Lv. 18 : Persiapan

4.1K 599 62
                                    

Aku kembaleee gaes....

________

Ruangan itu menjadi sunyi setelah perkataan Doyum dan mereka tertawa canggung.

"Ehm.. wakil Kapten Lee, apakah ada sesuatu yang lain yang kau butuhkan?" Tanya Ze Yu memecah kesunyian di ruangan itu.

"Oh? Tidak ada.. hanya itu saja. Kalau begitu sampai jumpa lusa nanti." Ujar Mark ramah, ia pergi meninggalkan ruangan itu meninggalkan kesembilan pemuda yang sempat tegang.

Mereka menghela nafas lega, bahkan Taehyun langsung membaringkan tubuhnya di lantai saking leganya. "Sialan! Punggungku hingga berkeringat dingin karena takut ah! Hei Haruto! Ini salahmu dan mulut sialanmu!" Ujarnya kesal.

"Kenapa aku?!" Bantah Haruto dengan wajah polosnya.

"Andai saja Doyum tidak menutup mulutmu tepat waktu, mungkin wakil kapten Lee akan menyeret kita semua ke ruang interogasi!!" Timpal Woochul sambil melempar sepatunya kearah Haruto.

"Hei!" Haruto bersembunyi di balik tubuh Doyum untuk menghindari lemparannya.

"Sudahlah, lagipula itu hanya kecelakaan. Haruto, lain kali ingatlah identitas kita sebelum bicara. Sangat sulit untuk meyakinkan wakil kapten Lee jika dia sudah curiga." Ujar Mingrui melerai mereka, tak lupa senyum teduhnya yang membuat semua orang merasa nyaman.

"Kau benar-benar mengenalnya dengan baik Mingming!" Seru Eunsang kagum.

"Mingming kita adalah yang terbaik!!" Seru Junwook sambil mengacungkan jempolnya pada Mingrui.

Setelah itu mereka kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda, dan sesekali bercanda untuk meringankan suasana.

=====

Di tempat lain, di cafe milik Jaehyun sisa anggota berkumpul. Minus Mark, Johnny, Haechan dan Jeno. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing, hanya ada suara dari mesin kopi dan dentingan sendok serta cangkir yang beradu. Menjadi latar suara mereka.

"Lusa..." Gumam Ten sambil menopang dagunya.

"Apakah kita akan berhasil?" Tanya Winwin entah pada siapa.

"Aku belum bisa percaya dengan fakta bahwa kita adalah rekan tim, bahkan saling mengenal dengan baik.." ujar Taeyong sambil mengaduk-aduk latte nya.

"Apakah ada yang tahu bagaimana mengembalikan ingatan kita yang bilang? Aku benar-benar hanya ingat separuh dari semuanya." Ujar Yuta dengan agak kesal.

Jaehyun mengangkat bahunya,"aku juga memikirkan hal yang sama.."

"Ahh...sialan!!" Ujar Ten sambil menggebrak meja.

"Kau yang sialan! Apa-apaan tingkahmu memukul meja hah?!" Doyoung memukul kepala Ten cukup keras.

"Sialan kau Duyung!!" Ten balik mengumpat.

"Jika kalian terus bertengkar maka jangan salahkan aku jika baju kalian basah.." ancam Taeyong. Seketika udara disekitar mereka menjadi lebih rendah.

Ten dan Doyoung langsung terdiam dan duduk manis di kursi masing-masing. Sementara yang lainnya tertawa kecil melihat mereka yang takut dengan Taeyong.

"Sudahlah, sekarang kita pikirkan cara untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam game." Taeil melerai mereka dan mengembalikan suasana ke semula.

"Yahh.. diantara kalian apakah ada yang bermain game?" Tanya Taeyong.

Yuta, Lucas, Jisung dan Winwin mengangkat tangan mereka serentak.

"Sebenarnya..aku juga bermain, tapi aku bukan seorang pro." Ujar Kun.

Mereka berkumpul karena ingin kembali mengenal lebih dekat, namun Mark, Jungwoo, Johnny, Haechan dan Jeno tidak ikut karena ada urusan.

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now