Lv. 37 : Leveling (3)

841 180 21
                                    

Hai lagi

________

City of Light, desa utama

Kelompok ketiga

"Akhirnya sampai!!" Pekik Ten dengan girang, kala mereka telah memasuki gerbang desa.

"Nama desa ini cukup unik, kota cahaya. Bukankah itu terdengar artistik?" Komentar Jaehyun sembari mengamati lingkungan disana.

Taeil mengangguk setuju, "ya, itu benar."

"Ini desa yang padat penduduk, akan sulit untuk menemukan tanah kosong." Sela Yuta ketika dia selesai mengamati sekitar. "Kemungkinan besar akan ada banyak pemain disini."

"Hah?" Beo Chenle yang tak paham.

"Padat penduduk, itu artinya akan sulit untuk merealisasikan ide kita sebelumnya." Singkat Ten. Chenle mengangguk paham.

"Lalu bagaimana?" Tanya Jungwoo pada yang lain.

Sebelum Taeil bisa membuka mulutnya, ada dua orang yang datang menghampiri mereka.

"Hai, apa kalian pemain baru?" Tanya yang lebih pendek. "Oh!! Yuta-ssi?!" Pekiknya ketika dia melihat Yuta yang berdiri di belakang Winwin.

Yuta mengangguk sebagai jawaban, sementara anggota kelompok lainnya menatap pemuda itu dengan heran.

"Kalian... Kenal dia?" Tanya Jaehyun ragu-ragu.

"Tentu saja! Siapa yang tidak kenal dengan seorang Nakamoto Yuta, gamers pro yang luar biasa??" Balas orang itu. "Ah ya, namaku Jung Wooyoung, dan ini seniorku di universitas. Park Seonghwa."

Seonghwa yang berdiri disampingnya mengangguk pelan sambil tersenyum,"salam kenal."

"Aku Jung Jaehyun, yang berambut blonde itu Taeil Hyung, lalu yang berambut cokelat itu Jungwoo, yang tampak polos itu Winwin, disebelahnya Ten Hyung, dan itu Chenle yang termuda dalam kelompok kami." Jelas Jaehyun.

"Salam kenal juga kalian semua..." ujar Wooyoung dengan senyuman lebarnya.

"Ah ya, ada yang bisa kami bantu?" Tanya Seonghwa ramah.

"Oh, kami sedang mencari tempat tinggal selama disini..." Jawab Taeil.

"Kalau begitu kalian bisa tinggal bersama guild kecil kami!! Hongjoong hyung pasti tidak akan keberatan dengan itu." Tawar Wooyoung penuh semangat.

Kelompok Jaehyun saling melirik, mempertimbangkan tawaran Wooyoung sebelum Taeil akhirnya mengangguk mengiyakan tawaran itu. Melihat si tertua sudah mengambil keputusan, sisanya ikut setuju.

Mereka percaya bahwa apa yang diputuskan oleh Taeil adalah yang terbaik untuk mereka. Entahlah, mereka sangat percaya dengan pria yang selalu tenang itu padahal mereka baru bertemu dengannya beberapa minggu.

"Kalau begitu, tunggu apalagi? Ayo kita pergi ke tempat kami!" seru Wooyoung sambil menunjukkan jalan untuk para pendatang itu.

Seonghwa hanya menggeleng maklum dengan tingkah enerjik teman satu guild nya itu.

Sepanjang perjalanan, Wooyoung tak henti-hentinya menjelaskan mengenai desa ras human ini. Mulai dari tempat yang Bagus untuk dikunjungi, kedai makanan yang enak, aula misi, dan instansi yang berada didekat desa itu.

Ten dan Chenle, sesekali akan bertanya mengenai hal yang tak mereka mengerti. Winwin juga akan ikut berkomentar sesekali. Sementara Taeil mengobrol dengan Seonghwa, menanyakan perihal guild yang tadi mereka bicarakan.

"Bisakah nanti kami bertemu dengan ketua guild mu?" tanya Taeil dengan sopan, Seonghwa yang ditanya dengan formal seperti itu sedikit canggung.

"Ahh... Tentu, kebetulan dia ada di markas hari ini. Kalian pasti akan melihatnya nanti." jawab Seonghwa tak kalah sopan. "Memangnya kenapa kau ingin bertemu dengan Hongjoong?" sambungnya.

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now