"Konnichiwa Issei-kun.." sapanya.

Matsukawa yang awalnya tengah menunduk itu mengangkat kepalanya dan menatap gadis yang baru saja menyapa dirinya.

"Oh, kau sudah datang rupanya?! Jadi apa maumu sekarang Misaki-san?" sahut Matsukawa dengan nada dingin.

"Apa kau tidak berniat menyuruhku untuk duduk dahulu Issei-kun?" tanya gadis yang dipanggil Misaki-san oleh Matsukawa itu.

Terdengar Matsukawa menghela nafas, "Hah.. baik-baik, duduklah.." ujarnya.

Arus ||✅||Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon