Lv. 19 : Misi Dimulai

3.8K 601 118
                                    

Dua hari berlalu begitu cepat, kini saatnya bagi kelompok yang sudah lama terpisah itu untuk bersatu kembali dan melaksanakan misi baru mereka. Pagi-pagi sekali mereka sudah bersiap, semuanya berkumpul di cafe Jaehyun sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat hari itu. Haechan, Jeno, Jungwoo dan Mark sudah diberitahu jadi kini keempat orang itu sudah ada disana bersama yang lain.

"Aku masih mengantuk.." Lucas menguap lebar sambil menopang dagunya dengan satu tangan.

"Siapa yang menyuruhmu untuk online dan bermain game huh?! Itu salahmu sendiri bodoh! Sudah tahu hari ini sangat penting, kau masih saja menjalankan kebiasaan menyebalkan mu itu!!" Doyoung memarahinya dan bahkan memukul kepala belakang Lucas. Winwin hanya tertawa terbahak, ia memiliki perasaan schadenfreude¹ saat melihat Lucas menderita.

¹sebuah perasaan dimana seseorang akan merasa bahagia saat orang lain menderita/menari di atas penderitaan orang lain

"Aku hanya melakukan pekerjaan sampinganku..." Ujar Lucas dengan bibir mencebik, tangannya mengelus-elus kepalanya yang terasa sakit.

"Saatnya berangkat, Mark menghubungiku." Ujar Taeyong, dan mereka kembali serius. Semuanya langsung menuju mobil masing-masing dan melaju bersama ke gedung kepolisian kota Seoul.

Hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai di gedung kepolisian, setelah itu mereka bergegas menuju ruang konferensi sebelumnya. Johnny meminta mereka untuk berkumpul disana. Didepan ruangan, ada seorang pemuda yang tengah mengangkat panggilan telepon yang mereka tak tahu siapa. Mungkin peneliti? Tim NCT berhenti di dekat pemuda itu, sadar akan tatapan mereka sang pemuda berbalik dan balas menatap mereka.

"Oh? Halo, aku Doyum. Salah satu ilmuwan IT disini." Sapa pemuda itu ramah.

Jaehyun tersenyum dan balas menyapanya. "Halo, kami adalah NCT. Kami disini untuk menemui kepala interpol, Seo Johnny."

"Ah! Kalian sisa anggota NCT itu?! Maaf karena kelalaianku.. silahkan ikuti aku, Johnny Sunbae memintaku untuk menuntun kalian ke ruangan yang disepakati." Doyum berujar, ia lalu berjalan mendahului mereka dan menjelaskan secara singkat mengenai pekerjaannya. Dan juga apa saja kelebihan yang dimiliki timnya.

Doyum membawa mereka memasuki lift, saat berada di dalamnya suasana menjadi hening dan tenang. Doyum dengan cepat menekan tombol paling bawah untuk menuju ke lantai bawah tanah.

"Kenapa kita ke basement?" Tanya Winwin yang memperhatikan Doyum.

Yang ditanya hanya tersenyum kecil,"gedung penelitian yang sebenarnya ada di lantai bawah tanah, sebenarnya bisa saja kami menggunakan lantai empat untuk itu. Tapi ada banyak kendala disana, seperti peralatan yang terbatas, ruang yang sempit dan masih banyak lagi. Tapi di lantai bawah ini semuanya tersedia, jadi kami dapat menjamin keselamatan dan kelancaran misi kalian." Jelasnya.

Mereka mengangguk paham, lalu kembali hening setelah penjelasan dari Doyum.

"Berapa usiamu? Sepertinya kau lebih muda dari kami..ah tidak, sepantaran dengan Jisung atau Chenle. Benarkan?" Tanya Jungwoo.

Doyum menoleh dan tersenyum lebar,"hyung benar-benar pintar!"

"Apa?! Kau benar-benar seusia mereka berdua?!" Ten menatapnya tak percaya.

"Ya... hanya sedikit lebih tua saja." Doyum tertawa kecil.

Setelah itu mereka berbincang dengan akrab, seolah-olah sudah pernah bertemu sebelumnya. Terutama Ten, dia seperti telah mengenalnya selama bertahun-tahun. Ten bahkan berani mengejeknya. Member lain hanya menghela nafas panjang dengan kelakuannya.

Lift berhenti di lantai dua bawah tanah, dan suara dentingan terdengar. Pintu lift terbuka lebar dan suara mekanis wanita seperti yang ada di ruangan konferensi menyambut mereka.

"Selamat datang di pusat penelitian teknologi informasi Kota Seoul, pastikan bahwa anda mengikuti prosedur keselamatan kerja agar terhindar dari kecelakaan. Terima kasih."

Sekali lagi, member NCT minus Haechan dan Jeno terpana dengan teknologi modern yang dibuat oleh ilmuwan teknologi. Dari jauh, terlihat seseorang yang seusia Doyum berlari mendekat kearah mereka sambil tersenyum lebar.

"Mari..kalian sudah ditunggu di ruang penelitian." Ujar Doyum sambil melangkahkan kakinya keluar dari lift dan berjalan didepan mereka.

"Doyum!!" Sapa orang itu.

"Haruto? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Doyum heran.

"Kau lama sekali, kami sudah menunggumu!" Ujar Haruto dengan bibir mencebik.

"Jadi itu alasannya kenapa kau berlarian seperti ngengat?" Doyum mengejeknya.

"Hei!" Haruto ingin membantah namun semua perkataan Doyum adalah kebenarannya. Ia lalu melirik kearah sekelompok orang yang berada di belakang Doyum dengan penasaran.

"Mereka NCT, orang yang dimaksud Mingrui hari itu." Doyum menjelaskan dengan tenang. Haruto mengangguk paham.

"Halo, aku Haruto. Aku teman satu tim Doyum di departemen informasi, salam kenal!" Ujarnya memperkenalkan diri.

"Ah.. teman satu tim ya," Jeno berkata dengan ambigu.

"Ada apa Sunbae?" Tanya Haruto yang agak polos.

"Jangan dengarkan dia, orang ini suka berperilaku aneh. Jangan sampai kau membawa perkataannya ke hatimu." Jelas Haechan sambil tersenyum meminta maaf. Setelah mengatakan itu ia menyikut pinggang Jeno cukup keras hingga membuat sang empu meringis.

Member NCT lainnya takjub oleh Haechan yang biasanya tidak banyak bicara, kini berani menyikut Jeno cukup kuat.  Bahkan pria  yang memiliki mata melengkung itu meringis saat Haechan menyikut nya. Apakah...ini yang dinamakan perseteruan antara saudara?

"Nah, kalau begitu ayo kita menuju ruang penelitian! Yang lainnya sudah menunggu disana, tidak baik membuat mereka menunggu lama." Ujar Haruto pada akhirnya. Ia lalu mengambil alih tugas Doyum sebagai penunjuk jalan untuk mereka.

Sepanjang perjalanan mereka benar-benar santai. Haruto yang banyak bicara benar-benar sesuatu yang bisa membuat suasana canggung menjadi lebih hidup. Dan karena sifatnya itu Yuta berjalan disampingna sambil membahas banyak hal mengenai teknologi, meski ia hanya bagian pemasaran produk tapi Yuta benar-benar menyukai teknologi. Juga, Haruto tidak keberatan dengan pertanyaannya. Jadi mereka mengobrol dengan harmonis dan mengabaikan yang lainnya.

"Sejak kapan dia bisa menjadi begitu akrab?" Gumam Taeil heran.

"Memangnya dia seperti apa sebelumnya?" Winwin tiba-tiba bertanya saat mendengar gumaman pria yang memiliki IQ tinggi itu.

Taeil menoleh kearahnya dan menjawab. "Dia tidak pernah bisa dekat dengan orang yang baru dikenalnya selama beberapa menit, bahkan saat dia melakukan pekerjaannya sebagai manager pemasaran dia cenderung acuh tak acuh pada pelanggan dari perusahaan lain. Itu sebabnya aku merasa aneh..."

"Padahal dilihat dari wajahnya, dia seperti orang yang banyak bicara..." Ujar Lucas sambil menatap wajah Yuta yang tersenyum saat mendengarkan penjelasan Haruto.

"Kau benar, harusnya dia banyak bicara.." timpal Winwin. Namun, entah mengapa ia merasa kesal saat Yuta dekat dengan orang lain. Winwin menggembungkan pipinya untuk menahan kesal.

Yang tidak mereka ketahui adalah, selama pembicaraan itu Doyum mendengarkan dengan cemas. Bahkan tanpa sadar punggungnya berkeringat dingin, dia tidak berani menatap para anggota NCT dan mengatakan apapun. Ia takut akan mengatakan hal-hal yang berada di luar kendalinya. Hingga menghancurkan seluruh misi. Doyum hanya diam saja dan berpura-pura tidak mendengar apapun. Hingga mereka sampai di ruang penelitian yang sangat luas.

"Kita sampai. Selamat datang di tempat penelitian kami." Ujar Doyum dengan senyum bangga di bibirnya.

To be continued
_____________

Maafkan saya karena terlambat 😥

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now