Lv. 02 : Kehidupan yang tenang(2)

5.3K 857 114
                                    

Next: kehidupan yang tenang (3)
______________

Setelah beberapa lama, Jungwoo menatap arlojinya dan mengemas barang miliknya.

"Semuanya, maaf aku harus pergi interview. Sampai jumpa lagi.." Jungwoo berdiri dan mengambil tasnya.

"Eh? Kau interview hari ini Jungwoo-ya?" Ten terkejut.

Jungwoo mengangguk,"ya, selesai jam makan siang. Dan itu sebentar lagi, jadi aku harus bergegas."

"Fighting Jungwoo-ya!!" Winwin mengepalkan tangannya ke udara dan menyemangati adik tingkatnya saat kuliah itu.

Jungwoo tersenyum dan mengangguk kecil, setelah itu ia beranjak dan meninggalkan cafe Jaehyun menuju Rumah Sakit Lee Company. Selama perjalanan ia tak henti hentinya melihat keadaan sekitar dengan senyum yang tersemat di bibirnya.

Ia membandingkan Seoul saat ini dan Seoul tiga tahun yang lalu, kota yang tadinya hancur dengan banyak bangunan yang roboh kini berubah menjadi kota industri indah dengan teknologi canggih. Ia lalu menghela nafas panjang, perjalanan yang sulit untuk mencapai kota yang seperti ini...

Tak terasa, ia sudah sampai di depan gedung rumah sakit mewah milik Lee Company, gedungnya luas dengan sentuhan gaya Eropa yang terdapat pada ukiran di dinding dan pilar di dekat pintu masuk. Sebuah kolam kecil dengan air mancur terletak di depan pintu masuk, yang mana itu membuatnya tidak tampak seperti sebuah bangunan rumah sakit melainkan villa mewah milik kalangan atas.

Jungwoo berjalan memutar melewati kolam air mancur, dan masuk ke pintu utama. Ia bahkan lebih terkejut lagi dengan pemandangan yang ia lihat, dia...masuk ke bangunan yang benar bukan?? Kenapa pemandangan didepannya tampak seperti meja resepsionis hotel ketimbang rumah sakit?? Ini benar-benar gila!!

Ini adalah rumah sakit untuk orang-orang yang berdompet tebal!! Rasanya...ia seperti tersindir dengan kemegahan dan kemewahan yang ada di rumah sakit ini..

Jungwoo menghela nafas panjang lalu meyakinkan dirinya bahwa ia layak bekerja di tempat ini. Ia melangkah dengan penuh keyakinan dan mendekati meja resepsionis.

"Permisi, aku Kim Jungwoo. Orang yang akan mengikuti interview.." ujar Jungwoo ramah.

Suster yang berjaga mengangkat kepalanya dan menatap wajah Jungwoo lalu tersenyum tipis. "Baiklah, tunggu sebentar tuan saya akan mengabari Tuan Direktur." Suster itu melakukan panggilan dengan telepon yang ada di depannya, setelah bertukar beberapa kata ia menutupnya.

"Se-sebentar...apa maksudnya dengan Tuan.. Direktur?" Tanya Jungwoo agak ragu, pasalnya orang yang mewawancarainya bukan atasan langsung pemilik rumah sakit ini!!

Suster itu menaikkan sebelah alisnya bingung,"tentu saja itu Lee Sajang-nim, dia sendiri yang mengatakannya."

Jungwoo langsung lemas, apa-apaan ini?! Kenapa harus pemilik rumah sakit yang mewawancarainya?! Kenapa tidak yang lain saja?!!

"Mari ku antar.." ujar suster itu, ia lalu menuntun Jungwoo menuju lift dan menekan tombol angka 5. Bagian paling atas bangunan rumah sakit ini.

Jungwoo merasa tegang, sebelumnya ia sempat bertanya kepada beberapa seniornya yang telah menjadi dokter mengenai interview namun mereka bilang itu tidak dilakukan oleh pemiliknya langsung. Jungwoo jadi pesimis jika seperti ini jadinya, kenapa tidak ia dengarkan saran dari Ten sebelumnya saja ya? Tapi ini sudah terlambat, ia sudah berada di sini jadi apapun yang terjadi itu harus terjadi.

Neo City : The Game Is Called DionysusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang