Lv. 03 : Kehidupan yang Tenang (3)

5.2K 787 58
                                    

Next : Kehidupan yang tenang (4)
_____________


Ketika mereka selesai berkeliling rumah sakit, Jeno mengajak Jungwoo kembali ke ruangan adiknya untuk menandatangani kontrak.

"Masa percobaan mu adalah tiga bulan, gaji dan tunjangan diberikan berbeda. Fasilitas seperti ruanganmu, peralatan dan seragam akan diberikan besok saat hari pertamamu bekerja. Gaji untuk masa percobaan adalah lima juta, dan akan meningkat setelah kau menjadi dokter resmi disini. Apa ada pertanyaan?" Jelas Jeno sambil menyerahkan beberapa lembar kertas yang berisi kontrak kerja.

Jungwoo yang masih linglung hanya mengangguk bodoh, Jeno hanya tersenyum tipis.

"Pukul berapa aku harus berada di sini?" Tanya Jungwoo.

"Biasanya adikku akan tiba pukul 07.30 pagi, setengah jam sebelum jam kerja. Kau bisa mengikuti jam kerja yang berlaku, Seulgi Noona akan memberitahumu." Jawab Jeno.

Jungwoo mengangguk paham dan ber-oh ria.

Sebelum ia mengajukan pertanyaan lain, pintu ruangan terbuka dan menampakkan sesosok pemuda manis yang dibalut jas almamater seorang dokter. Ia terkejut melihat Jeno dan Jungwoo yang ada di ruangannya.

"Jeno?" Ujar pemuda itu.

"Hai Hyuck, kemarilah dan temui asisten barumu." Sapa Jeno.

Pemuda yang dipanggil Hyuck itu berjalan mendekat kearah mereka berdua dan berdiri di samping Jeno yang duduk di kursi kebanggaannya.

"Dr. Lee, senang bertemu dengan anda." Jungwoo menatap Haechan sambil tersenyum ramah.

Haechan mengangguk dan balas tersenyum padanya.

"Ah, kalau begitu silahkan kalian mengakrabkan diri. Aku ada urusan dengan petinggi perusahaan yang lain, sampai jumpa!" Jeno bangkit dari duduknya dan keluar dari ruangan.

Ruangan menjadi hening setelah kepergian Jeno, mereka berdua menjadi awkward dan bingung harus berkata apa untuk memulai percakapan.

"Ehm.. namamu Jungwoo kan?" Tanya Haechan pada akhirnya.

Jungwoo mengangguk.

"Aku Haechan, tidak perlu terlalu formal padaku. Cukup panggil namaku saja, jangan gelarku." Jelas Haechan mengenalkan dirinya.

"Aku Jungwoo, dan sepertinya kau lebih muda dariku Haechan. Jadi, cukup panggil aku Hyung saja." Jungwoo tersenyum tipis.

Setelah itu ruangan kembali sepi sejenak, sebelum mereka berdua tertawa kecil karena kekonyolan masing-masing. Dan setelahnya mereka berdua membicarakan topik-topik yang sedang populer dimasyarakat.

****

Dipinggir lapangan, tampak seorang pemuda yang tengah sibuk dengan novelnya tanpa memperhatikan sekelilingnya yang sudah sepi karena sudah jam pulang sekolah. Tak lama, seorang pemuda lainnya mendekat.

"Sudah kubilang jangan terlalu fokus pada bacaanmu, kau bisa lupa waktu." Ujar pemuda yang baru saja tiba.

Merasa dirugikan karena telah diganggu oleh pemuda tadi, si empu merenggut kesal.

"Berikan kembali novelku!!" Ujar nya.

"Saatnya pulang Njun, ayo. Baba pasti sudah menunggu kita."

"Kun!! Kubilang kembalikan novelku! Jangan mengalihkan pembicaraan seperti itu!!" Pemuda yang dipanggil Njun itu meneriaki lawan bicaranya.

Neo City : The Game Is Called DionysusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang